BREAKING NEWS

Rabu, 05 Desember 2012

Kondisi Sosial Masa Dinasti Abbasiyah

      Pada masa dinasti Abbasiyah , kelas kaum muslim Arab yang tinggal di Suriah menempati tingkatan yang tinggi. Hal itu menimbulkan kecemburuan masyarakat Islam lainya. Akhirnya, hal itu menjadi penyebab utama runtuhnya Dinasti Umayah. kekecewaan yang terus menerus membuat mereka membrontak.
      Berdirinya Dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari bantuan masyarakat muslim lainya . Kaum muslim Arab yang mendukung Dinasti Abbasiyah terdiri dari penduduk Mekkah, Madinah, Irak dan kum Syi'ah ( keturunan Ali ). Dinasti Abbasiyah berhasil mendapatkan dukungan tersebut dengan seruan  sebagai sesama kaum yang tertindas dan sesama keturunan Hasyim. Dukungan kaum muslim non arab yang terbesar datang dari orang-orang Persia. Mereka merasa hak-haknya sebagai warga negara terabaikan . Dukungan-dukungan tersebut membuat dinasti Abbasiyah memiliki kekuatan yang besar hingga mampu menumbangkan Dinasti Umayah.
    Oleh karena itu pada masa Dinasti Abbasiyah yang hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode,masyarakat muslim non arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan. Beberapa golongan non arab yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah keluarga Barmak,Dinasti Buwaihi dan Dinasti Saljuk.
    Keluarga Barmak adalah keluarga bangsawan terpandang asal Balk, Persia. Khalid Bin Barmak adalah orang pertama dari keluarga Barmak yang membina hubungan dengan para Khalifah Dinasti Abbasiyah. mereka ikut berjuang dalam gerakan Abbasiyah dan ikut berperan besar dalam proses berdirinya Dinasti ini. Khalid bin Barmak berjasa dalam usaha pembrontakan di Mesopotamia. untuk beberapa saat lamanya, ia menjadi gubernur disana.
    Ketika Khalifah Abu ja'far al Mansur memunculkan jabatan wazir, keluarga Barmak mendapat kepercayaaan  memegang jabatan ini hingga hampir 5 tahun lamanya.Khalid bin Barmak menjabat sebagai wazir pertama. jabatan itu kemudian dipegang oleh anaknya , Yahya bin Khalid . Kedudukan  itu kemudian diwariskan lagi kepada anaknya, Ja'far bin Yahya. Adapun anaknya yang lain ,Fadl bin Yahya , menjadui gubernur Persia Barat dan Khurasan.
    Golongan lain yang berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Dinasti Buwaihiyah. Mereka berasal dari golongan Syi'ah dan memegang peranan penting selama hampir satu abad (945-1055 M ). Pada masa tersebut, Khalifah hanya dianggap sebagai simbol, sedangkan kekuasaan dipegang oleh dinasti Buwaihiyah.
     Dinasti Buwaihiyah merupakan putra-putra Buwaih yang berasal dari suku Dailami yang menempati daerah pegunungan di sebelah Barat daya laut Kaspia. Mereka terdiri dari Ali bin Buwaih yang  berkuasa di Isfahan, hasan bin Buwaih yang berkuasa di Ray dan Jabal dan ahmad Buwaih yang berkuasa di al Ahwaz dan Khuziztan,mereka juga menagkui kedudukan khlaifah Dinasti Abbasiyah.
    Keberadaan Dinasti Saljuk dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah hampir sama dengan Dinasti Biwaihiyah. Mereka menjadi penguasa yang sesungguhnya, sementara khalifah Dinasti Abbasiyah  hanya menjadi simbol di Istana Bagdad. Berbeda dengan Dinasti Buwaihiyah yang beraliran  Syiah  , Dinasti Saljuk adalah golongan Islam Sunni,sama dengan Dinasti Abbasiyah. Interaksi bangsa Arab dengan bangsa-bangsa non Arab itu memberikan Khazanah baru dalam bidang sosial budaya . Selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak ada perbedaan kelas antara penduduk Arab non Arab . Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.



