BREAKING NEWS

Selasa, 03 Desember 2013

Kerajaan Demak

Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Patah.Ia memerintah tahun 1500-1518 M.Pada masa pemerintahannya, agama Islam berkembang pesat, hal ini dimungkinkan karena gencarnya kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para wali dan bantuan dari daerah-daerah pesisir seperti Tuban dan Cirebon. Raden Patah bergelar Senopati Ngabdurrohman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.Pengangkatannya dipimpin langsung oleh Sunan Ampel Denta dan didukung oleh wali lainya. Wilayah Kerajaan Demak meliputi daerah Jepara, Tuban,Sedayu,Palembang, Jambi dan beberapa di daerah Kalimantan. Pada masa pemerintahannya juga dibangun Masjid Agung Demak yang dibantu oleh para wali dan sunan sahabat Demak.
Pada waktu Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis. Raden Patah berkewajiban membantu dengan mengirim putranya Pati Unus namun gagal. raden Patah meninggal tahun 1518 dan digantikan putranya Pati Unus. namun Pati Unus memerintah tidak lebih dari tiga tahun, yaitu meninggal tahun 1522 dan digantikan saudaranya. Sultan Trenggono dan menjadi Sultan terbesar Kerajaan Demak . Sultan Trenggono dilantik oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.
Masjid Demak
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono wafat, kerajaan Demak mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan antar sunan Prawoto dan Aryo Penangsang. Aryo Penangsang adalah Bupati Jipang ( sekarang Bojonegoro ) , yang merasa lebih berhak atas tahta Demak . Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dan juga adiknya Pangeran hadiri.Usaha Arya Penagsang dihalangi oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono, Jaka Tingkir mendapat dukungan tertua Demak, yaitu Ki Gede Pemanahan dan Ki Penjawi. Dalam pertempuran Arya Penagsang terbunuh oleh Jaka Tingkir sehingga tahta kerajaan jatuh ke Tangan jaka Tingkir.
Jaka Tingkir menjadi raja bergelar Sultan Hadiwijaya. Ia memindahkan pusat kerajaan Demak ke Daerah Pajang dan menyerahkan pusaka-pusaka ke kerajaan Pajang sebagai lambang keturunan langsung kerajaan Demak. Sebagai rasa terimakasih kepada Ki Gede Pemanahan, Sultan Hadiwijaya memberikan sebuah
perdikan ( otonomi ) yang disebut Mataram dan menjadikan penguasaannya dengan gelar Ki Gede Mataram.
Sultan Hadiwijaya memperluas nya hingga ke Blora, Kediri dan Madiun. ia wafat pada tahun 1587 M. Penggantinya bukanlah putranya Pangeran Benawa melainka putra Sunan Prawoto ,Aria Pangiri.Pangeran Benawa yang diangkat sebagai penguasa Jipang. Tidak puas dan  meminta bantuan Sutawijaya,putra Ki Ageng Mataram untuk merebut tahta kerajaan Pajang. Pada Tahun 1588, Sutawijaya dan Pangeran Benawa berhasil merebut Pajang dan menyerahkan secara simbolis hak kuasanya kepada Sutawijaya sehingga Pajang menjadi Bagian kekuasaan Kerajaan Mataram.
Basis perekonoman Kerajaan Demak dari pertanian yang menghasilkan bahan pangan seperti beras. Basis perekonomian ini berkembang setelah memperluas wilayah dengan menaklukkan banyak pelabuhan penting di pantai utara Jawa seperti Jepara, Tuban, Sedayu dan Gresik. Usaha Demak untuk merebut Malaka dari Portugis pada tahun 1513 M mengalami kegagalan.
Islam berkembang cukup pesat. Salah satu peninggalan adalah Masjid Demak yang memiliki satu tiang utama dan disebut Soko Tatal serta tradisi sekaten yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik masyarakat memeluk Islam.

