BREAKING NEWS

Rabu, 05 Desember 2012

Kondisi Sosial Masa Dinasti Abbasiyah

      Pada masa dinasti Abbasiyah , kelas kaum muslim Arab yang tinggal di Suriah menempati tingkatan yang tinggi. Hal itu menimbulkan kecemburuan masyarakat Islam lainya. Akhirnya, hal itu menjadi penyebab utama runtuhnya Dinasti Umayah. kekecewaan yang terus menerus membuat mereka membrontak.
      Berdirinya Dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari bantuan masyarakat muslim lainya . Kaum muslim Arab yang mendukung Dinasti Abbasiyah terdiri dari penduduk Mekkah, Madinah, Irak dan kum Syi'ah ( keturunan Ali ). Dinasti Abbasiyah berhasil mendapatkan dukungan tersebut dengan seruan  sebagai sesama kaum yang tertindas dan sesama keturunan Hasyim. Dukungan kaum muslim non arab yang terbesar datang dari orang-orang Persia. Mereka merasa hak-haknya sebagai warga negara terabaikan . Dukungan-dukungan tersebut membuat dinasti Abbasiyah memiliki kekuatan yang besar hingga mampu menumbangkan Dinasti Umayah.
    Oleh karena itu pada masa Dinasti Abbasiyah yang hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode,masyarakat muslim non arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan. Beberapa golongan non arab yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah keluarga Barmak,Dinasti Buwaihi dan Dinasti Saljuk.
    Keluarga Barmak adalah keluarga bangsawan terpandang asal Balk, Persia. Khalid Bin Barmak adalah orang pertama dari keluarga Barmak yang membina hubungan dengan para Khalifah Dinasti Abbasiyah. mereka ikut berjuang dalam gerakan Abbasiyah dan ikut berperan besar dalam proses berdirinya Dinasti ini. Khalid bin Barmak berjasa dalam usaha pembrontakan di Mesopotamia. untuk beberapa saat lamanya, ia menjadi gubernur disana.
    Ketika Khalifah Abu ja'far al Mansur memunculkan jabatan wazir, keluarga Barmak mendapat kepercayaaan  memegang jabatan ini hingga hampir 5 tahun lamanya.Khalid bin Barmak menjabat sebagai wazir pertama. jabatan itu kemudian dipegang oleh anaknya , Yahya bin Khalid . Kedudukan  itu kemudian diwariskan lagi kepada anaknya, Ja'far bin Yahya. Adapun anaknya yang lain ,Fadl bin Yahya , menjadui gubernur Persia Barat dan Khurasan.
    Golongan lain yang berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Dinasti Buwaihiyah. Mereka berasal dari golongan Syi'ah dan memegang peranan penting selama hampir satu abad (945-1055 M ). Pada masa tersebut, Khalifah hanya dianggap sebagai simbol, sedangkan kekuasaan dipegang oleh dinasti Buwaihiyah.
     Dinasti Buwaihiyah merupakan putra-putra Buwaih yang berasal dari suku Dailami yang menempati daerah pegunungan di sebelah Barat daya laut Kaspia. Mereka terdiri dari Ali bin Buwaih yang  berkuasa di Isfahan, hasan bin Buwaih yang berkuasa di Ray dan Jabal dan ahmad Buwaih yang berkuasa di al Ahwaz dan Khuziztan,mereka juga menagkui kedudukan khlaifah Dinasti Abbasiyah.
    Keberadaan Dinasti Saljuk dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah hampir sama dengan Dinasti Biwaihiyah. Mereka menjadi penguasa yang sesungguhnya, sementara khalifah Dinasti Abbasiyah  hanya menjadi simbol di Istana Bagdad. Berbeda dengan Dinasti Buwaihiyah yang beraliran  Syiah  , Dinasti Saljuk adalah golongan Islam Sunni,sama dengan Dinasti Abbasiyah. Interaksi bangsa Arab dengan bangsa-bangsa non Arab itu memberikan Khazanah baru dalam bidang sosial budaya . Selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak ada perbedaan kelas antara penduduk Arab non Arab . Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.



