BREAKING NEWS

Jumat, 12 Desember 2014

Sunan Muria

     
Sunan Muria
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Nama Aslinya adalah Raden Umar Sa'id. Sedangkan nama kecilnya Raden Prawoto. Sunan Muria memusatkan kegiatan dakwahnya di Gunung Muria yang terletak 18 Km sebelah uatara Kota Kudus. Ciri Khas Sunan Muria dalam uapaya menyiarkan agama Islam adalah menjadikan desa-desa terpencil sebagai pusat dakwahnya. Ia lebih suka menyendiri dan bertempat tinggal di desa dan bergaul dengan rakyat biasa. Cara yang ditempuhnya dalam menyiarkan agama Islam adalah dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan dan rakyat biasa.





Darsono. T. Ibrahim
Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3

Selasa, 09 Desember 2014

Sunan Gunung jati

Sunan Gunung Jati lahir di Mekah th 1448. Ia adalah cucu raja pajajaran, Prabu Siliwangi , Ia mengembangkan ajaran Islam di Cirebon, Majalengka, Kuningan, Kawali, Sunda Kelapa dan Banten sebagai dasar bagi pengembangan Islam di Banten . Sunan Gunung Jati wafat di Gunung Jati Cirebon Jawa Tengah.









Darsono. T .Ibrahim
Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3

Sunan Kudus


Nama asli Suna Kudus adalah Jakfar Sadiq. menurut  sislsilah, Sunan Kudus mempunyai hubungan keturunan dengan Nabi Muhammad saw.  Sunan Kudus menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Ia mempunyai keahlian khusus dalam ilmu fiqih, usul fiqih, tauhid, hadis, tafsir, serta logika. Oleh karena itu, diantara walisongo yang lain , ia mendapat julukan waliyyul 'ilmu atau orang yang kuat ilmunya. Sunan Kudus juga melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural beliau menciptakan berbagai cerita agama termasuk gending yang terkenal yaitu gending maskumambang dan gending Mijil

Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga dilahirkan abad 14 dengan nama Raden Mas Syahid. Ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Wilwatikta yang menjadi Bupari Tuban, Sedangkan ibunya bernama Nawang Rum. Konon nama Sunan Klijaga berasal dari rangkaian bahasa Arab Qadi zaka yang berarti membersihkan dan bermakna kebersihan dan pemimpin yang menegakkan kebersihan dan kesucian. Kata qodi zaka tersebut menuurut lidah dan ejaan jawa berubah menjadi Kalijaga. karena sistim dakwahnya yang intelek dan aktual, para bangsawan dan cendikiawan banyak yang simpati kepadanya.
   Ketika para wali mmemutuskan untuk menggunakan pendekatan kultural termasuk pemanfaatan wayang dan gamelan sebagai media dakwah,orang yang paling berjasa dalam perkembangan wayang purwo atau wayang kulit yang bercorak Islam seperti saat ini. Sunan Kalijaga mengarang aneka cerita wayang yang bernafaskan Islam, terutama mengenai etika. Sunan Kalijaga juga berjasa dalam pengembangan seni suara,seni ukir,seni busana seni pahat dan kesusastraan.





Darsono. T. Ibrahim
Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3

Sunan Drajat

      Sunan Drajat lahir di Ampel Surabaya th 1407 dengan nama asli Raden Qasim atau Syarifudin. Ia juga merupakan utra Sunan Ampel pada waktu para wali memutuskan untuk mengadakan pendekatan kultural pada masyarakat Jawa dalam menyiarkan agama Islam. Sunan Drajat juga tidak ketinggalan untuk menciptakan tembang jawa yang sampai saat ini masih digemari masyarakat. yaitu tembang Pangkur. Hal yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat ialah perhatiannya yang serius pada masalah-masalah sosial. Dakwahnya selalu berorientasi pada kegotong royongan. ia selalu menekankan bahwa memberi pertolongan kepada masyarakat umum serta menyantuni anak yatim dan fakir miskin merupakan suatu amalan yang diperintahkan agama Islam. Sunan Drajat wafat di Sedayu Gresik pada pertengahan abad ke-16.



Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3. Darsono. T.Ibrahim

Sunan Giri

    Sunan Giri lahir pada pertengahan abad ke 15 dengan nama asli Raden Paku. Ia adalah putra Maulana Ishak dengan panggilan Raden Ainul Yaqin. Sunan Giri mulai kativitas dakwahnya di daerah Giri dan sekitarnya dengan mendirikan pesantren yang santrinya kebanyakan berasal dari golongan masyarakat ekonomi lemah. Ia mengirim juru dakwah terdidik ke berbagai daerah di luar pulau Jawa, seperti Madura, Bawean, Kengean , Ternate dan Tidore.
    Sunan Giri  terkenal sebagai pendidik yang berjiwa demokratis. Ia mendidik anak-anak melalui berbagai permainan yang berjiwa agama, seperti Jelungan,gendi ferit,jor gula,cublak-cublak suweng dan ilir-ilir. Sunan Giri wafat dan dimakamkan di Giri, Gresik th 1506.




Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3 . Darsono. T .Ibrahim

Senin, 08 Desember 2014

Sunan Bonang

Sunan Bonang lahir di Surabaya th 1465. Ia adalah putra raden Rahmat dan merupakan saudara sepupu Sunan Kalijaga. ia dikenal dengan Nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama. Dalam masyarakat agama islam, ia selalu menyesuaikan diri dengann kebudayaan msyarakat jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan. Sunan Bonang memusatkan kegaiatn Dakwah di Tuban . Dalam aktivitas dakwahnya  , ia mengganti nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat. Sunan Bonang memberikan pendidikan Islam secara mendalam kepada Raden Fatah, Putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V, yang kemudian menjadi Sultan Demak pertama. Sunan Bonang wafat dan dimakamkan di Tuban pada tahun 1525.





Tonggak Sejarah Kebudayaan islam 3 . Darsono. T .Ibrahim

Sunan Gresik ( Maulana Malik Ibrahim )

    Maulana Malik Ibrahim atau Syech Magribi yang dalam babad Jawa disebut Makdum Ibrahim Asmara. karena berasal dari wilayah Magribi, Afrika Utara. Ada juga yang menyebutkan Syekh Jumadil Kubra, nama yang berkaitan dengan nama ayahnya, yaitu Maulan Muhammad Kubra. Kedatangan Maulana Magribi di Jawa barat tercatat sebagai orang Islam pertama yang masuk ke Jawa. Oleh karena itu , kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuknay Islam di Jawa.
     Maulan Malik Ibrahiim menetapkan mereka berdakwah yang beliau meninggal pada tanggal 12 Rabiul Awal 882 H atau 8 April 1419 M dan di makamkan di pekuburan Gapura Wetan Gresik

Sunan Ampel

Nama Aslinya Raden Rahmad lahir di Campa, Aceh tahun 1401 . Ia adalah putra Maulana Malik Ibrahim dan Istrinya bernama Candrawulan. Sunan Ampel adalah penerus Cita-Cita serta perjuangan Maulana Malik Ibrahim. Aktivitasnya dimulai dengan mendirikan Pesantren Ampel Denta sehingga ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren di Jawa Timur. Di pesantrren tersebut ,Sunan Ampel mendidik para pemuda islam untuk menjadi da'i. Diantara mereka adalah Raden Paku, Raden Patah, Raden Makdum Ibrahim,Syarifudin dan Maulana Ishak. Sunan Ampel juga merupakan perancang kerajaan Islam Demak dengan ibu kota Bintoro. Sunan Ampel adalah orang yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan Pertama Demak yang mempunyai jasa paling besar dalam meletakkan peran politik umat Islam di Nusantara . Pada awal penyiaran Islam di pulau jawa, Sunan Ampel menginginkan masyarakat menganut keyakinan Iislam yang murni . Ia tidak setuju dengan kebiasaan masyarakat Jawa, seperti Kenduri, selamatan dan sesaji. Namun , wali wali lainSuya berpendapaat bahwa untuk sementara meningggalkannya. Akhirnya Sunan Ampel memahaminya. Hal itu terlihat dari persetujuan ketika  Sunan Kalijaga dalam usahanya menarik umat Hindu dan Budha,mengusulkan agar adat istiadat Jawa itulah yang diberi warna Islam. Sunan Ampel juga walaupun ia tetap mengkuatirkan ada dan upacara - upacara tersebut kelak menjadi bi'ah. Sunan Ampel wafat di  Surabaya th 1481 dan di makamkan di Ampel.





Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3  darsono- T . Ibrahim

Jumat, 28 November 2014

Wali Songo

    Di kalangan masyarakat Islam Jawa , banyak orang mempercayai bahwa wali yang menyebarkan Islam di Jawa berjumlah sembilan orang,sesuai dengan kata " songo " Sebenarnya jumlah mereka tidak tepat sembilam , tetapi lebih, Namun lebih dikenal adalah sembilan wali (Walisongo ).
Menurut penemuan K.H Bisyri Musthafa,sebagaimana diuraikan oleh K.H Saifudin Zuhri , susuhunan atau sinuhun artinya orang yang dijunjung tinggi. Bahkan kadang kadang disertai sebutan kanjeng, kependekan kang jumeneng,pangeran atau sebutan lain yang biasa dipakai oleh para raja atau penguasa pemerintahan di daerah Jawa.
K.H Bisri Musthafa
jumlah para tidak hanya sembilan, tetapi lebih dari itu. Agaknya sembilan orang wali itu adalah mereka yang memegang jabatan dalam pemerintahan sebagai pendamping atau sesepuh  kerajaan disamping peranan sebagai mubaligh  dan guru. Oleh karena itu mereka memegang jabatan pemerintahan, diberi gelar Sunan.
      Lebih lanjut dijelaskan oleh K.H Bisyri Musthafa bahwa ketika Sunan Ampel Wafat, para wali yang  berta'ziah sebanyak 16 orang. Mereka adalah:

  1. Raden Ibrahim ( Sunan Bonang ).
  2. Raden Paku ( Sunan Giri )
  3. Raden Syahid ( Sunan Kalijaga )
  4. Raden Abdul Qodir ( Sunan Gunung Jati )
  5. Raden Sa'id ( Sunan Muria )
  6. Amir Haji ( Sunan Kudus )
  7. Sayyid Muhsin ( Sunan Wilis Cirebon )
  8. Haji USman ( Sunan Manyaran Mandalika )
  9. Raden Fatah ( Sunan Bintara Demak )
  10. Usman Haji ( Sunan Ngudung )
  11. Raden Jakandar ( Sunan Bangkalan )
  12. Kholifah Husain ( Sunan Kertayasa Madura ) 
  13. Sayyid Ahmad ( Sunan Malaka )
  14. Pangeran Santri ( Sunan Ngadilangu )
  15. Raden Abdul Jalil ( Sunan Siti Jenar Jepara )
  16. Raden Qasim ( Sunan Drajat Sedayu )
Adapun sembilan orang yang dikelompokkan sebagai pemangku kekuasaan pemerintahan yaitu :
  1. Maulan Malik Ibrahim
  2. Sunan Ampel
  3. Sunan Bonang
  4. Sunan Drajat
  5. Sunan Giri
  6. Sunan Kudus
  7. Sunan Kalijaga
  8. Sunan Gunung Jati                        




Tatang Ibrahim SKI MTs IX                        

Jumat, 14 November 2014

Kerajaan Gowa dan Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan Saling berhubungan Baik. banyak orang kemudian mengenal keduanya sebagai Kerajaan Makassar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut sebagai Ujung Pandang.

