BREAKING NEWS
Tampilkan postingan dengan label Kerajaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kerajaan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Januari 2015

Kerajaan Ternate dan Tidore

   Kerjaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah barat Pulau Halmahera Maluku Utara . Kedua Kerajaan ini masing-masing berpusat di Pulau Ternate  dan Pulau Tidore . Wilayah kekuasaan kedua kerajaan ini meliputi kepulauan Maluku dan sebagian Papua. Dari wilayah kerajaan ini banyak dihasilkan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala yang banyak dicari para pedagang internasional
Raja-raja yang berkuasa di kerajaan Ternate :
a.  Sultan Hairun
Sultan Hairun
Sultan seornag penentang kehadiran kekuasaan militer Portugis adalah Sultan Hairun. Ia adalah raja kerajaan Ternate yang berkuasa sejak tahun 1569 M. Sultan Hairun tidak ingin perekonomian dan pemerintahan kerajaan dikendaliakn oleh bangsa lain.
Selama 10 tahun berada di Kerajaan Ternate Bangsa Portugis telah berhasil mendirikan benteng yang bernama Sao Paolo . Pendirian Benteng di Kerajaan Ternate dianggap menunjukkan

Jumat, 14 November 2014

Kerajaan Gowa dan Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan Saling berhubungan Baik. banyak orang kemudian mengenal keduanya sebagai Kerajaan Makassar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut sebagai Ujung Pandang.

Istana Kerajaan Gowa
  Karena letaknya yang strategis di perairan timur Indoensia, yaitu di daerah semenanjung barat daya Sulawesi. Kerajaan Makassar merupakan Kerajaan maritim yang terkenal .sebagai penghasil rempah-rempah . Kerajaan Makassar membentuk jalur perdaganagn laut Nusantara yang sangat terkena pada abad 16 hingga 17 M. Kerajaan Makassar juga memiliki hubungan diplomasi dengan baik dengan Kerajaan Ternate di Maluku.
    Sebelum abad ke 16 M , raja-raja Makassar belum memilih agama Islam . Baru setelah kedatangan Dato' Ri Bandang seorang penyiar islam dari Sumatra. Makassar berkembang menjadi Kerajaan islam.
    Sultan Alaudin adalah raja Makassar pertama yang memeluk agama Islam . Ia berkuasa dari tahun 1591 - 1638. Sebelumnya Sultan Alaudin bernama Asli Karaeng Ma'towaya Tumamenaga ri Agamanna
Pinisi
Lambo
 dibawah kepemimpinannnya , kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan martitim. Para pelaut Makassar mengembangkan perahu-perahu jenis Pinisi dan Lambo.  Dengan majunya perdagngan ,kehidupan masyarakat Kerajaan Makassar menjadi sejahtera.
Setelah Sultan Alaudin wafat ,Kerajaan Makassar dipimpin oleh Muhammad Said ( 1639-1653).  Sayangnya catatan-catatan sejarah mengenai masa pemerintahan Muhammad Said kurang banyak ditemukan. Setelah Muhammad Said, Raja Makassar berikutnya adalah Sultan Hasanudin . Sultan Hasanudin berkuasa sejak 1653. Masa pemerintahan Sultan Hasanudin menjadi gemilang . Kerajaan Makassar selain  memajukan perdagangan juga mengadakan ekspansi wilayah.
Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Makassar berhasil menguasai Kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, yaitu Luwu, Wajo,Soppeng dan Bone. Setelah keerberhasilannya tersebut ,Sultan Hasanuddin berniat menjadikan Kerajaan Makassar sebagai penguasa tunggal di jalur perdagangan Indoensia bagian timur. Untuk itu Hasanuddin harus menghadapi kekuatan armada VOC Belanda sebelum dapat mengauasai Maluku. Maluku yang kaya akan Lada masih dikuasai oleh Belanda. Pertempuran sering terjadi antara Kerajaan Makassar dan Belanda. Akibatnya Batavia terganggu. Keberanian meneyebab Hasanudin untuk menentang Belanda menyebabkan ia dijuluki sebagai  Ayam Jantan dari Timur. 
     Belanda Berusaha keras menghentikan serangan-serangan  Kerajaan Makassar, untuk itu Belanda bersekutu dengan Raja Bone, yaitu Aru ( Tuan ) Palaka. Aru palaka bersedia membantu Belanda dengan syarat Kerajaan Bone diberikan kemerdekaan. Pada Tahun 1667, Belanda dengan bantuan Kerajaan Bone berhasil menekan Makassar untuk menyetujui Perjanjian Bongaya , yang berisi : 1. VOC mendapat hak
Perjanjian Bongaya
monopoli perdagangan di Makassar,2. Belanda dapat mendirikan benteng Rotterdam di Makassar, 3.Makassar harus melepas daerah yang dikuasai nya seperti Soppeng serta mengakui Aru palaka sebagai Raja Bone.