Senin, 25 November 2013

Kerajaan Aceh Darussalam

      Munculnya Kerajaan Aceh Darussalam tidak lepas dari keberadaan Kerajaan Samudra Pasai . Sebagai pusat penyebaran agama Islam , berdirinya Kerajaan Samudra Pasai mengilhami berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1511 M. Kerajaan Aceh Darussalam berlokasi di Darah hulu Pulau Sumatra, atau ujung pantai Aceh yang disebut sebagai Aceh Besar.
   Sultan Ali Muhayat Syah, Setelah Ali Muhayat Syah wafat, tahta kerajaan Aceh Darussalam beralih pada putranya yang kemuudian bergelar Sultan Salahudin .Sayangnya keadaan pemerintahan kurang mendapat perhatian raja sehingga selama masa pemerintahannya Aceh Darussalam mengalami kemunduran drastis.
Istana Raja Darussalam
     Raja pertama Kerajaan Aceh Darussalam adalah
1.  Sultan Alaudin Ri'ayat Syah al Qahar ( 1537-1568 )
        Sultan Alauidin Ri'ayat Syah adalah saudara Sultan Salahudin. Ia merebut kekuasaan karena lemahnya    pemerintahan Sultan Kerajaan Aru. Usahanya untuk merebut Makasar dari portugis mengalami kegagalan.Salahuddin. Selama memerintah,Sultan Alaudin mengadakan perbaikan kondisi kerajaan dan perluasan wilayah, antara lain ke
Sultan Alaudin juga aktif menyebarkan pengaruh Islam dengan mengirim banyak ahli dakwah  ke Pulau Jawa . Salah satunya adalah Syarif  Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati . Ia adalah seorang ulama Aceh keturunan raja Samudra Pasai yang dikirim ke Gresik Jawa Timur.
Sunan Gunung Jati
Sayangnya , setelah Sultan Alaudin meninggal, Kerajaan Aceh Darussalam kembali mengalami kemunduran . Hal ini terjadi akibat pergolakan politik internal dan pembrontakan yang cukup lama.
2.  Sultan Iskandar Muda / Darma Wangsa Alam Syah ( 1607-1636)
 Selama masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda , Kerajaan Aceh Darussalam mengalami masa keemasan.Berhasil menyaingi monopoli perdagangan Portugis melalui jalur perdagangan alternatif. Wilayahnya sampai ke Semenanjung Malaya yang dikenal sebagai Malaysia.
Struktur pemerintahan Kerjaan Aceh Darussalam dibentuk oleh Sultan Iskadar Muda sendiri , yang terbagi menjadi dua wilayah. Pertama,kekuasaan oleh kaum bagsawan yang terbagi dalam daerah-daerah kehulubalang yang dikuasai oleh Uleebalang. Kedua, alim ulama. Namun setelah Sultan Iskandar  Muda wafat kerajaan Aceh Darussalam mulai mengalami kemunduran.
3.   Sultan Iskandar Muda
Menurut Iskandnar Muda yang bergelar Sultan Iskandar Sani, naik tahta pada tahun 1636 M. Pada masa itu, Sultan Iskandar Sani menerapkan kebijakan yang lunak sehingga menyebabkan daerah-daerah taklukan melepaskan diri satu persatu. Sultan Iskandar Sani wafat tahun 1641. Pemerintahan kerajaan dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda, Putri Sri Alam Permaisuri yang bergelar Sultanah Tajul ALam Safiudin Syah        ( 1641-1675 M). Sultanah adalah gelar untuk  ratu kerajaan Aceh Darussalam. Selama 59 tahun berikutnya kerajaan ini diperintah oleh para ratu. Terjadi perpecahan antar kelompok antara golongan ulama ( tengku ) dan golongan bangsawan ( teuku ) . Perpecahan ini dipacu oleh golongan bangsawan yang lebih dekat dengan kolonial Belanda.
   Pada masa pemerintahan Sulatn Islandar Muda,kaum wanita memiliki hak yang sama dalam berbagai hal termasuk pendidikan. Hal ini disempurnakan oleh pemerintah Sultanah Tajul Alam Safiudin Syah. Pada masa pemerintah Sulatan Sultan Iskandar Sani, terdapat dua orang sastrawan terkenal, yaitu Nurudin ar-Raniri dan Hamzah Fansuri. Kesusastraan Aceh Darussalam seperti Bustanussalatain dan Hikayat Putrou Gumbek Meuh.menunjukkan besarnya pengaruh agama Islam dalam sanjak khas Aceh Darussalam.