Minggu, 02 Desember 2012

Berdirinya Daulah Abasiyah

      Awal Abad ke 8 (  720 M ), kebencian  terhadap pemerintahan Dinasti Umayah telah tersebar luas. Kelompok -kelompok yang merasa tidak puas bermunculan. Kelompok-kelompok itu adalah :
  1. Kelompok Muslim non Arab ( mawali ) yang memprotes kedudukan mereka sebagai kelas dua dibawah muslim arab.
  2. Kelompok Khawarij dan Syi'ah yang menganggap Dinasti Umayah sebagai penumpas Khilafah
  3. Kelompok muslim Arab Muslim Arab di Mekkah, Madinah dan Irak yang merasa sakit hati atas status istimewa penduduk Suriah.
  4. Kelompok muslim yang sholeh, baik Arab maupun non Arab yang memandang keluarga Dinasti Umayah telah bergaya hidup mewah dan jauh dari jalan hidup islami.
       Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang dikoordinasi oleh  keturunan al Abbas, paman Nabi Muhammad saw. untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti Abbasiyah melakukan propaganda yang mereka sebut sebagai usaha dakwah. Gerakan dakwah dimulai ketika Umar bin Abdul Aziz berkuasa ( 717-720 M ). Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil . Ketentraman dan stabilitas negara memberi kesempatan kepada gerakaan Dinasti Abasiyah untuk menyusun dan merencanakan kegiatan di al Humayah.
      Pemimpin gerakan dakwah waktu itu adalah Ali bin Abdullah bin Abbas . Dia kemudian digantikan oleh anaknya, Muhammad.Ia memperluas gerakan Dinasti Abbasiyah dan menetapkan tiga kota sebagai pusat gerakan yaitu al Hayumah sebagai pusat perencanaan dan organisasi, Kufah sebagai kota penghubung, dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis. Muhammad meninggal pada tahun 743 M dan digantikan oleh anaknya . Ibrahim al Imam . ia kemudian menunjuk seorang Khurasan sebagai panglima perangnya yaitu Abu Muslim al Khurasani.
      Abu Muslim al Khurasani adalah pemuda yang menampakkan bakat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa . Padahal pada waktu ditunjuk sebagai panglima oleh Ibrahim al Imam ,ia baru berusia 19 tahun . . Ia mencapai puncak sukses besar di  Khurasan. Ia berhasil menarik simpati sebagian besar penduduk . Pernah dalam  sehari, ia berhasil mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 desa disekitar Merv . banyak tuan taah di Persia (dihkan ) yang mengikutinya. Ia berkampanye untuk memunculkan  rasa kebersamaan diantara golongan Alawiyin ( keturunan Ali ) ,golongan Syi'ah, dan orang-orang persia untuk menentang dinasti Umayah yang telah menindas mereka. Abu Muslim al Khurasani mengajak mereka bekerjasama dengan gerakan Abbasiyah untuk mengembalikan kekhalifahan kepada  golongan Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Abdul Mutthalib maupun keturunan Ali bin Abi Thalib.
     Sebelum Abu Muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima perang gerakan dakwah dilakukan secara diam-diam. Para dai dikirim ke berbagai penjuru wilayah Islam dengan menyamar sebagai pedagang atau jamaah haji . Hal itu dilakukan karena belum berani melawan dinasti Umayah secara terang-terangan. Setelah itu  Abu muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima , Ibrahim diangkat sebagai panglima , Ibrahim al Imam mendorong  Abu Muslim Al Khurasani untuk merebut Khurasan dan menyingkirkan orang-  orang arab yang mendukung Dinasti Umayah pada tahun 747 M. Rencana ini diketahui oleh penguasa Dinasti Umayah. Ibrahim al Imam .
Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah adalah :
  1. Membentuk gerakan bawah tanah dengan tokohnya :  Muhammad al Abbas, Ibrahim al Imam dan Abu mMuslim Al Khurasny.
  2. Menerapkan politik bersahabat dengan Bani Umayah , artinya tidak memperlihatkan sikap permusuhan terhadap keturunan Umayah.
  3. Dalam gerakannya itu mengguakan atau mengatasnamakan golongan Bani Hasyim, bukan atas nama golongan Bani Abbas, Tujuannya agar para pendukung  Ali tetap mendukung nya , karena mereka sama-sama keturunan Bani Hasyim.
  4. Menetapkan wilayah Khurasan sebagai pusat kegiatan politik Bani Abbas di bawah pimpinan Abu Muslim Al Khurasany.
dengan langkah yang tepat itulah  Bani Abbas berhasil menggulingkan Dinasti Daulah Bnai Umayah yang telah berkuasa lebih kurang 90 tahun . selanjutnya Adullah bin Muhammad di kenal dengan nama Abu Abbas as Syafah diangkat sebagai Kholifah Daulat Bani Abbas yang pertama tahun 132 H = 750 M.



 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.