     Setelah Sultan Hasanudin turun tahta pada tahun 1669, Mapasomba putranya berusaha meneruskan perjuangan melawan Bbelanda. Belanda sangat mengharapkan tindakan kooperatif dari Mapasomba, harus mempersiapkan armada perang. Pasukan Kerajaan Makassar akhirnya berhasil dipukul mundur oleh Belanda. Dengan demikian Makassar dan jalur perdagannya dikuasai Belanda.
      Seperti juga mayyoritas kerajaan Islam di Nusantara . Kerjaan Makassar adalah kerajaan Maritim, sebagai kerajaan dengan banyak kepulauan, para pelaut dikenal sangat tangguh. Mereka bahkan merajai jalur pelayaran Nusantara. Hal ini ditunjang keahlian masyarakat Makassar mendesain berbagai bentuk kapal yang kuat dan indah. Kapal-kapal seperti Pinisi,Lombo dan Pandewalang  dapat mengarungi perairan Indonesia bahkan kegiatan perdagangan di wilayah Kerajaannya. makassar memiliki hukum perdagangan yang disebut Ade Allopiloping Pabbahi'e.
      Letaknya yang berdekatan dengan pusat penghasil rempah yaitu Maluku, menyebabkan Kerajaan Makassar menjadi pelabuhan Penyalur dan gudang Penyimpanan. Kondisi inilah menyebabkan Makassar berhasil mengusir Belanda dari Maluku pada permulaan abad ke 17 M
Serupa dengan kerjaan Islam  lainyadi Indonesia, Kerjaan Makassar juga mengadopsi hukum dan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat. pemerintah Kerajaan Makassar juga aktif menjalin hubungan kerja sama antara kerjaan Islam , seperti Demak dan Malaka.
      Sebagai bangsa mariitim , masyarakat Makassar memiliki keahlian membuat sarana pelayan. Kapal-kapal Makassar tidak hanya dibuat untuk berdagangan tetapi juga untuk berperang dilaut. Kapal-kapal Makassar seperti Pinisi Masih digunakan sampai sekarang.





H, Darsono. T .Ibrahim "Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3"Untuk MTs

Senin, 07 April 2014

Kerajaan Mataram

   Pendiri Kerjaan Mataram adalah Sutawijaya. ia memerintah dari tahun 1575-1601 M. Penguasa Kerajaan
Sutawijaya
Islam selanjutnya adalah Masjolang atau Panembahan Sedo Krapyak. Ia memerintah dari tahun 1601-1613 M. Pada masa pemerintahannya. Kerajaan Mataram terus menaklukkan daerah-daerah pantai dan sekitarnya. Akan tetapi , ia gugur dalam usaha menyatukan Kerajaan Mataram. Ia dimakamkan di Daerah Krapyak Yogyakarta.
    Raja Mataram Islam berkutnya adaah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Ia memerintah dari tahun 1612-1645. Ia merupakan raja terbesar Kerajaan Mataram yang mempunyai cita-cita menyatukan Pulau Jawa . Raja-raja Pantai yang ingin melepaskan diri berhasil ditundukkan. Akan tetapi semangat bahari Kerajaan Mataram yang dulu begitu besar , pada masa Sultan Agung ini makin lemah sehingga pelayaran dan perdagangan menjadi mundur. Pada tahun 1628 dan 1629. Sultan Agung ingin menguasai Batavia. Ia mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baureksa dan dibantu oleh adipati Ukur serta Suro Agul-Agul. Namun usaha iini gagal. Sultan Agung wafat tahun 1645 di makamkan di Imogiri.
    Sultan Agung digantikan oleh putranya bergelar Amangkurat I. ia memerintah dari tahun 1645-1677 M. Pada masa pemerintahannya , Kerajaan Mataram menjalin hubungan dengan Belanda. Orang orang Belanda
Amangkurat I
diperkenankan membangun benteng di Kerajaan Mataram.
    Namun . pendirian Benteng dan tindakan sewenang-wenang Belanda akhirnya menyulutkan rasa tidak puas dari beberapa kalangan di Kerajaan Mataram terhadap pemerintahan Amangkurat I. Diantaranya diantaranya Pangeran Trunajaya dari Madura. Dengan dibantu para bupati di daerah pesisir pantai. Pangeran Trunajaya mengadakan pembrontakan. Dalam peperangan di Ibu Kota Kerajaan Mataram, Amangkurat I menderita luka-luka. Ia dilarikan Tegalwangi dan meninggal disana, Pebrontakan dpat dipadamkan oleh Belanda.
    Raja Amangkurat I digantikan oleh Amangkurat II. Ia memerintah tahun 1677-1703 M. pada masa pemerintahannya , Belanda menguasai hampir sebagian besar wilayah kerajaan Mataram. Amangkurat II sendiiri menyingkir ke daerah pedesaan dan mendirikan ibu kota Kerjaan Mataram baru di desa Wonokerto yang diberinama Kartosuro. Amangkurat II meninggal tahun 1703.
Setelah wafatnya amangkurat II , berdasarkan Perjanjian Giyanti,Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua daerah Kesultanan Yogyakarta atau Ngayogyaokarta dan Kasusuhunan Surakarta. Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Raja Mangkubumi yang bergelar Hamengkubuwono I. Sedangkan Kasusuhunan Surakarta diperintah oleh Susuhan Pakubuwono III
   pada tahun 1757 , berdasrkan Perjanjian Salatiga, Kerajaan Mataram dipecah lagi menjadi tiga yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasultanan Surakarta dan  Mangkunegaran. Daerah Mangkunegaran diperintah oleh  mas Said yang bergelar pangeran Adipati Arya Mangkunegaran. Pada tahun 1813 Kasulatanan Yogyakarta dibagi menjadi dua kerajaan yaitu kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Pakualaman. Kerajaan Pakualaman  diperintah oleh Pakualam yang semula adalah adipati Kasultanan Yogyakarta. Dengan demikian Kerajaan Mataram akhirnya terbagi menjadi empat kerajaan kecil , yaitu Kasultanan Yogyakarta, kasultanan Surakarta,Kerajaan Mangkunegaran dan Kerajaan Pakualaman.
Grebeg Syawal
Pada zaman kerajaan Mataram ini, tumbuh pula kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi Jawa   asli, Hindu,Budha dan Islam. Upacara Grebeg, misalnya adalah upacara pemujaan roh nenek moyang berupa kenduri gunungan yang merpakan tradisi sejak zaman kerajaan Majapahit. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari besar Islam,sehingga timbul istilah
Grebeg Syawal pada hari raya Idul Fitri dan Grebeg Maulid pada bula Rabiul Awal.
Grebeg Maulid