Minggu, 28 Juli 2013

Kerajaan Malaka

    Kerajaan Malaka merupakan sebuah kerajaan Islam yang menguasai wilayah Semanjung Malaka dan Riau.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Malaka adalah sebagai berikut ;
  1. Iskandar Syah .Iskandar Syah merupakan raja pertama Kerajaan Malaka. Berdasarkan sumber sejarah yang ada. Iskandar Syah awalnya adalah seorang penguasa dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri setelah Majapahit kalah dalam Perang Paregreg. Nama asli Iskandar Syah adalah Paramisora. ia melarikan diri bersama pengikutnya ke Semanjung Malaya dan membangun kerajaan baru yang kemudian diberi nama Malaka.   Kerajaan Malaka merupakan kerajaan Islam kedua setelah kerajaan Samudra Pasai . Berkembangnya kegiatan perdagangan dan pelayaran di kerajaan Malaka banyak didukung para pedagang Islam dari Arab dan India. Kerajaan Malaka pun banyak mendapatkan pengaruh budaya Islam  dari kedua daerah ini. Namun Iskandar Syah sendiri merupakan nama Islam, yang diperoleh setelah ia memeluk agama islam. Pada periode kekuasaan Raja Iskandar Syah (1396-1414) , Kerajaan Malaka berkembang sebagai salah satu kerajaan Islam terbesar yang disegani kerajaan lainya disekitarnya.
  2. Muhammad Iskandar Syah ( 1414- 1424 M ).  Ia Putra Iskandar Syah, Selama memerintah Malaka,Muhammad Iskandar Syah berhasil memajukan bidang perdagangan dan pelayaran . Ia juga berhasil menguasai jalur perdagangan di Kawasan Selat Malaka dengan taktik perkawinan
    putri
    raja Kerajaan Samudra Pasai dengan tujuan menundukkan Kerajaan Samudra Pasai secara Politis. Setelah mendapatkan kekuasaan politik Kerajaan Samudra Pasai . Ia menguasai wilayah perdagangan di sekitarnya. 
  3. Sultan Muzafar Syah. (1424-1458) . Ia menggantikan Muhammad Iskandar Syah setelah menyingkirkan  dari tahta Kerajaan Malaka melalui sebuah kemelut politik . Setelah menguasai tahta
    kerajaan ,Muzafar Syah mempergunakan gelar Sultan yang merupakan gelar raja-raja dalam kerajaan Islam.    Sumber sejarah tentang Muzafar syah menyebutkan bahwa pada masa kekuasaannya, Kerajaan Malaka mendapatkan serangan dari Kerajaan Siam. namun ,serangan ini berhasil digagalkan oleh Kerajaan Malaka. Keberhasilan menghadapi serangan Kerajaan Malaka sebagai penguasa jalur pelayaran Selat Malaka. pada kurun pemerintahannya, Sultan Muzafar Syah juga berhasil memperluas daerah Kekuasaannya hinggga ke Pahang ,Indragiri dan Kampar.
  4. Sultan Mansyur Syah. (1458-1477). Setelah Sultan Muzafar Syah wafat, ia digantikan oleh putrannya  Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berhasil menguasai kerjaaan Siam sebagai bagian taktik memperluas wilayah kekuasaan dan mengukuhkan kebesarannya diantara kerajaan -kerajaan lain di sekitarnya.   Namun demikian, Sultan Mansyur Syah tidak menyerang Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan kerajaan Islam. Hal ini  merupakan salah satu kebijakan politik Sultan Mansyur Syah untuk menjalin hubungan dengan kerjaan-kerajaan Islam yang ada disekitarnya. 
  5. Sultan Alaudin Syah( 1477-1488 M ).  Setelah Sultan Mansyur Syah wafat, ia digantikan oleh
