BREAKING NEWS

Selasa, 22 Juli 2025

4. Kondisi Politik Masyarakat Arab Pra Islam

 Sebelum Islam datang, bangsa Arab di pengaruhi oleh tiga kekuatan politik, yaitu kekaisaran


Byzantium, kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan.

Kondisi politik jazirah Arab terpengaruhi oleh dua hal, yaitu interaksi dunia Arab dengan kekaisaran Byzantium dan Persia. Kedua, persaingan antara Yahudi dan Zoroaster.

Kekaisaran Byzantum atau disebut juga Kekaisaran Romawi Timur ini berpusat di ibu kota Konstantinopel, dan di kuasai oleh kaisar-kaisar yang merupakan pengganti kaisar romawi kuno setelah runtuhnya kekaisaran Romawi Barat. Pada abad ke 7 imperium ini telah meliputi Asia kecil, Siria, Mesir dan sebagian daerah Italia, serta sejumlah wilayah pesisir Afrika.

Sedangkan Kekaisaran Persia adalah kekasiaran Persia Pra-Islam terahir dipimpin oleh Dinasti Sassania (sasanid) mempunyai wilayah Iran, Irak, Armenia, Afganistan, Turki Bagian Timur, dan sebagian India, Suriah, Pakistan, Kaukasia, Asia tengah dan Arabia.

Bangsa arab terdiri dari beberapa suku yang sangat fanatik yang berlebihan dan loyal pada pemimpin suku. Tidak jarang, peperangan terjadi antar suku. Seperti perang fujjar yang terjadi 15 tahun sebelum Rasul di utus. Perang Fujjar merupakan perang saudara yang terjadi beberapa kali. Pertama perang antara suku Kinanah dan Hawazan, kemudian suku Quraisy dan Hawazan serta suku Kinanah dan hawazan lagi.

Di Jazirah arab juga terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada diantaranya :

a.       Kerajaan Kindah (480-529 SM)

Kerajaan Kindah adalah satu-satunya kerajaan yang berdiri di tengah-tengah Jazirah Arab di antara hukum yang diatur berdasarkan kabilah. Raja pertama kerajaan ini bernama Hajar Akil al-Mirar. Dia tunduk di bawah kerajaan Himyar di Yaman. Cucunya yang bernama Harits bin ‘Amr berhasil  meluaskan pengaruhnya ke Hirah. Namun, kerajaan mereka hancur dan kembalilah kerajaannya pada kehidupan kabilah. Namun, kerajaan Kindah umurnya tidak lama. Penyair yang bernama Imruul Qais salah seorang pengarang syair-syair masa jahiliah menisbatkan dirinya pada raja-raja Kindah. Dia telah berusaha untuk membangun kembali kerajaan leluhurnya, namun gagal.

b.      Kerajaan Ma’in dan kerjaan Qatban 1200 SM-700 SM)

Kedua kerajaan ini hidup di satu zaman. Keduanya adalah kerajaan paling awal di Yaman. Namun, sejarah tentang kedua kerajaan itu sangatlah sedikit.

c.       Kerajaan Saba’



Kerajaan Saba’ ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Ma’in dan Qatban. Kerajaan Saba’ juga meliputi Hadharmaut. Ibukotanya adalah Ma’rab. Kerajaan ini menjadi terkenal disebabkan dua hal.

Pertama, adanya Ratu Bilqis. Kisah tentang ratu ini dengan Nabi Sulaiman disebutkan dalam surah an-Naml. Kedua, Bendungan Ma’rab yang besar. Bendungan ini menjadikan Yaman menjadi sebuah negeri yang makmur dan sejahtera. Namun, kemudian bendungan ini hancur. Maka, terjadilah sebuah bencana air bah yang dahsyat. Akhirnya, penduduk setempat banyak yang pindah ke wilayah utara. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda kehancuran Saba’ dan berdirinya kerajaan Himyar.

d.       Kerajaan Himyar.