H. Darsono. T Ibrahim     Tonggak Sejarah Islam  3

Senin, 31 Maret 2014

Kerajan Banten

   Kerajaan Banten meliputi wilayah sebelah barat pantai Jawa sampai ke Lampung . Daerah ini sebelumnya merupakan daerah tetangga Kerajaan Pajajaran yang dalam Carita Parahyangan dikenal dengan nama Wahanten Girang .Peletak Dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Pada tahun 1526 M , Syarif Hidayatullah menguasai bagian barat pantai jawa tersebut untuk menundukkan Kerajaan Pajajaran. Daerah Kerajaan Banten menjadi Batu Loncatan menguasai Pajajaran.
    Kerajaan banten dijadikan sebagai basis penyerangan Kerajaan Demak dan Cirebon untuk menguasai Kerajaan Pajajaran dan Pelabuhan Sunda kelapa. Penyerangan ke Kerajaan Pajajaran dilakukan karena penolakan Kerajaan Pajajaran atas usaha penyebaran agama Islam. Selain itu, Kerjaan Pajajaran juga menolak mengakui kekuasaan Kerajaan Demak atas Pajajaran.
   Meskipun pelabuhan Sunda Kelapa berhasil dikuasai pada tahun 1527 namun Kerajaan Banten masih tetap menjadi daerah kekuasaan Kerjaan Demak. Ketika Sultan Hadiwijaya  Berkuasa di Demak , Kerajaan Banten Baru menjadi kesultanan yang merdeka dari kerjaan Demak. Raja pertamanya adalah Putra Syarif Hidayatullah, Maulana Hasanudin.
   Pada masa pemerintahannya ( 1552-1570 ) , penyiaran agama Islam dan hubungan perdagangan berkembang luas. Penguasaan Kerajaan Banten atas Lampung dan selat Sunda sangat penting bagi kegiatan perdangan Banten. Dari kegiaan perdagangan ini kerajaan baten dan mendapat pajak lintas perairan. hasanudin juga menjalin persahabatan yang erat dengan Kerajaan Indrapura di Sumatra. Hubungan diplomatik ini diperkuat melalui pernikahan politik antara Hasanudiin dengan putri raja Indrapura.
   Penguasa Kerajaan Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf. Ia memimpin Kerajaan Banten dari tahun
Maulana Yusuf
1570-1580 M. selama sembilan tahun dibawah pimpinan Maulana Yusuf. Kerajaan Banten berusaha menaklukkan Pakuan,ibu kota Kerajaan Pajajaran. Daerah kekuasaan Kerajaan  Pajajaran lainya telah berhasil diduduki kecuali Pakuan. Baru pada tahun  1579, Banten berhasil menaklukkan Pakuan. Para Bangsawan Kerajaan Pajaran yang bersedia masuk Islam dapat mempertahankan jabatan dan gelarnya.
Setelah Maulana Yusuf wafat tahun 1580, tahta Kerajaan Banten dipegang oleh Maulana Muhammad, putranya yang masih berumur 9 tahun. karena masih muda, kkekuasaan pemerintahan dijalankan oleh sebuah badan perwakilan yang terdiri dari Kali ( Jaksa Agung ) dan empat mentri. Badan perwalian berkuasa sampai Maulana Muhammad cukup umur untuk memerintah.
    Pada tahun 1589. Banten melancarkan serangan terhadap Kerajaan Palembang, dipimpin langsung oleh Maulana Muhammad. Penyerangan ini bertujuan untuk melancarkan perdagangan hasil bumi dan rempah-rempah dari Sumatra. Sayangnya, penyerbuan ini tidak berhasil dan Maulana Muhammad Gugur.
    Gugurnya Maulan Muhammad menyebabkan kosongnya tahta kerajaan Banten. Adapun putra Maulana Muhammad yang bernama Abu Mufakhir masih bersuia 5 bulan. Pemerintahan Banten sementara dijalankan badan perwalian yang diketuai oleh Jayanegara ( Wali Kerajaan ) dan Nyai Emban Rangkung ( pengasuh pangeran ). Pada masa inilah armada dagang Belanda pertama kali tiba di Kerajaan Banten yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