Istana Kerajaan Gowa
  Karena letaknya yang strategis di perairan timur Indoensia, yaitu di daerah semenanjung barat daya Sulawesi. Kerajaan Makassar merupakan Kerajaan maritim yang terkenal .sebagai penghasil rempah-rempah . Kerajaan Makassar membentuk jalur perdaganagn laut Nusantara yang sangat terkena pada abad 16 hingga 17 M. Kerajaan Makassar juga memiliki hubungan diplomasi dengan baik dengan Kerajaan Ternate di Maluku.
    Sebelum abad ke 16 M , raja-raja Makassar belum memilih agama Islam . Baru setelah kedatangan Dato' Ri Bandang seorang penyiar islam dari Sumatra. Makassar berkembang menjadi Kerajaan islam.
    Sultan Alaudin adalah raja Makassar pertama yang memeluk agama Islam . Ia berkuasa dari tahun 1591 - 1638. Sebelumnya Sultan Alaudin bernama Asli Karaeng Ma'towaya Tumamenaga ri Agamanna
Pinisi
Lambo
 dibawah kepemimpinannnya , kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan martitim. Para pelaut Makassar mengembangkan perahu-perahu jenis Pinisi dan Lambo.  Dengan majunya perdagngan ,kehidupan masyarakat Kerajaan Makassar menjadi sejahtera.
Setelah Sultan Alaudin wafat ,Kerajaan Makassar dipimpin oleh Muhammad Said ( 1639-1653).  Sayangnya catatan-catatan sejarah mengenai masa pemerintahan Muhammad Said kurang banyak ditemukan. Setelah Muhammad Said, Raja Makassar berikutnya adalah Sultan Hasanudin . Sultan Hasanudin berkuasa sejak 1653. Masa pemerintahan Sultan Hasanudin menjadi gemilang . Kerajaan Makassar selain  memajukan perdagangan juga mengadakan ekspansi wilayah.
Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Makassar berhasil menguasai Kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, yaitu Luwu, Wajo,Soppeng dan Bone. Setelah keerberhasilannya tersebut ,Sultan Hasanuddin berniat menjadikan Kerajaan Makassar sebagai penguasa tunggal di jalur perdagangan Indoensia bagian timur. Untuk itu Hasanuddin harus menghadapi kekuatan armada VOC Belanda sebelum dapat mengauasai Maluku. Maluku yang kaya akan Lada masih dikuasai oleh Belanda. Pertempuran sering terjadi antara Kerajaan Makassar dan Belanda. Akibatnya Batavia terganggu. Keberanian meneyebab Hasanudin untuk menentang Belanda menyebabkan ia dijuluki sebagai  Ayam Jantan dari Timur. 
     Belanda Berusaha keras menghentikan serangan-serangan  Kerajaan Makassar, untuk itu Belanda bersekutu dengan Raja Bone, yaitu Aru ( Tuan ) Palaka. Aru palaka bersedia membantu Belanda dengan syarat Kerajaan Bone diberikan kemerdekaan. Pada Tahun 1667, Belanda dengan bantuan Kerajaan Bone berhasil menekan Makassar untuk menyetujui Perjanjian Bongaya , yang berisi : 1. VOC mendapat hak
Perjanjian Bongaya
monopoli perdagangan di Makassar,2. Belanda dapat mendirikan benteng Rotterdam di Makassar, 3.Makassar harus melepas daerah yang dikuasai nya seperti Soppeng serta mengakui Aru palaka sebagai Raja Bone.

     Setelah Sultan Hasanudin turun tahta pada tahun 1669, Mapasomba putranya berusaha meneruskan perjuangan melawan Bbelanda. Belanda sangat mengharapkan tindakan kooperatif dari Mapasomba, harus mempersiapkan armada perang. Pasukan Kerajaan Makassar akhirnya berhasil dipukul mundur oleh Belanda. Dengan demikian Makassar dan jalur perdagannya dikuasai Belanda.
      Seperti juga mayyoritas kerajaan Islam di Nusantara . Kerjaan Makassar adalah kerajaan Maritim, sebagai kerajaan dengan banyak kepulauan, para pelaut dikenal sangat tangguh. Mereka bahkan merajai jalur pelayaran Nusantara. Hal ini ditunjang keahlian masyarakat Makassar mendesain berbagai bentuk kapal yang kuat dan indah. Kapal-kapal seperti Pinisi,Lombo dan Pandewalang  dapat mengarungi perairan Indonesia bahkan kegiatan perdagangan di wilayah Kerajaannya. makassar memiliki hukum perdagangan yang disebut Ade Allopiloping Pabbahi'e.
      Letaknya yang berdekatan dengan pusat penghasil rempah yaitu Maluku, menyebabkan Kerajaan Makassar menjadi pelabuhan Penyalur dan gudang Penyimpanan. Kondisi inilah menyebabkan Makassar berhasil mengusir Belanda dari Maluku pada permulaan abad ke 17 M
Serupa dengan kerjaan Islam  lainyadi Indonesia, Kerjaan Makassar juga mengadopsi hukum dan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat. pemerintah Kerajaan Makassar juga aktif menjalin hubungan kerja sama antara kerjaan Islam , seperti Demak dan Malaka.
      Sebagai bangsa mariitim , masyarakat Makassar memiliki keahlian membuat sarana pelayan. Kapal-kapal Makassar tidak hanya dibuat untuk berdagangan tetapi juga untuk berperang dilaut. Kapal-kapal Makassar seperti Pinisi Masih digunakan sampai sekarang.