Minggu, 02 Desember 2012

Berdirinya Daulah Abasiyah

      Awal Abad ke 8 (  720 M ), kebencian  terhadap pemerintahan Dinasti Umayah telah tersebar luas. Kelompok -kelompok yang merasa tidak puas bermunculan. Kelompok-kelompok itu adalah :
  1. Kelompok Muslim non Arab ( mawali ) yang memprotes kedudukan mereka sebagai kelas dua dibawah muslim arab.
  2. Kelompok Khawarij dan Syi'ah yang menganggap Dinasti Umayah sebagai penumpas Khilafah
  3. Kelompok muslim Arab Muslim Arab di Mekkah, Madinah dan Irak yang merasa sakit hati atas status istimewa penduduk Suriah.
  4. Kelompok muslim yang sholeh, baik Arab maupun non Arab yang memandang keluarga Dinasti Umayah telah bergaya hidup mewah dan jauh dari jalan hidup islami.
       Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang dikoordinasi oleh  keturunan al Abbas, paman Nabi Muhammad saw. untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti Abbasiyah melakukan propaganda yang mereka sebut sebagai usaha dakwah. Gerakan dakwah dimulai ketika Umar bin Abdul Aziz berkuasa ( 717-720 M ). Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil . Ketentraman dan stabilitas negara memberi kesempatan kepada gerakaan Dinasti Abasiyah untuk menyusun dan merencanakan kegiatan di al Humayah.
      Pemimpin gerakan dakwah waktu itu adalah Ali bin Abdullah bin Abbas . Dia kemudian digantikan oleh anaknya, Muhammad.Ia memperluas gerakan Dinasti Abbasiyah dan menetapkan tiga kota sebagai pusat gerakan yaitu al Hayumah sebagai pusat perencanaan dan organisasi, Kufah sebagai kota penghubung, dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis. Muhammad meninggal pada tahun 743 M dan digantikan oleh anaknya . Ibrahim al Imam . ia kemudian menunjuk seorang Khurasan sebagai panglima perangnya yaitu Abu Muslim al Khurasani.
      Abu Muslim al Khurasani adalah pemuda yang menampakkan bakat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa . Padahal pada waktu ditunjuk sebagai panglima oleh Ibrahim al Imam ,ia baru berusia 19 tahun . . Ia mencapai puncak sukses besar di  Khurasan. Ia berhasil menarik simpati sebagian besar penduduk . Pernah dalam  sehari, ia berhasil mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 desa disekitar Merv . banyak tuan taah di Persia (dihkan ) yang mengikutinya. Ia berkampanye untuk memunculkan  rasa kebersamaan diantara golongan Alawiyin ( keturunan Ali ) ,golongan Syi'ah, dan orang-orang persia untuk menentang dinasti Umayah yang telah menindas mereka. Abu Muslim al Khurasani mengajak mereka bekerjasama dengan gerakan Abbasiyah untuk mengembalikan kekhalifahan kepada  golongan Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Abdul Mutthalib maupun keturunan Ali bin Abi Thalib.
     Sebelum Abu Muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima perang gerakan dakwah dilakukan secara diam-diam. Para dai dikirim ke berbagai penjuru wilayah Islam dengan menyamar sebagai pedagang atau jamaah haji . Hal itu dilakukan karena belum berani melawan dinasti Umayah secara terang-terangan. Setelah itu  Abu muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima , Ibrahim diangkat sebagai panglima , Ibrahim al Imam mendorong  Abu Muslim Al Khurasani untuk merebut Khurasan dan menyingkirkan orang-  orang arab yang mendukung Dinasti Umayah pada tahun 747 M. Rencana ini diketahui oleh penguasa Dinasti Umayah. Ibrahim al Imam .
Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah adalah :
  1. Membentuk gerakan bawah tanah dengan tokohnya :  Muhammad al Abbas, Ibrahim al Imam dan Abu mMuslim Al Khurasny.
  2. Menerapkan politik bersahabat dengan Bani Umayah , artinya tidak memperlihatkan sikap permusuhan terhadap keturunan Umayah.
  3. Dalam gerakannya itu mengguakan atau mengatasnamakan golongan Bani Hasyim, bukan atas nama golongan Bani Abbas, Tujuannya agar para pendukung  Ali tetap mendukung nya , karena mereka sama-sama keturunan Bani Hasyim.
  4. Menetapkan wilayah Khurasan sebagai pusat kegiatan politik Bani Abbas di bawah pimpinan Abu Muslim Al Khurasany.
dengan langkah yang tepat itulah  Bani Abbas berhasil menggulingkan Dinasti Daulah Bnai Umayah yang telah berkuasa lebih kurang 90 tahun . selanjutnya Adullah bin Muhammad di kenal dengan nama Abu Abbas as Syafah diangkat sebagai Kholifah Daulat Bani Abbas yang pertama tahun 132 H = 750 M.