    Abu Mufakhir baru resmi menjalankan kekuasaan pada tahun 1596. Tahun1638 ,Khalifah Mekah memberikan gelar Sultan pada Abu  Mufakhir . Abu Mufakhir wafat th 1651 . Putranya meneruskan pemerinatahan Bnaten dengan gelar Sultan Abu Mu'ali Ahmad Rahmatullah, tetapi tidak lama kemudian ia wafat.
Raja Banten berikutnya adalah Sultan Agung Tirtayasa. dibawah pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa , 
Kerajaan Banten berhasil mencapai kejayaan . Sultan Agung Tirtayasa berusaha mengusir kekuasaan armada dagang belanda ( VOC ) dari kerajaan Banten , tetapi usahanya gagal.
Menyadari kekuatan militer Kerajaan Banten yang tidak seimbang dengan Belanda, Sultan Agung Tirtayasa menghentikan taktik konfrontasi langsung sebagai gantinya , ia memerintahkan perampokan dan perusakan perkebunan tebu Belanda serta berusaha menyaingi perdagangan Belanda. Th 1671 Sultan Agung Tirtayasa mengangkat putra mahkotanya , Sultan Abdul Kahar atau Sultan Haji sebagai Raja Muda. Pemerintahan sehari- hari dijalankan oleh Sultan Haji, sementara Sultan Agung Tirtayasa tetap mengawasi .
Ternyata Sultan Haji selama memerintah bersahabat dengan Belanda ( VOC ) . VOC memanfaatkan kesempatan ini mempengaruhi kebijakan pemerintahan Sultan Haji. Sultan Agung Tirtayasa tidak menyetujui hubungannya dengan belanda dan berniat mencabut kembali mandat kekuasaannya. Sultan Haji dengan dukungan Belanda tetap mempertahankan tahta kerajaan Banten sehingga timbul persengketaann dan perang saudara. Akibat pengkianatan ini , pada tahun 1683 Sultan Agung Tirtayasa berhasil ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda di Batavia. Sultan Agung Tirtayasa wafat th 1692 dan kerajaan Banten menjadi boneka dibawah kendali Belanda.
Kehidupan perekonomian Kerajaan Banten berpusat pada perdagangan, pertanian dan perkebunan. Tanah
Jawa yang subur menjamin hasil pertanian berupa padi yang melimpah.
Letak Banten sangat strategis karena terbentang dari Jawa Barat sampai Lampung. Banten secara otomatis menguasai jalur perdagangan Selat Sunda. Pelabuhan Banten menjadi tempat transit alternatif yang ramai setelah pelabuhan Malaka dikuasai Portugis. Jalur perdagangan melaui Selat Sunda menjadi sangat ramai . Terutama karena kerjaan Banten menerapkan sistim perdagangan bebas. Perlahan -lahan perdagangan monopoli Portugis di Kerajaan Malaka menjadi sepi.
Ramainya pelabuhan Banten dan Sunda Kelapa menyebabkan tumbuhnya banyak perkampungan dari suku dan bangsa luar Pulau Jawa. Perkembangan perkampungan ini hidup sesuai dengan tradisi penduduk yang mendiaminya . Selain berdasarkan etnis, profesi tertentu juga umbuh di kerajaann Banten. Perkampungan di Banten menerapkan ajaran adat berdasarkan ajaran Islam. Penduduk kerajaan Pajajaran tidak mau menganut Islam mengasingkan diri ke pedalaman Jawa Barat . Mereka di sebut Suku Baduy. Merka menerapkan sistim kepercayaan yang disebut Pasundan Kawitan. atau Pasundan pertama adalah perpaduan agama Hindu dengan kepercayaan tradisional Suku Sunda.
Dengan Banyaknya perkampungan asing di Kerajaan Banten, agama Islam bukanlah satu-satunya pengaruh
Masjid Agung Banten
yang memperkaya kehidupan masyarakat kerjaan Bnaten. Sayangnya peninggalann budya dari Kerajaan Banten tidak banyak ditemukan.
Namun demikian pengaruh Islam dalam seni bangunan Banten dapat dilihat pada Bangunan Masjid Agung Banten dan komplek Makam Raja-raja Banten di Kenari.