H, Darsono. T .Ibrahim "Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3"Untuk MTs

Senin, 07 April 2014

Kerajaan Mataram

   Pendiri Kerjaan Mataram adalah Sutawijaya. ia memerintah dari tahun 1575-1601 M. Penguasa Kerajaan
Sutawijaya
Islam selanjutnya adalah Masjolang atau Panembahan Sedo Krapyak. Ia memerintah dari tahun 1601-1613 M. Pada masa pemerintahannya. Kerajaan Mataram terus menaklukkan daerah-daerah pantai dan sekitarnya. Akan tetapi , ia gugur dalam usaha menyatukan Kerajaan Mataram. Ia dimakamkan di Daerah Krapyak Yogyakarta.
    Raja Mataram Islam berkutnya adaah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Ia memerintah dari tahun 1612-1645. Ia merupakan raja terbesar Kerajaan Mataram yang mempunyai cita-cita menyatukan Pulau Jawa . Raja-raja Pantai yang ingin melepaskan diri berhasil ditundukkan. Akan tetapi semangat bahari Kerajaan Mataram yang dulu begitu besar , pada masa Sultan Agung ini makin lemah sehingga pelayaran dan perdagangan menjadi mundur. Pada tahun 1628 dan 1629. Sultan Agung ingin menguasai Batavia. Ia mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baureksa dan dibantu oleh adipati Ukur serta Suro Agul-Agul. Namun usaha iini gagal. Sultan Agung wafat tahun 1645 di makamkan di Imogiri.
    Sultan Agung digantikan oleh putranya bergelar Amangkurat I. ia memerintah dari tahun 1645-1677 M. Pada masa pemerintahannya , Kerajaan Mataram menjalin hubungan dengan Belanda. Orang orang Belanda
Amangkurat I
diperkenankan membangun benteng di Kerajaan Mataram.
    Namun . pendirian Benteng dan tindakan sewenang-wenang Belanda akhirnya menyulutkan rasa tidak puas dari beberapa kalangan di Kerajaan Mataram terhadap pemerintahan Amangkurat I. Diantaranya diantaranya Pangeran Trunajaya dari Madura. Dengan dibantu para bupati di daerah pesisir pantai. Pangeran Trunajaya mengadakan pembrontakan. Dalam peperangan di Ibu Kota Kerajaan Mataram, Amangkurat I menderita luka-luka. Ia dilarikan Tegalwangi dan meninggal disana, Pebrontakan dpat dipadamkan oleh Belanda.
    Raja Amangkurat I digantikan oleh Amangkurat II. Ia memerintah tahun 1677-1703 M. pada masa pemerintahannya , Belanda menguasai hampir sebagian besar wilayah kerajaan Mataram. Amangkurat II sendiiri menyingkir ke daerah pedesaan dan mendirikan ibu kota Kerjaan Mataram baru di desa Wonokerto yang diberinama Kartosuro. Amangkurat II meninggal tahun 1703.
Setelah wafatnya amangkurat II , berdasarkan Perjanjian Giyanti,Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua daerah Kesultanan Yogyakarta atau Ngayogyaokarta dan Kasusuhunan Surakarta. Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Raja Mangkubumi yang bergelar Hamengkubuwono I. Sedangkan Kasusuhunan Surakarta diperintah oleh Susuhan Pakubuwono III
   pada tahun 1757 , berdasrkan Perjanjian Salatiga, Kerajaan Mataram dipecah lagi menjadi tiga yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasultanan Surakarta dan  Mangkunegaran. Daerah Mangkunegaran diperintah oleh  mas Said yang bergelar pangeran Adipati Arya Mangkunegaran. Pada tahun 1813 Kasulatanan Yogyakarta dibagi menjadi dua kerajaan yaitu kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Pakualaman. Kerajaan Pakualaman  diperintah oleh Pakualam yang semula adalah adipati Kasultanan Yogyakarta. Dengan demikian Kerajaan Mataram akhirnya terbagi menjadi empat kerajaan kecil , yaitu Kasultanan Yogyakarta, kasultanan Surakarta,Kerajaan Mangkunegaran dan Kerajaan Pakualaman.
Grebeg Syawal
Pada zaman kerajaan Mataram ini, tumbuh pula kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi Jawa   asli, Hindu,Budha dan Islam. Upacara Grebeg, misalnya adalah upacara pemujaan roh nenek moyang berupa kenduri gunungan yang merpakan tradisi sejak zaman kerajaan Majapahit. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari besar Islam,sehingga timbul istilah
Grebeg Syawal pada hari raya Idul Fitri dan Grebeg Maulid pada bula Rabiul Awal.
Grebeg Maulid