Jumat, 16 November 2012

Keruntuhan Dinasti Umayah

    Kekuasaan dan kejayaan Dinasti Daulah Bani Umayah mencapai puncaknya pada masa Pemerintahan Khalifah Al Walid bin Abdul Malik.
Beberapa sebab runtuhya Dinasti Umayah adalah :
1.    Figur Khalifah yang lemah.
       Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus merupakan awal munculnya faktor kelemahan ini. Damaskus merupakan bekas ibu kota Kerajaan Bizantium,.Akibatnya kehidupan bangsawan Bizantium mulai  mempengaruuhi dan akhirnya menjadi gaya hidup keluarga Dinasti Umayah. mereka terbiasa menjalani kehidupan mewah dan jauh dari gaya hidup islami yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Khalifah Dinasti Bani Umayah yang bisa memerintah dengan kuat :
  • Mu'awiyah
  • Abdul  Malik
  • al Walid I
  • Umar II
  • Hisyam
Yazid III merupakan khalifah Islam yang pertama yang ibunya seorang budak belian yang dimerdekakan. Semua itu telah melemahkan semangat dan daya juang keluarga Dinasti Umayah.

2.    Hak Istimewa Bangsa Arab Suriah
       Umayah bin Khalaf merupakan nenek  moyang Dinasti Umayah yang telah menetap lama di Suriah jauh sebelum Islam datang. Oleh karena itu kehidupan dan dan keberlangsungan Diansti Uamyah tidak bisa dilepaskan dari orang-orang Suriah. selanjutnya , Dinasti Umayah membentuk Aristokrasi kelas-kelas sosial dan tingkatan masyarakat.
Tentara Suriah adalah jantung kekuatan militer Dinasti Umayah. Sebagai sumber kekuatan mereka memperoleh bagian terbesar dari harta rampasan.

3.    Pemerintahan yang tidak Demokratis dan Korup
        Pada masa Khulafaurrasyidin , pemilihan khalifah dilakukan secara musyawarah dan demokratis. Dalam perjanjian Amul Jama'ah antara Hasan bin Ali dan  Mu'awiyah. Mu'awiyah menyanggupi pemilihan khalifah sesudahnya  dilakukan dengan musyawarah dan pemilihan yang demokratis dari umat islam. Namun Mu'awiyah mengingkari janji itu. ia menunjuk anaknya . Yazid bin Mu'awiyah sebagai putra mahkota dan kholifah sesudahnya. Hal itu berlangsung secara turun temurun.

4.    Persaingan antar suku
Persaingan antar suku sudah lama menjadi ciri  bangsa Arab. Sikap pilih kasih Dinasti Umayah kembali munculkan hal itu. Suku-suku Arab berbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu bangsa Arab Utara yang disebut Arab Quraisy atau Mudari dan Bangsa Arab Selatan yang disebut Yamani atau Himyari. Dalam pertikaian itu , Dinasti Umayah mendukung suku arab Yamani yang lebih  cocok  dengan mereka. Serangkaian peperangan antara dua suku arab itu sangat memperlemah kekuatan Dinasti Umayah.



Daftar Pustaka

Dewan Redaksi  Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Esposto John.L.1999. The Osford History of Islam.Oxford:Oxford History Press
Khalid Muhammad.1992. 60 Sahabat Rasulullah. Bandung .CV Diponegoro
Lapidus,Ira M.2000. Sejarah Sosial Umat Islam. jakarta :Raja Grafindo Persada
Nasution,Harun.1992.Ensiklopedi Islam Indoensia.Jakarta: PT Djambatan
Syalabi,Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna
Syed mahmuddunnasir.1994.Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.Penerjemah:Drs Dadang Affandi .Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset.
al-Usairy,Ahmad.2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman nabi Muhammad hingga Abad XX Penerjemah; H.Samson rahman .jakarta: Akbar Media Sarana .
Yatim badri.1993. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: raja Grafindo Persada.