H. Darosno. T Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3


Selasa, 03 Desember 2013

Kerajaan Demak

Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Patah.Ia memerintah tahun 1500-1518 M.Pada masa pemerintahannya, agama Islam berkembang pesat, hal ini dimungkinkan karena gencarnya kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para wali dan bantuan dari daerah-daerah pesisir seperti Tuban dan Cirebon. Raden Patah bergelar Senopati Ngabdurrohman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.Pengangkatannya dipimpin langsung oleh Sunan Ampel Denta dan didukung oleh wali lainya. Wilayah Kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban,Sedayu,Palembang, Jambi dan beberapa di daerah Kalimantan. Pada masa pemerintahannya juga dibangun Masjid Agung Demak yang dibantu oleh para wali dan sunan sahabat Demak.
Pada waktu Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis. Raden Patah berkewajiban membantu dengan mengirim putranya Pati Unus namun gagal. raden Patah meninggal tahun 1518 dan digantikan putranya Pati Unus. namun Pati Unus memerintah tidak lebih dari tiga tahun, yaitu meninggal tahun 1522 dan digantikan saudaranya. Sultan Trenggono dan menjadi Sultan terbesar Kerajaan Demak . Sultan Trenggono dilantik oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.
Masjid Demak
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono wafat, kerajaan Demak mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan antar sunan Prawoto dan Aryo Penangsang. Aryo Penangsang adalah Bupati Jipang ( sekarang Bojonegoro ) , yang merasa lebih berhak atas tahta Demak . Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dan juga adiknya Pangeran hadiri.Usaha Arya Penagsang dihalangi oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono, Jaka Tingkir mendapat dukungan tertua Demak, yaitu Ki Gede Pemanahan dan Ki Penjawi. Dalam pertempuran Arya Penagsang terbunuh oleh Jaka Tingkir sehingga tahta kerajaan jatuh ke Tangan jaka Tingkir.
Jaka Tingkir menjadi raja bergelar Sultan Hadiwijaya. Ia memindahkan pusat kerajaan Demak ke Daerah Pajang dan menyerahkan pusaka-pusaka ke kerajaan Pajang sebagai lambang keturunan langsung kerajaan Demak. Sebagai rasa terimakasih kepada Ki Gede Pemanahan, Sultan Hadiwijaya memberikan sebuah
perdikan ( otonomi ) yang disebut Mataram dan menjadikan penguasaannya dengan gelar Ki Gede Mataram.
Sultan Hadiwijaya memperluas nya hingga ke Blora, Kediri dan Madiun. ia wafat pada tahun 1587 M. Penggantinya bukanlah putranya Pangeran Benawa melainka putra Sunan Prawoto ,Aria Pangiri.Pangeran Benawa yang diangkat sebagai penguasa Jipang. Tidak puas dan  meminta bantuan Sutawijaya,putra Ki Ageng Mataram untuk merebut tahta kerajaan Pajang. Pada Tahun 1588, Sutawijaya dan Pangeran Benawa berhasil merebut Pajang dan menyerahkan secara simbolis hak kuasanya kepada Sutawijaya sehingga Pajang menjadi Bagian kekuasaan Kerajaan Mataram.
Basis perekonoman Kerajaan Demak dari pertanian yang menghasilkan bahan pangan seperti beras. Basis perekonomian ini berkembang setelah memperluas wilayah dengan menaklukkan banyak pelabuhan penting di pantai utara Jawa seperti Jepara, Tuban, Sedayu dan Gresik. Usaha Demak untuk merebut Malaka dari Portugis pada tahun 1513 M mengalami kegagalan.
Islam berkembang cukup pesat. Salah satu peninggalan adalah Masjid Demak yang memiliki satu tiang utama dan disebut Soko Tatal serta tradisi sekaten yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik masyarakat memeluk Islam.