    putranya bernama Sultan Alaudin Syah. Pada masa pemerintahannya perekonomian Kerajaan Malaka dalam kondisi cukup stabil. Arus perdagangan dan pelayaran di sekitar Pelabuhan Malaka masih cukup ramai. Sebagai pusat perdagangan di wilayah Asia tenggara, Kerajaan Malaka masih menduduki peran yang strategis.  Namun secara politis, selama masa pemerintahannya Sultan Alaudin Syah , Kerajaan malaka bisa dikatakan mengalami kemunduran. Banyak daerah taklukan Kerajaan Malaka yang melepaskan diri. Perang dan pembrontakan terjadi di banyak kerajaan dibawah kekuasaan Kerajaan Malaka
  6. Sultan Mahmud Syah .  Masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah,
    Kerajaan Malaka mengalami kemunduran baik secara Politik maupun EkonomiSecara Politik Kekuasaan Kerajaan Malaka hanya tinggal mencakup wilayah utama Semenanjung Malaka. daerah daerah lain telah memisahkan diri dan menjadi kerajaan-kerajaan yang berdiri sendiri. Dalam kondisi yang makin lemah. Pada tahun 1511 M, armada perang Bangsa Portugis yang dipimpin oleh Afonso d'Albuquerque akhirnya berhasil menguasai dan menaklukkan Kerajaan Malaka. Secara Ekonomi , peranan Malaka selanjutnya diambil alih oleh kerajaan Banten yang memiliki pelabuhan di tepi selat Sunda. Aktivitas perdagangan dan pelayaran berpindah ke Banten  karena Armada Portugis telah menguasai wilayah Kerajaan Malaka dan mengenakan pajak yang tinggi bagi setiap kapal yang melalui selat Malaka.  Kehidupan ekonomi Kerajaan Malaka sangat bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Kedua sektor ini berkembang karena pesat karena didukung oleh letak karajaan Malaka yang strategis .yaitu tepat di Selat Malaka . Untuk mendukung aktifitas perdagangan dan pelayaran, dibangun pelabuhan Malaka yang menjadi pintu kapal-kapal dagang asing menuju ke wilayah Indonesia.   Kerajaan Malaka merupakan kerajaan maritim  yang mengandalkan pemasukan negara  dari sektor kelautan. Wilayah strategis struktur masyarakat yang kebanyakan bekerja sebagai padagang dan nelayan menyebabkan sosial kemasyarakatan sangat berpengaruh oleh pola hidup maritim.  Dalam pola hidup seperti ini, pedagang dan nelayan Kerajaan Malaka memiliki status sosial dan ekonomi yang lebih tinggi dibanding petani. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat malaka menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa pergaulan . Kerajaan malaka sangat dipenrgaruhi oleh budaya Melayu  dan Budaya Islam . Hal ini wajar terutama karena dua alasan. 
  • Pertama: Letak Kerajaan Malaka berada di Semenanjung Malaya tempat asal rumpun bangsa Melayu. 
  • Kedua , Adanya pengarug agama Islam yang dibawa para pedagang Islam dan Gujarat dan Persia.
Dengan pengaruh dua budaya ini , Kerajaan Malaka memilki corak kebudayaan Egaliter ,terbuka, demokratis daan menghargai kebudayaan lain .Salah satu kisah kepahlawanan Laksamana Hongtuah. Laksamana Hong Tuah    merupakan Salah satu laksamana kerajaan Malaka yang begitu berjasa pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah. 
Adapun agama yang dianut sebagian besar rakyat Kerajaan Malaka adalah agama Islam bahkan dijadikan agam negara oleh pendiri Kerajaan, yaitu Iskandar Syah . Dalam kehidupan sehari-haru, penngaruh ajaran islam sangat menonjol dalam prilaku masyarakat Kerajaan Malaka.  