Rabu, 07 November 2012

Meneladani Kepribadian Umar bin Abdul Aziz

   Umar bin Abdul Aziz merupakan khalifah Dinati Umayah yang membawa Daulah Umayah mencapai puncak kejayaan. Para ahli sejarah menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mirip dengan gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz disegani baik oleh kawan maupun lawan politiknya .
Nama lengkap Umar bin Abdul Aziz adalah Abu Hafs Umar bin Abdul Aziz bin Marwan adalah Abu Hafs Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin As bin Umayah bin Abdu Syams. Ayahnya Abdul Aziz , pernah menjadi gubernur Mesir selama beberapa tahun. selain itu Umar bin Abdul Aziz adalah keturunan Umar bin Khattab melalui ibunya Laila Umm binti Asim binti Umar bin Khattab.

1.   Biografi Umar bin Abdul Aziz
      Pada waktu kecil Umar bin Abdul Aziz sering berkunjung ke rumah paman dari ibunya, Abdullah bin Umar bin Khattab. Setiap kembali dari rumah Abdullah bin Umar bin Khattab, ia sering mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin hidup seperti kakeknya, Umar bin Khattab. Umar bin Abdul Aziz menghabiskan sebagian besar hidupnya di Madinah hingga ayahnya wafat tahun 704 M. Kemudian, pamannya yang bernama Abdul Malik bin Marwan membawa ke Damaskus dan menikahkannya dengan putrinya Fatimah.
     Umar bin Abdul Aziz memperoleh pendidikan di Madinah. Pada waktu itu, Kota Madinah meerupakan pusat ilmu pengetahuan serta gudang para ulama hadits dan tafsir. Pendidikan yang ia peroleh sangat mempengaruhi kehidupannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Dinasti Umayah.
    Pada masa pemerintahan al Walid bin Abdul Malik, Umar bin Aziz diangkat sebagai gubernur Hijaz yang berkedudukan di Madinah, ketika itu ia baru  berumur 24 tahun. ketika Masjid Nabawi dibongkar atas perintah al Walid bin Abdul Malik untuk diganti dengan bangunan yang baru, Umar bin Abdul Aziz dipercaya sebagai  pengawas pelaksanaan pembangunan.
    Penampilan Umar bin Abdul Aziz sebagai gubernur sangat berbeda dengan gubernur yang lain. ia dikenal sebagai gubernur yang adil, bijaksana, mengutamakan dan memperhatikan kepentingan rakyat, serta mau mendiskusikan berbagai masalah penting yang berkaitan dengan agama, urusan rakyat dan pemerintahan.
    Umar  bin Abdul Aziz menjadi khlalifah Dinasti Umayah berdasarkan wasiat khalifah Dinasti Umayah sebelum nya , Sulaiman bin Abdul Malik .Setelah menjadi Khalifah, terjadi suatu perubahan atas dirinya. Khalifah Umar bin Abdul Azizi meninggalkan cara hidup bermewah-mewahan dan menjadi seorang yang zahid dan abid. Ia selalu melakukan cara hidup yang ketat atas dirinya dan keluarganya.
      Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengembalikan semua harta yang ada pada dirinya ke Baitul mal. Berlian yang ada pada istrinya dikembalikan ke baitulmal. Ia mengharamkan atas dirinya untuk mengambil apapun ke Baitulmal.

2.   Usaha-Usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz
      a. Bidang Agama
  • Menghidupkan kembali ajaran Al-Qur'an  dan Sunah Nabi
  • Mengadakan kerjasama dengan ulama besar,seperti Hasan al Basri dan Sulaiman bin Umar
  • Menerapkan hukum syariah Islam secara serius
  • Memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab Az Zuhri mengumpulkan Hadits-hadits untuk diseleksi apakah palsu atau tidak.
     b.  Bidang Pengetahuan
           Pemindahan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah (Mesir )ke Antiokia dan Harran ( Turki )

     c. Bidang Sosial Politik
  • Menerapkan politik yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan diatas segalanya.
  • Mengirim utusan ke  berbagai negeri untuk  melihat langsung cara kerja para gubernur dalam rangka menegakkan kebenaran
  • Memecat gubernur yang tidak taat menjalankan agama dan bertindak dzalim terhadap rakyat.
      d.  Bidang Ekonomi
  • Mengurangi beban pajak
  • Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran
  • Membasmi sistim kerja paksa
  • Memperbaiki tanah pertanian , irigasi,pengairan sumur, sumur-sumur dan pembangunan jalan raya
  • Menyantuni fakir miskin dan anak yatim
     e.  Bidang Militer
            Dalam bidang ini, Khalifah Umar bin Aziz tidak membangun angkatan perang,tetapi condong meningkatkan taraf hidup rakyat

      f.  Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah
          Perluasan wilayah Khalifah Umar bin Abdul Aziz dilakukan dengan cara berdakwah amar ma'ruf nahi mungkar.