Senin, 25 November 2013

Kerajaan Aceh Darussalam

      Munculnya Kerajaan Aceh Darussalam tidak lepas dari keberadaan Kerajaan Samudra Pasai . Sebagai pusat penyebaran agama Islam , berdirinya Kerajaan Samudra Pasai mengilhami berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1511 M. Kerajaan Aceh Darussalam berlokasi di Darah hulu Pulau Sumatra, atau ujung pantai Aceh yang disebut sebagai Aceh Besar.
   Sultan Ali Muhayat Syah, Setelah Ali Muhayat Syah wafat, tahta kerajaan Aceh Darussalam beralih pada putranya yang kemuudian bergelar Sultan Salahudin .Sayangnya keadaan pemerintahan kurang mendapat perhatian raja sehingga selama masa pemerintahannya Aceh Darussalam mengalami kemunduran drastis.
Istana Raja Darussalam
     Raja pertama Kerajaan Aceh Darussalam adalah
1.  Sultan Alaudin Ri'ayat Syah al Qahar ( 1537-1568 )
        Sultan Alauidin Ri'ayat Syah adalah saudara Sultan Salahudin. Ia merebut kekuasaan karena lemahnya    pemerintahan Sultan Kerajaan Aru. Usahanya untuk merebut Makasar dari portugis mengalami kegagalan.Salahuddin. Selama memerintah,Sultan Alaudin mengadakan perbaikan kondisi kerajaan dan perluasan wilayah, antara lain ke
Sultan Alaudin juga aktif menyebarkan pengaruh Islam dengan mengirim banyak ahli dakwah  ke Pulau Jawa . Salah satunya adalah Syarif  Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati . Ia adalah seorang ulama Aceh keturunan raja Samudra Pasai yang dikirim ke Gresik Jawa Timur.
Sunan Gunung Jati
Sayangnya , setelah Sultan Alaudin meninggal, Kerajaan Aceh Darussalam kembali mengalami kemunduran . Hal ini terjadi akibat pergolakan politik internal dan pembrontakan yang cukup lama.
2.  Sultan Iskandar Muda / Darma Wangsa Alam Syah ( 1607-1636)
 Selama masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda , Kerajaan Aceh Darussalam mengalami masa keemasan.Berhasil menyaingi monopoli perdagangan Portugis melalui jalur perdagangan alternatif. Wilayahnya sampai ke Semenanjung Malaya yang dikenal sebagai Malaysia.
Struktur pemerintahan Kerjaan Aceh Darussalam dibentuk oleh Sultan Iskadar Muda sendiri , yang terbagi menjadi dua wilayah. Pertama,kekuasaan oleh kaum bagsawan yang terbagi dalam daerah-daerah kehulubalang yang dikuasai oleh Uleebalang. Kedua, alim ulama. Namun setelah Sultan Iskandar  Muda wafat kerajaan Aceh Darussalam mulai mengalami kemunduran.
3.   Sultan Iskandar Muda
Menurut Iskandnar Muda yang bergelar Sultan Iskandar Sani, naik tahta pada tahun 1636 M. Pada masa itu, Sultan Iskandar Sani menerapkan kebijakan yang lunak sehingga menyebabkan daerah-daerah taklukan melepaskan diri satu persatu. Sultan Iskandar Sani wafat tahun 1641. Pemerintahan kerajaan dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda, Putri Sri Alam Permaisuri yang bergelar Sultanah Tajul ALam Safiudin Syah        ( 1641-1675 M). Sultanah adalah gelar untuk  ratu kerajaan Aceh Darussalam. Selama 59 tahun berikutnya kerajaan ini diperintah oleh para ratu. Terjadi perpecahan antar kelompok antara golongan ulama ( tengku ) dan golongan bangsawan ( teuku ) . Perpecahan ini dipacu oleh golongan bangsawan yang lebih dekat dengan kolonial Belanda.
   Pada masa pemerintahan Sulatn Islandar Muda,kaum wanita memiliki hak yang sama dalam berbagai hal termasuk pendidikan. Hal ini disempurnakan oleh pemerintah Sultanah Tajul Alam Safiudin Syah. Pada masa pemerintah Sulatan Sultan Iskandar Sani, terdapat dua orang sastrawan terkenal, yaitu Nurudin ar-Raniri dan Hamzah Fansuri. Kesusastraan Aceh Darussalam seperti Bustanussalatain dan Hikayat Putrou Gumbek Meuh.menunjukkan besarnya pengaruh agama Islam dalam sanjak khas Aceh Darussalam.