H. Darsono. T. Ibrahim
Tonggak Sejarak Kebudayaan Islam    3



Rabu, 01 Mei 2013

Kerajaan Samudra Pasai

    Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke - 11 M oleh Meurah Khair . Kerajaan ini terletak dipesisir timur laut Aceh. Dalam catatan sejarah, kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Penguasa kerajaan Samudra Pasai terdiri atas dua dinasti.

  1. Dinasti Meurah Khair  .Pendiri dua kerajaan  Samudra Pasai adalah Meurah Khair. Ia bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042-1078 ). Pengganti Meurah Khair adalah Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa dari tahun 1078-1133 M. Pengganti Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa adalah Maharaja Giyasuddin Syah. ia berkuasa dari tahun 1133-1155 M. Raja kerajaan Samudra Pasai berikutnya adalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja Nuruddin. Ia berkuasa dari tahun 1155-1210. Raja ni dikenal juga dengan sebutan tengku Samudra atau Sultan Nazimuddin al Kamil . Sultan ini sebenarnya berasal dari Mesir yang ditugaskan sebagai laksamana untuk merebut pelabuhan di Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat ini wafat. kerajaan Samudra Pasai di landa kekacauan karena perebutan kekuasaan.
  2. Dinasti Meurah Silu .Meurah Silu  bergelar Sultan Malik as Sahaleh    ( 1285-1297 M ) . Meurah Silu adalah keturunan Raja Perlak ( sekarang Malaysia ) yang mendirikan dinasti  kedua di kerajaan Samudra Pasai. Sistim pemerintahan kerajaan dan angkatan perang laut serta sudah terstruktur rapi. Kerajaan mengalami kemakmuran terutama setelah pelabuhan Pasai dibuka.
Raja-raja yang memerintah Kerajaan Samudra Pasai :
  1. Sultan Malik as - Saleh                               1285-1297 M
  2. Sultan Muhammad Malik Zahir                   1297-1326 M
  3. Sultan Mahmud Malik Zahir                        1326-1345 M
  4. Sultan Mansur Malik Zahir                          1345-1346 M
  5. Sultan Ahmad Malik Zahir                           1346-1383 M
  6. Sultan Zainal Abidin                                     1383-1403 M
Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin ( 1383 - 1405 M )  kekuasaan kerajaan meliputi daerah : Kedah di Semenanjung Malaya. ( buktinya terdapat  pada sebuah batu nisan di Menyetuju pasai. kedah ).
Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam ke Pulau Jawa dan Sulawesi  dengan mengirim ahli-ahli dakwah seperti Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak.
   Kehidupan perekonomian Samudra  Pasai didasarkan pada perdagangan nasional  dan internasional. Letak kerajaan yang sangat strategis di Selat Malaka menyebabkan pelabuhan Samudra Pasai ramai dikunjungi pedagang. Pada perkembangannya . Kerajaan Samudra Pasai bahkan menyaingi kebesaran  Kerajaan Sriwijaya yang saat ini mengalami  kemunduran.
     Bukti kemakmuran Kerajaan Samudra Pasai adalah adanya cerita dari Tome Pires, seorang
Pelancong Portugis. Pires menyatakan bahwa pada saat itu di Samudra Pasai.terdapat mata uang Drama ( dirham ) yang bentuknya kecil. ia juga menyatakan bahwa setiap kapal yang membawa barang dari barat dikenai pajak 6 %.
  Perkembangan kerajaan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam yang besar ditunjang dengan diberlakukannnya hukum atau Syari;ah islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. kehidupan masyarakat selain bernapaskan Islam juga memperlihatkan kemiripan dengan perkembangan masyarakat Timur Tengah yang berdagang di samudra Pasai menularkan cara hidup khas Timur Tengah.
      walupun kehidupan sosial masyarakat Samudra Pasai diwarnai oleh ajaran Islam , tetapi tidak banyak ditemukan peninggalan budaya Islam. kalaupun ada peninggalan tersebut bukan berasal dari Kerajaan samudra pasai sendiri. Silsilah raja-raja Pasai misalnya, ditemukan pada Silsilah Tawarikh raja Aceh atau batu nisan Ratu Pasai dari Gujarat.



H. Darsono. T Ibrahim     Tonggak Sejarah Islam  3

Jumat, 19 April 2013

Islam Masuk Indonesia


A. Proses Masuknya Agama Islam ke Indonesia
Masuknya agama islam di Indonesia terdapat dua pendapat : 
pendapat pertama , kedatangan agama Islam terjadi pada abad pertama Hijriah atau sekitar abad ke -7 M. didukung bukti-bukti :
1.  Catatan Sejarah Kerajaan Cina
      Menurut catatn iini pada zaman dinasti Tang terdapat orang -orang Tashih untuk menyerang Kerajaan Holing yang diperintahkan oleh Ratu Sima ( 674 M ). Namun rencana tersebut kemudian dibatalkan karena kuatnya pemerintah Ratu Sima . Sebutan Ta-Shih dalam berita itu ditafsirkan sebagai orang-orang arab 

2.   Berita Chou Ku- Fei ( 1178 M ).
     Menurut berita ini, didaerah Indonesia saat itu terdapat dua temmpat yang menjadi komunitas orang     Ta-Shih , yaitu Fo-Lo-On dan Sumatra Selatan. Wilayah ini merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwiajya. Fo-lo-on sekarang lebih dikenal sebagai Kuala Brag,Trengganu,Malaysia.

3.   Berita Jepang ( 784 M )
    Berita ini menceritakan perjalana Pendeta Kanshin ke Indoensia . dalam berita  tersebut dikemukakan bahwa pada masa itu di Kanton terdapat  kapal-kapal Po-sse dan Ta-Shih K-uo . Oleh para ahli , istilah   Po-sse ditafsirkan sebagai bangsa melayu, sedangkan Ta-Shih ditafsirkan sebagai orang-orang Arab dan  Persia.