H. Darsono. T Ibrahim     Tonggak Sejarah Islam  3

Senin, 31 Maret 2014

Kerajan Banten

   Kerajaan Banten meliputi wilayah sebelah barat pantai Jawa sampai ke Lampung . Daerah ini sebelumnya merupakan daerah tetangga Kerajaan Pajajaran yang dalam Carita Parahyangan dikenal dengan nama Wahanten Girang .Peletak Dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Pada tahun 1526 M , Syarif Hidayatullah menguasai bagian barat pantai jawa tersebut untuk menundukkan Kerajaan Pajajaran. Daerah Kerajaan Banten menjadi Batu Loncatan menguasai Pajajaran.
    Kerajaan banten dijadikan sebagai basis penyerangan Kerajaan Demak dan Cirebon untuk menguasai Kerajaan Pajajaran dan Pelabuhan Sunda kelapa. Penyerangan ke Kerajaan Pajajaran dilakukan karena penolakan Kerajaan Pajajaran atas usaha penyebaran agama Islam. Selain itu, Kerjaan Pajajaran juga menolak mengakui kekuasaan Kerajaan Demak atas Pajajaran.
   Meskipun pelabuhan Sunda Kelapa berhasil dikuasai pada tahun 1527 namun Kerajaan Banten masih tetap menjadi daerah kekuasaan Kerjaan Demak. Ketika Sultan Hadiwijaya  Berkuasa di Demak , Kerajaan Banten Baru menjadi kesultanan yang merdeka dari kerjaan Demak. Raja pertamanya adalah Putra Syarif Hidayatullah, Maulana Hasanudin.
   Pada masa pemerintahannya ( 1552-1570 ) , penyiaran agama Islam dan hubungan perdagangan berkembang luas. Penguasaan Kerajaan Banten atas Lampung dan selat Sunda sangat penting bagi kegiatan perdangan Banten. Dari kegiaan perdagangan ini kerajaan baten dan mendapat pajak lintas perairan. hasanudin juga menjalin persahabatan yang erat dengan Kerajaan Indrapura di Sumatra. Hubungan diplomatik ini diperkuat melalui pernikahan politik antara Hasanudiin dengan putri raja Indrapura.
   Penguasa Kerajaan Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf. Ia memimpin Kerajaan Banten dari tahun
Maulana Yusuf
1570-1580 M. selama sembilan tahun dibawah pimpinan Maulana Yusuf. Kerajaan Banten berusaha menaklukkan Pakuan,ibu kota Kerajaan Pajajaran. Daerah kekuasaan Kerajaan  Pajajaran lainya telah berhasil diduduki kecuali Pakuan. Baru pada tahun  1579, Banten berhasil menaklukkan Pakuan. Para Bangsawan Kerajaan Pajaran yang bersedia masuk Islam dapat mempertahankan jabatan dan gelarnya.
Setelah Maulana Yusuf wafat tahun 1580, tahta Kerajaan Banten dipegang oleh Maulana Muhammad, putranya yang masih berumur 9 tahun. karena masih muda, kkekuasaan pemerintahan dijalankan oleh sebuah badan perwakilan yang terdiri dari Kali ( Jaksa Agung ) dan empat mentri. Badan perwalian berkuasa sampai Maulana Muhammad cukup umur untuk memerintah.
    Pada tahun 1589. Banten melancarkan serangan terhadap Kerajaan Palembang, dipimpin langsung oleh Maulana Muhammad. Penyerangan ini bertujuan untuk melancarkan perdagangan hasil bumi dan rempah-rempah dari Sumatra. Sayangnya, penyerbuan ini tidak berhasil dan Maulana Muhammad Gugur.
    Gugurnya Maulan Muhammad menyebabkan kosongnya tahta kerajaan Banten. Adapun putra Maulana Muhammad yang bernama Abu Mufakhir masih bersuia 5 bulan. Pemerintahan Banten sementara dijalankan badan perwalian yang diketuai oleh Jayanegara ( Wali Kerajaan ) dan Nyai Emban Rangkung ( pengasuh pangeran ). Pada masa inilah armada dagang Belanda pertama kali tiba di Kerajaan Banten yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