Minggu, 28 Juli 2013

Kerajaan Malaka

    Kerajaan Malaka merupakan sebuah kerajaan Islam yang menguasai wilayah Semanjung Malaka dan Riau.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Malaka adalah sebagai berikut ;
  1. Iskandar Syah .Iskandar Syah merupakan raja pertama Kerajaan Malaka. Berdasarkan sumber sejarah yang ada. Iskandar Syah awalnya adalah seorang penguasa dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri setelah Majapahit kalah dalam Perang Paregreg. Nama asli Iskandar Syah adalah Paramisora. ia melarikan diri bersama pengikutnya ke Semanjung Malaya dan membangun kerajaan baru yang kemudian diberi nama Malaka.   Kerajaan Malaka merupakan kerajaan Islam kedua setelah kerajaan Samudra Pasai . Berkembangnya kegiatan perdagangan dan pelayaran di kerajaan Malaka banyak didukung para pedagang Islam dari Arab dan India. Kerajaan Malaka pun banyak mendapatkan pengaruh budaya Islam  dari kedua daerah ini. Namun Iskandar Syah sendiri merupakan nama Islam, yang diperoleh setelah ia memeluk agama islam. Pada periode kekuasaan Raja Iskandar Syah (1396-1414) , Kerajaan Malaka berkembang sebagai salah satu kerajaan Islam terbesar yang disegani kerajaan lainya disekitarnya.
  2. Muhammad Iskandar Syah ( 1414- 1424 M ).  Ia Putra Iskandar Syah, Selama memerintah Malaka,Muhammad Iskandar Syah berhasil memajukan bidang perdagangan dan pelayaran . Ia juga berhasil menguasai jalur perdagangan di Kawasan Selat Malaka dengan taktik perkawinan
    putri
    raja Kerajaan Samudra Pasai dengan tujuan menundukkan Kerajaan Samudra Pasai secara Politis. Setelah mendapatkan kekuasaan politik Kerajaan Samudra Pasai . Ia menguasai wilayah perdagangan di sekitarnya. 
  3. Sultan Muzafar Syah. (1424-1458) . Ia menggantikan Muhammad Iskandar Syah setelah menyingkirkan  dari tahta Kerajaan Malaka melalui sebuah kemelut politik . Setelah menguasai tahta
    kerajaan ,Muzafar Syah mempergunakan gelar Sultan yang merupakan gelar raja-raja dalam kerajaan Islam.    Sumber sejarah tentang Muzafar syah menyebutkan bahwa pada masa kekuasaannya, Kerajaan Malaka mendapatkan serangan dari Kerajaan Siam. namun ,serangan ini berhasil digagalkan oleh Kerajaan Malaka. Keberhasilan menghadapi serangan Kerajaan Malaka sebagai penguasa jalur pelayaran Selat Malaka. pada kurun pemerintahannya, Sultan Muzafar Syah juga berhasil memperluas daerah Kekuasaannya hinggga ke Pahang ,Indragiri dan Kampar.
  4. Sultan Mansyur Syah. (1458-1477). Setelah Sultan Muzafar Syah wafat, ia digantikan oleh putrannya  Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berhasil menguasai kerjaaan Siam sebagai bagian taktik memperluas wilayah kekuasaan dan mengukuhkan kebesarannya diantara kerajaan -kerajaan lain di sekitarnya.   Namun demikian, Sultan Mansyur Syah tidak menyerang Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan kerajaan Islam. Hal ini  merupakan salah satu kebijakan politik Sultan Mansyur Syah untuk menjalin hubungan dengan kerjaan-kerajaan Islam yang ada disekitarnya. 
  5. Sultan Alaudin Syah( 1477-1488 M ).  Setelah Sultan Mansyur Syah wafat, ia digantikan oleh
    putranya bernama Sultan Alaudin Syah. Pada masa pemerintahannya perekonomian Kerajaan Malaka dalam kondisi cukup stabil. Arus perdagangan dan pelayaran di sekitar Pelabuhan Malaka masih cukup ramai. Sebagai pusat perdagangan di wilayah Asia tenggara, Kerajaan Malaka masih menduduki peran yang strategis.  Namun secara politis, selama masa pemerintahannya Sultan Alaudin Syah , Kerajaan malaka bisa dikatakan mengalami kemunduran. Banyak daerah taklukan Kerajaan Malaka yang melepaskan diri. Perang dan pembrontakan terjadi di banyak kerajaan dibawah kekuasaan Kerajaan Malaka
  6. Sultan Mahmud Syah .  Masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah,
    Kerajaan Malaka mengalami kemunduran baik secara Politik maupun EkonomiSecara Politik Kekuasaan Kerajaan Malaka hanya tinggal mencakup wilayah utama Semenanjung Malaka. daerah daerah lain telah memisahkan diri dan menjadi kerajaan-kerajaan yang berdiri sendiri. Dalam kondisi yang makin lemah. Pada tahun 1511 M, armada perang Bangsa Portugis yang dipimpin oleh Afonso d'Albuquerque akhirnya berhasil menguasai dan menaklukkan Kerajaan Malaka. Secara Ekonomi , peranan Malaka selanjutnya diambil alih oleh kerajaan Banten yang memiliki pelabuhan di tepi selat Sunda. Aktivitas perdagangan dan pelayaran berpindah ke Banten  karena Armada Portugis telah menguasai wilayah Kerajaan Malaka dan mengenakan pajak yang tinggi bagi setiap kapal yang melalui selat Malaka.  Kehidupan ekonomi Kerajaan Malaka sangat bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Kedua sektor ini berkembang karena pesat karena didukung oleh letak karajaan Malaka yang strategis .yaitu tepat di Selat Malaka . Untuk mendukung aktifitas perdagangan dan pelayaran, dibangun pelabuhan Malaka yang menjadi pintu kapal-kapal dagang asing menuju ke wilayah Indonesia.   Kerajaan Malaka merupakan kerajaan maritim  yang mengandalkan pemasukan negara  dari sektor kelautan. Wilayah strategis struktur masyarakat yang kebanyakan bekerja sebagai padagang dan nelayan menyebabkan sosial kemasyarakatan sangat berpengaruh oleh pola hidup maritim.  Dalam pola hidup seperti ini, pedagang dan nelayan Kerajaan Malaka memiliki status sosial dan ekonomi yang lebih tinggi dibanding petani. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat malaka menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa pergaulan . Kerajaan malaka sangat dipenrgaruhi oleh budaya Melayu  dan Budaya Islam . Hal ini wajar terutama karena dua alasan. 
  • Pertama: Letak Kerajaan Malaka berada di Semenanjung Malaya tempat asal rumpun bangsa Melayu. 
  • Kedua , Adanya pengarug agama Islam yang dibawa para pedagang Islam dan Gujarat dan Persia.
Dengan pengaruh dua budaya ini , Kerajaan Malaka memilki corak kebudayaan Egaliter ,terbuka, demokratis daan menghargai kebudayaan lain .Salah satu kisah kepahlawanan Laksamana Hongtuah. Laksamana Hong Tuah    merupakan Salah satu laksamana kerajaan Malaka yang begitu berjasa pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah. 
Adapun agama yang dianut sebagian besar rakyat Kerajaan Malaka adalah agama Islam bahkan dijadikan agam negara oleh pendiri Kerajaan, yaitu Iskandar Syah . Dalam kehidupan sehari-haru, penngaruh ajaran islam sangat menonjol dalam prilaku masyarakat Kerajaan Malaka.  