Kerajaan ini berdiri setelah runtuhnya kerajaan Saba’ dan menjadikan Zhafar sebagai ibukotanya. Raja-rajanya menggelari dirinya dengan Tababi’ah. Saba’ dan Himyar meninggalkan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan keagungan kemajuan yang dicapai dua kerajaan ini.

Kerajaan ini kemudian semakin mundur di akhir-akhir pemerntahannya. Sehingga, Yaman diduduki oleh orang-orang Romawi dan disusul kemudian oleh Persia.

e.      Pendudukan Romawi di Yaman

Dzunuwas raja Himyar yang memeluk agama Yahudi memberi pilihan kepada orang-orang Masehi Najran antara memeluk agama Yahudi atau mereka harus mati. Temyata mereka lebih baik memiliki mati daripada dipaksa harus memeluk agama Yahudi. Maka, dia segera menggali parit dan mereka dibakar di dalam parit itu. Hal ini diabadikan dalam al-Qur’an surat al-Buruj:4-6

Artinya: Binasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman), yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar. ketika mereka duduk di sekitarnya” (QS.al-Buruj:4-6).

Sebagian mereka melarikan diri dan meminta bantuan kepada penguasa Habasyah yang menganut agama Kristen (an-Najasyi) yang kemudian meminta bantuan pada kaisar Romawi-pelindung agama Kristen. Kaisar kemudian mengirimkan kapal perang dan senjata. Maka, Najasyi mampu menaklukkan kota Yaman berkat komandannya yang bernama Arbath.

f.       Pendudukan orang-Orang Persia atas Yaman

Salah seorang anak raja Himyar yang bernama Saif bin Dzi Yazan melarikan diri ke Persia. Dia meminta bantuan kepada orang-orang Persia untuk mcngeluarkan orang-orang Habasyah dari negerinya. Maka, mereka pun bergerak dan mampu mengalahkan orang-orang Romawi.

Kisra Persia memerintahkan agar mengangkat Saif sebagai raja untuk seluruh Yaman. Setelah Saif terbunuh, Kisra mengirim Wahruz menjadi penguasa di Yaman dan tunduk di bawah pemerintahan Persia. Setelah Wahruz meninggal dia digantikan oleh anak-anak dan cucu-cucunya.

Tatkala Rasulullah diangkat sebagai Rasul, penguasa Yaman asal Persia saat itu adalah Badzan-salah seorang keturunan Wahruz. Rasulullah mengajak Badzan untuk memeluk Islam, la menyambut ajakan itu dan masuk agama Islam.

g.      Kerajaan Hirah

Sejarah keamiran Hirah ini mulai sejak abad 111 M. dan terus berdiri sampai lahirnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena warga negaranya, banyak mengadakan perjalanan-perjalanan diseluruh jazirah Arab terutama untuk berniaga, dalam hal itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena itu mereka dapat dianggap sebagai pennyiar ilmu pengetahuan di jazirah Arab.

h.       Kerajaan Ghassan.Nama Ghassan itu berasal dari mata air di Syam yang disebut " Ghassan".

i.     Hijaz,

Hijaz berbeda dengan negeri-negeri arab yang lain. Negeri Hijaz belum pernah dijajah, diduduki dan dipengaruhi negara-negara asing. Hal itu dikarenakan letak geografis dan negeri miskin, sehingga tidak menarik negara-negara lain untuk menjajahnya.

Kota terpenting di daerah ini adalah Mekah, tempat ka'bah berada. Pada awalnya, Mekah dan Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, kemudian putra sulungnya Nabit, dan dilanjutkan oleh penguasa-penguasan kabilah Jurhum. Kemudian suku Jurhum diganti oleh suku Khuza'ah, yang datang dari Yaman setelah runtuhnya bendungan Ma'rib, dan berkusa di Mekah selama 300 th.