Pendapat Kedua :
Agama Islam Masuk ke Indonesia pada abad ke 13. pendapat ini didasarkan pada munculnya Kerajaan Samudra Pasai yang bercorak Islam, pada bada 13 M. Pendapat ini diperkuat oleh bukti-bukti sebagai berikut :
1.    Catatan Perjalanan Marcopolo ( 1292 M )
Catatan ini mengisahkan perjalanan Marcopolo ke Sumatra bagian Utara. Pada saat itu , Marcopolo sempat singgah ke Kerajaan Islam Samudra Pasai dalam pelayarannya kembali ke Eropa dari Cina.

2.    Berita Ibnu  Batutah
      Pendapat kedua juga didukung oleh berita Ibnu Batutah pada abad ke 13  serta batu nisan Sultan Malik as Shaleh ditemukan di Sumatra Utara tahun 676 H ( 1297 M ) . Sultan Malik as Shaleh dikenal sebagai pengajar tasawuf yang kemudian  menjadi raja di Kerajaan Samudra Pasai.

     Berbagai pendapat diatas memberi gambaran bahwa proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak dilakukan secara bersamaan untuk tiap daerah. Namun demikian, para ahli sependapat bahwa pengaruh Islam pertama kali muncul di Pulau Sumatra. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan di pulau ini sebagai sebuah kerajaan Islam.
      Golongan pembawa agam Islam di Indonesia adalah kaum Pedagang. Selain sebagai  kewajiban seorang muslim, penyebaran agama melalui perdagangan.

B. Cara Masuknya Islam ke Indonesia
1.  Perdagangan
Masuknya Islam ke Indoensia melalui perdagangan terjadi tahap awal, yaitu sejalan dengan ramainya lalulintas perdagangan laut pada abad ke 7 M hingga abad ke 16 M. Pada masa itu perdagangan muslim yang berdagang ke Indoensia makin  banyak sehingga akhirnya membentuk pemukiman yang disebut Pekojan . dari tempat ini ,  mereka berinteraksi dan berasimilasi dengan  masyarakat asli seraya  menyebarkan agama Islam.

2.  Perkawinan
Para pedagang Islam yang datang ke Indoensia banyak yang menikah dengan wanita pribumi. Sebelum perkawinan berlangsung ,wanita-wanita pribumi yang  beragama Islam diminta mengucapkan Syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamnya. Melaui proses seperti ini,kelompok mereka makin besar dan lambat laun berkembang dari komunitas kecil  menjadi  kerajaan Islam.

3. Pendidikan
 Penyebaran Islam melalui pendidikan dilakuikan melalui pesantren-pesantren. Beberapa pesantren yang dikenal adalah : Pesantren Ampel Denta,milik sunan Ampel ( Radden Rahmad ) dan Pesantren Sunan Giri milik sunan Giri , yang kebanyakan muridnya berasal dari Maluku. Di samping mengajar di Pesantren-pesantren, para kia juga sering kali menjadi penasehat para raja atau bangsawan.

4. Tasawuf
 Tasawuf adalah ajaran atau cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Tasawuf lebih memudahkan orang yang telah mempunyai dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima ajaran Islam. Ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh penyebar ajaran Tasawuf yang dikenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin ,Syekh Abdul Shamad dan Nuruddin ar Raniri

5. Kesenian
Penyebaran Islam di Indonesia terlihat pula dalam kesenian Islam. Seperti Peninggalan seni Bangunan, seni pahat, seni musik, dan seni sastra. Hasil seni ini dapat pula dilihat pada bangunan masjid-masjid kuno Demak, Cirebon,Banten dan Aceh