3.  Jasa-jasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
  • Menciptakan perdamaian yang dilandasi ajaran islam
  • Meningkatkan kesejahteraan rakyat
  • Melindungi hak asasi manusia
  • Menyusun undang-undang tentang pertahanan
  • Membangun tanah pertanian lengkap dengan pengairan
  • Membangun masjid-masjid sebagai syiar Islam
  • Menyediakan  dana khusus untuk menolong orang-orang miskin
  • Melakukan pembukuan terhadap  hadits-hadits Nabi Muhammad
Umar bin Abdul Aziz memerintah selama dua setengah tahun . Waktu yang relatif singkat itu ia gunakan untuk membuat kebijaksanaan diberbagai bidang . Dalam melaksanakan kebijakannya, ia tidak memanfaatkan kebijakan itu untuk memperkaya diri. Bahkan ia menerapkan pola hidup sederhana.

 


Daftar Pustaka

Dewan Redaksi  Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Esposto John.L.1999. The Osford History of Islam.Oxford:Oxford History Press
Khalid Muhammad.1992. 60 Sahabat Rasulullah. Bandung .CV Diponegoro
Lapidus,Ira M.2000. Sejarah Sosial Umat Islam. jakarta :Raja Grafindo Persada
Nasution,Harun.1992.Ensiklopedi Islam Indoensia.Jakarta: PT Djambatan
Syalabi,Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna
Syed mahmuddunnasir.1994.Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.Penerjemah:Drs Dadang Affandi .Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset.
al-Usairy,Ahmad.2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman nabi Muhammad hingga Abad XX Penerjemah; H.Samson rahman .jakarta: Akbar Media Sarana .
Yatim badri.1993. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: raja Grafindo Persada.

Senin, 05 November 2012

Ibrah Perkembangan Kebudayaan / Perdaban Islam Masa Dinasti Umayah

    Masa pemerintahan Dinasti Umayah menunjukkan pentingnya stabilitas politik negara sebagai modal untuk mengembangkan kekuasaaan. Setelah stabilitas politik tercapai, pembangunan di berbagai bidang digalakkan.
    Bukti peninggalan bersejarah dari  masa Dinasti Umayah menunjukkan bahwa pada masa itu umat Islam sudah mencapai tingkat  peradaban yang tinggi. Hal itu menjadi cikal  bakal perkembangan ilmu pengetahuan yang ada pada saat ini. Oleh karena itu, umat islam selayaknya berusaha keras untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga Islam kembali mencapai kejayaan.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Umayah

   Pusat kegiatan ilmiah pada masa Dinasti Umayah adalah Kota Basrah dan Kufah di Irak. Perkembangan ilmu pengetahuan itu ditandai dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan muslim dalam berbagai bidang. Khalid bin Zayid bin Mu'awiyah adalah orang pertama yang menerjemahkan buku tentang astronomi, kedokteran dan kimia. Disamping itu, Khalid bin Yazid merupakan seorang penyair dan orator yang terkenal.
   Pada masa pemerintahannya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz , sering mengundang para ulama dan fuqaha untuk mengkaji ilmu dalam berbagai  majlis. Ulama-ulama lain yang muncul pada waktu itu adalah Hasan al Basri, Ibnu Shihab az Zuhri dan Wasil bin Ata.
    Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa administrasi  negara. Penggunaan bahasa arab yang makin luas membutuhkan suatu panduan kebahasaan yang dapat dipergunakan oleh semua golongan. Hal itu mendorong lahirnya seorang bahasawan yang bernama Sibawaihi. Ia mengarang sebuah buku yang berisi pokok-pokok kaidah bahasa Arab yang berjudul al-kitab.  Buku tersebut bahkan termashur hingga saat ini.
Bidang kesusastraan juga mengalami kemajuan.Hal itu ditandai dengan munculnya sastrawan-sastrawan berikut ini :
  1. Qays bin Mulawwah , termasyhur dengan sebutan Laila Majnun ( wafat 699 M)
  2. Jamil al-Uzri ( wafat 701 M ).
  3. al Akhtal ( wafat 710 M )
  4. Umar bin Abi Eabi'ah ( wafat 719 )
  5. al Farazdaq ( wafat 732 M )
  6. Ibnu al Muqaffa ( wafat 756 M )
  7. Jarir ( wafat 792 M ).
    Pada masa dinasti Umayah, pembangunan fisik juga mendapat perhatian besar. Dengan berpindahnya pusat kekuasaan keluaar dari Jazirah Arab, pembangunan fisik juga tidak terpusat di Jazirah Arab saja. Usaha yang dilakukan oleh Dinasti Umayah dalam kaitannya dengan keberadaan bangsawan bersejarah adalah :
  1. Mengubah Katedral St.John di Damaskus menjadi Masjid
  2. Menggunakan Katedral Hims sebagai Masjid
  3. Merenovasi Masjid Nabawi
  4. Membangun Istana Qusyr Amrah dan Istana al Musatta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.