Dalam abad V M, Suku Quraisy merebut kekuasaan Mekah dan Ka'bah dari Khuza'ah. Mekah mengalami kemajuan dibawah kekuasaan Suku Quraisy. Untuk mengurus Mekah dan mengamankan para penziarah yang datang ke kota Mekah, suku Quraisy mendirikan semacam pemerintahan. Selain itu, suku Quraisy mangatur urusan yang berkenaan dengan ka'bah. Ada sepuluh (10) jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku Quraisy yaitu :

a.  Hijabah (penjara kunci ka’bah)

b.  Siqayah (penjara air mata Zam zam)

c.  Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan kriminal)

d.  Sifarah (kuasa usaha Negara atau duta)

e.  Liwa (jabatan ketentaraan)

f.  Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin)

g.  Nadwah (jabatan ketua dewan)

h.  Khaimman (pengurus balai musyawarah)

i.  Khazinah (jabatan administrasi keuangan)

j.  Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Arab pra Islam

     Kondisi ekonomi bangsa Arab saat sebelum datangnya Islam sudah maju karena sebagian besar


mereka
berniaga, perdagangan merupakan mata pencaharian mereka, meskipun ada juga yang bertani dan berternak. Bagi orang Arab Badui peternakan menjadi sumber utama kehidupan mereka, mereka berpindah-pindah guna keperluan menggiring ternak-ternak mereka ke suatu wilayah yang sedang hujan dan subur, jadi kehidupan mereka berpindah dari suatu daerah ke daerah lain atau nomaden. Dari hewan ternak mereka bisa mengkonsumsi daging, meminum susu serta membuat pakaian dari bulu domba. Tatkala kebutuhan mereka terpenuhi, mereka menjual beberapa ternaknya kepada orang lain. Orang-orang kaya dikalangan mereka adalah orang yang memiliki hewan ternak yang banyak. Sehingga untuk mengurusi ternaknya, mereka memperkerjakan beberapa orang untuk mengembalanya.

    Sedangkan Masyarakat perkotaan sebagian menjadikan peternakan sebagai sumber kehidupan mereka dan sebagian menggantungkan kehidupan mereka dari pertanian. Bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari peternakan, ada yang menjadi pengembala ternaknya sendiri dan ada juga yang mengembalakan ternak orang lain. Seperti Nabi Muhammad Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad, beliau mengembala kambing milik orang kaya. Begitu juga halnya juga Umar bin Khattab, ibnu Mas’ud dan lainya.

    Sedangkan masyarakat Arab perkotaan yang menjadikan pertanian sebagai sumber kehidupan mereka adalah masyarakat yang mendiami daerah-daerah yang subur, seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar dan lainya. Mereka tidak hanya mengandalkan hasil dari pertanian dan peternakan saja, mayoritas mereka memilih perniagaan sebagai mata pencahariannya, khususnya penduduk Mekah, mereka mempunyai pusat perniagaan yang istimewa. Dalam pandangan orang-orang Arab Penduduk Mekah memiliki kedudukan yang istimewa, karena mereka adalah penduduk negeri Haram (Mekah). Orang-orang Arab lain tidak berani mengganggu perniagaan mereka. Allah ta’ala menjadikan Mekah menjadi tanah yang suci dan aman. Firman Allah QS. Al-Ankabut [29]:67

Artinya : Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah

Orang-orang Quraisy mempunyai kebiasaan mengadakan perjalanan perdagangan ke daerah-daerah lain. Allah Swt. Mengabadikan dalam al-Quran tentang perjalanan mereka dalam usaha perdagangan yang sangat terkenal, yaitu musim dingin menuju Yaman, dan sebaliknya dagang musim panas ke kota Syam. Firman Allah QS. Quraisy [106] : 1-4

Artinya: Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (QS. Quraisy [106]:1-4).

Ukazh, Mijannah, dan Zul Majaz merupakan pusat-pusat perdagangan yang sudah terkenal sejak lama yang di miliki orang-orang Arab. Fungsi pusat perdagangan ini bukan saja menjadi tempat transaksi perdagangan, tetapi juga menjadi pusat pertemuan para sastrawan, penyair, dan orator

Dalam hal ekonomi, riba sudah menjadi tradisi dan lazim dipraktikkan oleh masyarakat jazirah Arab. Termasuk Mekah sebagai pusat perdagangan sudah terpengaruhi sistem riba. Hal ini terjadi karena terpengaruh dengan sistem perdagangan yang di lakukakan oleh bangsa lain.