H. Darsono. T. Ibrahim
Tonggak Sejarak Kebudayaan Islam    3



Rabu, 01 Mei 2013

Kerajaan Samudra Pasai

    Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke - 11 M oleh Meurah Khair . Kerajaan ini terletak dipesisir timur laut Aceh. Dalam catatan sejarah, kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Penguasa kerajaan Samudra Pasai terdiri atas dua dinasti.

  1. Dinasti Meurah Khair  .Pendiri dua kerajaan  Samudra Pasai adalah Meurah Khair. Ia bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042-1078 ). Pengganti Meurah Khair adalah Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa dari tahun 1078-1133 M. Pengganti Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa adalah Maharaja Giyasuddin Syah. ia berkuasa dari tahun 1133-1155 M. Raja kerajaan Samudra Pasai berikutnya adalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja Nuruddin. Ia berkuasa dari tahun 1155-1210. Raja ni dikenal juga dengan sebutan tengku Samudra atau Sultan Nazimuddin al Kamil . Sultan ini sebenarnya berasal dari Mesir yang ditugaskan sebagai laksamana untuk merebut pelabuhan di Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat ini wafat. kerajaan Samudra Pasai di landa kekacauan karena perebutan kekuasaan.
  2. Dinasti Meurah Silu .Meurah Silu  bergelar Sultan Malik as Sahaleh    ( 1285-1297 M ) . Meurah Silu adalah keturunan Raja Perlak ( sekarang Malaysia ) yang mendirikan dinasti  kedua di kerajaan Samudra Pasai. Sistim pemerintahan kerajaan dan angkatan perang laut serta sudah terstruktur rapi. Kerajaan mengalami kemakmuran terutama setelah pelabuhan Pasai dibuka.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Samudra Pasai :
  1. Sultan Malik as - Saleh                               1285-1297 M
  2. Sultan Muhammad Malik Zahir                   1297-1326 M
  3. Sultan Mahmud Malik Zahir                        1326-1345 M
  4. Sultan Mansur Malik Zahir                          1345-1346 M
  5. Sultan Ahmad Malik Zahir                           1346-1383 M
  6. Sultan Zainal Abidin                                     1383-1403 M
Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin ( 1383 - 1405 M )  kekuasaan kerajaan meliputi daerah : Kedah di Semenanjung Malaya. ( buktinya terdapat  pada sebuah batu nisan di Menyetuju pasai. kedah ).
Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam ke Pulau Jawa dan Sulawesi  dengan mengirim ahli-ahli dakwah seperti Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak.
   Kehidupan perekonomian Samudra  Pasai didasarkan pada perdagangan nasional  dan internasional. Letak kerajaan yang sangat strategis di Selat Malaka menyebabkan pelabuhan Samudra Pasai ramai dikunjungi pedagang. Pada perkembangannya . Kerajaan Samudra Pasai bahkan menyaingi kebesaran  Kerajaan Sriwijaya yang saat ini mengalami  kemunduran.
     Bukti kemakmuran Kerajaan Samudra Pasai adalah adanya cerita dari Tome Pires, seorang
Pelancong Portugis. Pires menyatakan bahwa pada saat itu di Samudra Pasai.terdapat mata uang Drama ( dirham ) yang bentuknya kecil. ia juga menyatakan bahwa setiap kapal yang membawa barang dari barat dikenai pajak 6 %.
  Perkembangan kerajaan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam yang besar ditunjang dengan diberlakukannnya hukum atau Syari;ah islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. kehidupan masyarakat selain bernapaskan Islam juga memperlihatkan kemiripan dengan perkembangan masyarakat Timur Tengah yang berdagang di samudra Pasai menularkan cara hidup khas Timur Tengah.
      walupun kehidupan sosial masyarakat Samudra Pasai diwarnai oleh ajaran Islam , tetapi tidak banyak ditemukan peninggalan budaya Islam. kalaupun ada peninggalan tersebut bukan berasal dari Kerajaan samudra pasai sendiri. Silsilah raja-raja Pasai misalnya, ditemukan pada Silsilah Tawarikh raja Aceh atau batu nisan Ratu Pasai dari Gujarat.



H. Darsono. T Ibrahim     Tonggak Sejarah Islam  3
 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.