Bukti-bukti peninggalan tersebut menunjukkan  bahwa pada masa Dinasti Umayah umat Islam sudah mencapai tingkat peradaban yang tinggi.



Daftar Pustaka

Dewan Redaksi  Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Esposto John.L.1999. The Osford History of Islam.Oxford:Oxford History Press
Khalid Muhammad.1992. 60 Sahabat Rasulullah. Bandung .CV Diponegoro
Lapidus,Ira M.2000. Sejarah Sosial Umat Islam. jakarta :Raja Grafindo Persada
Nasution,Harun.1992.Ensiklopedi Islam Indoensia.Jakarta: PT Djambatan
Syalabi,Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna
Syed mahmuddunnasir.1994.Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.Penerjemah:Drs Dadang Affandi .Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset.
al-Usairy,Ahmad.2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman nabi Muhammad hingga Abad XX Penerjemah; H.Samson rahman .jakarta: Akbar Media Sarana .
Yatim badri.1993. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: raja Grafindo Persada.


Perkembangan Kebudayaan / Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayah

     Masa pemerintahan Dinasti Umayah merupakan masa yang menentukan dalam perkembangan Islam . Pada masa itu ,Islam meliputi wilayah yang paling luas dalam sejarahnya . Sepertinya bangsa-bangsa yang lain , umat islam saat itu mengalami pasang surut.
     Pada masa Kholifah Ali bin Abi Thalib , umat islam terpecah menjadi beberapa golongan .Setiap golongan mempunyai tokoh yang mereka yakini paling berhak menduduki jabatan kholifah.
      Dalam perkembangan selanjutnya, Muawiyah bin Abu Sufyan berhasil menduduki jabatan Kholifah. pada waktu itu , umat Islam terpecah menjadi tiga golongan besar. Tiga golongan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Golongan pendukung Dinasti Umayah. Golongan ini terdiri dari penduduk Syam ( Suriah ) , Mesir, dan daerah-daerah sekitarnya. Mereka berpendapat bahwa Kholifah harus berasal dari orang quraisy dan keturunan Dinasti Umayah lebih berhak untuk itu.
  2. Golongan Pendukung Ali bin Abi Thalib. Golongan ini disebut juga golongan Syi'ah, terutama terdiri dari penduduk Irak serta jumlah kecil penduduk Mesir. Mereka berpendapat bahawa Khalifah harus berasal dari orang Quraisy dan Ali bin Abi Thalib serta anak turunnya yang berhak untuk itu.
  3. Golongan Khawarij. Golongan ini adalah golongan yang menentang Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan secara terang-terangan. Golongan ini berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah bin Abi Sufyan telah keluar dari jalur Islam setelah peristiwa Tahkim. Golongan Khawarij berpendapat bahwa Khalifah adalah hak tiap-tiap orang-orang Islam asalkan memenuhi syarat kecakapan dan keagamaan.
Dalam menghadapi golongan yang menentangny, Dinasti Umayah menggunakan cara militer dan diplomasi. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Azizs, diplomasi politik dijalankan dengan baik. Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil menggandeng golongan Syi'ah dan Golongan Khawarij sehingga pada masa dinasti Umayah mencapai stabilitas yang tinggi. Hal ini terbukti dengan tidak ada gangguan keamanan yang berarti pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Pada masa Dinasti Umayah, dibentuk lima lembaga pemerintahan. Lembaga- lembaga tersebut adalah.
  1. Lembaga Politik ( an-Nizam as-Siyasi )
  2. Lembaga Keuangan ( an-Nizam al-Mali )