Sebagai alat transportasi untuk memobilsasi barang perdagangan mereka menggunakan unta sebagai alat transportasi yang bisa diandalkan. 

 

Senin, 21 Juli 2025

2. Kondisi Sosial Masyarakat Arab Pra Islam

         Bangsa Arab di  kenal sebagai bangsa ahli Syair dan pemberani,semangat tinggi dalam mencari nafkah ,sabar menghadapi kekerasan alam, mempunyai ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat ,masyarakat yang loyal pada pimpinan,pola hidup sederhana dan ramah.


    Tokoh-tokoh ahli syair masa jahiliyah yang sangat terkenal adalah: Muhalhil bin Rabiah at Taqhliby, Umrul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, Lubaid bin Rabiah, Antarah bin Syaddad Nabighah Adh Dhibyany, Asya bin Qais.

    Adapun kebiasaan-kebiasaan buruk mereka adalah minum minuman khamr (arak) sampai mabuk, berjudi, berzina dan merampok dan sebaginya. Mereka memposisikan perempuan pada posisi terendah. Karena perempuan dianggap mahluk lemah yang tidak punya kemampuan dan kekuatan untuk membela diri. Dengan demikian laki-laki bebas menikah dan menceraikan perempuan.

    Yang lebih buruk lagi mereka mempunyai tradisi mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup saat masih balita, karena meraka merasa malu dan terhina mempunyai anak perempuan. Perempuan dianggap lemah tidak bisa membanggakan mereka dalam hal bekerja dan membela kaum mereka saat mereka perang. Dan pada saat itu di masyarakat Arab masih berlaku tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang dagangan lainya.

 


Kepercayaan Masyarakat Arab Pra Islam

1.      Kepercayaan masyarakat Arab pra Islam . 

Masyarakat kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan, percaya dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa. Kemudian ajaran itu diteruskan oleh Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim, diantara sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang terpelihara sampai sekarang, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim dan peristiwa qurban.

Setelah Nabi Ismail wafat maka terjadi keterputusanya risalah yang ahirnya mereka menyembah selain Allah Swt. Proses perpindahan kepercayaan ini bermula ketika salah satu pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay al-Khuzai pergi kesyam (Syiria). Di kota itu dia melihat penduduk kota Syam melakukan

Berhala zaman Jahiliyah

Ibadah dengan menyembah berhala. Melihat tata cara peribadatan yang berbeda dengan mereka dan masyarakat Mekah pada umumnya, maka Amir tertarik untuk mempelajari dan memperaktikkanya. Untuk keperluan ibadah tersebut amr bin Lu’ay meminta sebuah berhala dari suku Amaliqah sebagai kenang-kenangan dan akan dijadikan alat- alat perantara dalam peribadatan masyarakat Mekah guna mendekatkan diri pada Tuhannya. Berhala yang di bawa Amr di beri nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala hubal ini menjadi pimpinan berhala lainya seperti Latta, Uzza dan Manna.

Amr bin Lu’ay mengajarkan kepada masyarakat Mekah tentang tata cara menyembah berhala, sebagaimana dia belajar di Syam. Sehingga masyarakat menyakini bahwa berhala adalah

perantara untuk mendekatkkan diri pada Tuhannya. Selain berhala-berhala tersebut, mereka juga membuat berhala-berhala lainnya hingga mencapai 360 berhala yang diletakkan mengelilingi Ka’bah. Dan mulailah kepercayaan masuk ke masyarakat Mekah dan kota Mekah menjadi pusat penyembahan berhala.