C. Perkembangan Islam di Indonesia
        Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia tidak terlepas dan peran para pedagang ,Khususnya para pedagang Islam dari Gujarat dan Persia.  Kerjaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Saat itu, Pasai  menjadi pusat perdagangan yang  banyak disinggahi para pedagang dari  berbagai negara. Namun , peranan Pasai kemudian menurun setelah berkembangnya pelabuhan Malaka di Semanjung Malaya. Pada Abad ke 14 , Malaka telah tumbuh menjadi perdagangan yang banyak disinggahi para pedagang terbesar di Asia Tenggara .
Perkembangan Islam di Pulau Jawa relatif cepat dengan semakin lemahnya Kerajaan Majapahit . Komunitas Islam di jawa kemudian mendirikan Kerajaan Islam Pertama di Pulai jawa, Yakni Kerajaan Demak.  Kerajaan Demak tumbuh pusat penyebaran agama islam di daerah di Indonesia , seperti ke Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
        Ada beberapa faktor yang menyebabkan agama Islam dapat berkembang dengan cepat di Indonesia. Diantaranya :
  1. Syarat untuk masuk agama Islam sangat lah mudah . Seseorang hanya butuh mengucapkan kalimat syahadat untuk bisa secara resmi menganut agama Islam.
  2. Agama Islam tidak mengenal sistim pembagian masyarakat berdasarkan kasta. Dalam hal ajaran agama Islam tidak dikenal adanya perbedaan golongan
  3. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan relatif Damai  ( tanpa melalui kekerasan )
  4. Sifat bangsa Indonesia yang sangat ramah .
  5. Upacara keagamaan dalam Islam lebih sederhana.
Faktor-faktor diatas didukung pula dengan semangat para penganut Islam untuk menyebarkan agama yang telah dianutnya,
Perkembangan Islam dibeberapa wilayah di Indonesia sekitar abad ke -12 hingga abad - 16 adalah sebagai berikut :
  1. Pulau Sumatra. Pada abad 7 M daerah Sumatra  bagian utara adalah pusat perdagangan rempah-rempah didaerah tersebut . Letak pelabuhan yang berada diujung utara pulau Sumatra , menyebabkan daerah ini menjadi tempat yang strategis untuk menunggu datangnya angin musim dari Timur Laut yang menuju arah Barat. Dalam selang waktu tersebut , para pedagang Arab kemudian ikut menyebarkan agama Islam.
  2. Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di Pulau Jawa diperkirakan berasal dari Malaka. Namun ,kapan tepatnya tidak diketahui dengan pasti. Bukti tertua tentang agama Islam di pulau Jawa berasal dari batu Nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik , yang berangka tahun 1082 M.Adanya Komunitas orang Arab yang hidup di Sumatra awal abad ke-12 M, belum tentu berarti telah berlangsung islamisasi. Setelah abad 13 , bukti islamisasi banyak ditemukan di Pulau Jawa . Hal ini  dapat dilihat dari penemuan  beberapa batu nisan bercorak Islam di Troloyo,Trowulan,dan Gresik. Dalam berita Ma- huan (1416 ) , terdapat keterangan tentang adanya orang-orang muslim yang tinggal di kota pelabuhan Gresik . Hal ini membuktikan bahwa Komunitas muslim mulai berkembang baik di Jawa Timur ,terutama di Kota-kota pelabuhan.   Pada saat Kerajaan Majapahit mengalami masa kemunduran , diawal abad ke -15 , kota-kota pelabuhan seperti Tuban dan Gresik sebagai pusat penyebaran agama Islam.  Kota pelabuhan lainya , seperti Demak juga berkembang menjadi daerah penyebaran agama Islam , menyebar ke daerah pesisir utara Jawa Barat yang merupakan daerah perdagangan yang sangat ramai. Kota pelabuhan di Jawa Barat seperti Cirebon,Sunda Kelapa,dan Banten yang  sangat potensial sebagai daerah pemasaran hasil bumi. Dalam pemerintahan ,pengaruh nya terlihat pada penggunaan gelar Sultan dan panatagama bagi raja. Raja juga berperan mengatur dan melindungi agama.
  3. Pulau Kalimnatan , Maluku, dan Sulawesi. Penyebaran agama Islam di Pulau Kalimantan dapat diketahui dari Hikayat Banjar milik kerajaan Banjar. Islamisasi dilatar belakangi oleh adanya kepentingan politik . Kerajaan Demak dalam konflik antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha.  Sementara itu Penyebaran agama Islam di Maluku dan Sulawesi berjalan dengan Damai . Proses ini tidak dapat dipisahlkan dari terjalinnya jalur hubungan dan pelayaran Internasional Malaka- Jawa - Maluku. Pengaruh agama Islam diperkirakan  masuk ke Maluku pada Abad ke -14 M. Adapun Sulawesi bagian selatan  , agama Islam diperkirakan masuk pada abad 16 M.
H. Darsono T.Ibrahim . Tonggak Sejarah Islam 3





   



 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.