    Abu Mufakhir baru resmi menjalankan kekuasaan pada tahun 1596. Tahun1638 ,Khalifah Mekah memberikan gelar Sultan pada Abu  Mufakhir . Abu Mufakhir wafat th 1651 . Putranya meneruskan pemerinatahan Bnaten dengan gelar Sultan Abu Mu'ali Ahmad Rahmatullah, tetapi tidak lama kemudian ia wafat.
Raja Banten berikutnya adalah Sultan Agung Tirtayasa. dibawah pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa , 
Kerajaan Banten berhasil mencapai kejayaan . Sultan Agung Tirtayasa berusaha mengusir kekuasaan armada dagang belanda ( VOC ) dari kerajaan Banten , tetapi usahanya gagal.
Menyadari kekuatan militer Kerajaan Banten yang tidak seimbang dengan Belanda, Sultan Agung Tirtayasa menghentikan taktik konfrontasi langsung sebagai gantinya , ia memerintahkan perampokan dan perusakan perkebunan tebu Belanda serta berusaha menyaingi perdagangan Belanda. Th 1671 Sultan Agung Tirtayasa mengangkat putra mahkotanya , Sultan Abdul Kahar atau Sultan Haji sebagai Raja Muda. Pemerintahan sehari- hari dijalankan oleh Sultan Haji, sementara Sultan Agung Tirtayasa tetap mengawasi .
Ternyata Sultan Haji selama memerintah bersahabat dengan Belanda ( VOC ) . VOC memanfaatkan kesempatan ini mempengaruhi kebijakan pemerintahan Sultan Haji. Sultan Agung Tirtayasa tidak menyetujui hubungannya dengan belanda dan berniat mencabut kembali mandat kekuasaannya. Sultan Haji dengan dukungan Belanda tetap mempertahankan tahta kerajaan Banten sehingga timbul persengketaann dan perang saudara. Akibat pengkianatan ini , pada tahun 1683 Sultan Agung Tirtayasa berhasil ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda di Batavia. Sultan Agung Tirtayasa wafat th 1692 dan kerajaan Banten menjadi boneka dibawah kendali Belanda.
Kehidupan perekonomian Kerajaan Banten berpusat pada perdagangan, pertanian dan perkebunan. Tanah
Jawa yang subur menjamin hasil pertanian berupa padi yang melimpah.
Letak Banten sangat strategis karena terbentang dari Jawa Barat sampai Lampung. Banten secara otomatis menguasai jalur perdagangan Selat Sunda. Pelabuhan Banten menjadi tempat transit alternatif yang ramai setelah pelabuhan Malaka dikuasai Portugis. Jalur perdagangan melaui Selat Sunda menjadi sangat ramai . Terutama karena kerjaan Banten menerapkan sistim perdagangan bebas. Perlahan -lahan perdagangan monopoli Portugis di Kerajaan Malaka menjadi sepi.
Ramainya pelabuhan Banten dan Sunda Kelapa menyebabkan tumbuhnya banyak perkampungan dari suku dan bangsa luar Pulau Jawa. Perkembangan perkampungan ini hidup sesuai dengan tradisi penduduk yang mendiaminya . Selain berdasarkan etnis, profesi tertentu juga umbuh di kerajaann Banten. Perkampungan di Banten menerapkan ajaran adat berdasarkan ajaran Islam. Penduduk kerajaan Pajajaran tidak mau menganut Islam mengasingkan diri ke pedalaman Jawa Barat . Mereka di sebut Suku Baduy. Merka menerapkan sistim kepercayaan yang disebut Pasundan Kawitan. atau Pasundan pertama adalah perpaduan agama Hindu dengan kepercayaan tradisional Suku Sunda.
Dengan Banyaknya perkampungan asing di Kerajaan Banten, agama Islam bukanlah satu-satunya pengaruh
Masjid Agung Banten
yang memperkaya kehidupan masyarakat kerjaan Bnaten. Sayangnya peninggalann budya dari Kerajaan Banten tidak banyak ditemukan.
Namun demikian pengaruh Islam dalam seni bangunan Banten dapat dilihat pada Bangunan Masjid Agung Banten dan komplek Makam Raja-raja Banten di Kenari.




H. Darosno. T Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 3


 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.