Pada saat musim haji banyak masyarakat dari bangsa Arab berziarah ke Mekah dan melihat berhala-berhala di sekitar Ka’bah. Mereka bertanya tentang alasan menyembah berhala. Para pembesar menjawab bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara dalam menyembah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

 Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari ibnu Abbas, yang berbunyi: “patung-patung yang ada pada zaman nabi Nuh as merupakan patung- patung yang disembah pula kalangan bangsa Arab setelah itu. adapun wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”

Adapun Ya’uq adalah sesembahan suku Hamdan. Nasr sesembahan Himyar dan keluarga Dzi Kila’.

Adapun tata cara peribadatan mereka dalam menyembah 

berhala adalah:

a.       Berdiam di sisi berhala, berlindung kepadanya, memuji dan meminta pertolongan kepadanya. Masyarakat arab Quraisy berkeyakinan bahwa berhala- berhala tersebut dapat memberi syafaat dan pertolongan pada mereka.

b.    Ketika berhaji, mereka bertawaf mengelilingi berhala-berhala tersebut dan bersujud kepadanya.

c.   Mendekatkan diri kepadanya dengan memberikan berbagai sesembahan. Ketika menyembelih hewan, mereka menyebut nama-nama berhala itu. 

Masyarakat Mekah atas penyimpangan ajaran-ajaran tauhid yang telah di ajarkan oleh Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Nabi Ismail saat itu disebutlah itu masa Jahiliyah. Jahiliyah bukan berarti mereka bodoh dari keilmuannya, namun mereka bodoh dari keimanan Allah Swt. seperti tuntunan yang sudah diajarkan oleh Nabi Ibrahim. Adapun faktor penyebab penyimpangan tersebut adalah:

a.       Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat meraka membutuhkan.

b.      Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepala kabilah nenek moyang mereka.

c.       Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Tuhan.

Disamping kepercayaan terhadap penyembahan berhala seperti diatas, menurut Lapidus dan al Mubarakfury, terdapat agama lain yang juga di anut masyarakat Arab, seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Saba’i. Agama yahudi dibawa oleh bangsa Yahudi yang melakukan eksodus besar-besaran pada tahun 578 SM ke wilayah selatan dari Kanaan di Palestina, ke Khaibar dan wilayah Hijaz, karena saat itu bangsa Yahudi di jajah bangsa Romawi. Di Hijaz, mereka menetap di Yasrib dan Taima. Melalui merekalah agama Yahudi menyebar di Arab. Ada beberapa suku Yahudi yang berpengaruh saat permulaan Islam, seperti Khaibar, Nadlir, Musthaliq, Qurazhah, Qainuqa dan Bani Gathfan.

Sementara agama Majusi, menurut Rizqullah, banyak dianut masyarakat Arab yang tinggal di sekitar Persia, seperti Irak, Bahrain, Hajar dan beberapa wilayah sekitar pantai teluk Arab. Saat Yaman masuk berada di bawah kekuasaan Persia, agama Majusi juga pernah dianut oleh masyarakat Yaman dan Arab selatan.

Sedangkan agama Shabi’i, yang pemeluknya menyembah bintang-bintang, planet-planet dan matahari banyak berkembang dan dianut oleh penduduk Bani Kildan al-Kildaniyyun, yang merupakan bagian dari suku bangsa Arab yang berdiam di Syam dan Yaman. Tetapi setelah datangnya datangnya Yahudi dan Nasrani, para penganut agama ini berbaur dengan penduduk bergama yahudi dan Nasrani, menurut Shafiyyurrahman, mereka tidak kelihatan lagi bahkan mengalami kehancuran.

Selain kepercayaan terhadap berhala dan agama-agama tersebut, masyarakat Arab juga ada yang menyembah malaikat dan menyembah jin. Mereka menganggap, malaikat adalah anak-anak Tuhan yang berjenis kelamin perempuan, seperti di tegaskan dalam Al-Quran surat al-Saffat ayat 151-157.

----------------------------

sumber :

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MTs KELAS VII

                            Penulis                 : Muh. Chamdillah

                            Editor                  : Hasan Basori

                                             Cetakan ke-1, Tahun 2020


 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.