  3. Lembaga Tata Usaha Negara ( an-Nizam al - Idari )
  4. Lembaga Kehakiman ( an-Nizam al Qada'i )
  5. Lembaga Ketentaraan ( an-Nizam al Harb )
Selain lembaga tersebut. dibentuk pula Dewan Sekretaris Negara ( Diwanul Kitabah ). Dewan ni bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan. Dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu
  1. Sekretaris Persuratan ( Katib ar-Rasa'il )
  2. Sekretaris Keuangan ( Katib al-Kharraj)
  3. Sekretaris Tentara ( Katib al -Jund)
  4. Sekretaris Kepolisian ( Katib asy-Syuriah )
  5. Sekretaris Kehakiman ( Katib al - Qadi)
Untuk mengurusi keselamatan Khalifah , dibentuklah al -Hijabah atau ajudan. Semua orang yang akan menghadap Khalifah harus meminta izin kepad al-Hijabah. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari pembunuhan terhadap khalifah yang sering terjadi sebelumnya. Dengan demikian , dapat diketahui bahwa sistim politik pada masa Dinasti Umayah sudah cukup maju.
   Pada masa Dinasti Uamyah juga dibentuk lembaga ketentaraan. Dibentuknya lembaga Ketentaraan itu dimaksudkan oleh para Khalifah Dinasti Umayah untuk menambah kekuatan milter mereka . Selain itu , para Khalifah Dinasti Umayah menganut politik ekspansionis,yaitu kebijakan untuk memperluas wilayah kekuasaan. Kebijakan itu tentunya harus didukung oleh militer yang kuat.
Lembaga tersebut juga didukung oleh lembaga Keuangan. lembaga Keuangan ini mempunyai tugas mengatur keuangan negara dalam membentuk barisan tentara yang kuat. Di samping itu, dalam Dewan Sekretaris Negara juga terdapat sekretaris negara yang terkait erat dengan militer, yaitu Sekretaris Tentara dan Sekretaris Kepolisian.
   Dengan konsolidasi yang cukup kuat tersebut, para khalifah Dinasti Umayah mampu mengatasi segala gangguan keamanan dari golongan yang menentangnya.
  1. Pembrontakan Husein bin Ali di Kufah terjadi pada tahun 680 M. Husein bin Ali terbunuh dalam sebuah pertempuran di Karbala. Tempat itu saat ini banyak didatangi oleh umat Islam dari Golongan Syi'ah yang ingin berziarah ke makam Husein bin Ali.
  2. Pembrontakan Muhtar di Kufah merupakan kelanjutan pembrontakan Husein bin Ali . Peristiwa ini terjadi pada tahun 685 M.
  3. Pembrontakan Abdullah bin Zubair terjadi di Mekkah pada tahun 692 M.
Keberhasilan mengatasi gangguan-gangguan tersebut membuka jalan bagi para Khalifah Dinasti Umayah untuk memperluas wilayah. Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, wilayah kekuasaan Dinasti  Umayah sudah meliputi : Afrika Utara, Spanyol, Suriah,Palestina, Jazirah Arab, Irak, Asia Kecil, Persia,Afganistan,Pakistan,Turkistan.Wilayah itu merupakan wilayah kekuasaan Islam terluas dalam sejarah Islam.
    Perbaikan sistim politik negara pada masa Dinasti Umayah dilakukan dengan pembentukan lembaga-lembaga pemerintahan. hal itu banyak membawa pengaruh politik bagi kehidupan masyarakat, terutama dengan dibentuknya Lembaga Keuangan Negara ( an-Nizam al-Mali ). Tugas lembaga tersebut antara lain :
  1. Mengatur gaji tentara dan pegawai pemerintah
  2. Mengatur biaya tata usaha negara
  3. Mengatur biaya pembangunan sarana dan prasarana pertanian, seperti penggalian terisan dan perbaikan sarana irigasi.
  4. Mengatur biaya untuk orang-orang hukuman dan tawanan perang.
  5. Mengatur biaya-biaya perlengkapam perang.
  6. Mengatur hadiah-hadiah untuk ulama dan sastrawan negara.
Dengan adanya lembaga keuangan tersebut pemerintah mampu membangun panti jompo dan anak yatim. Selain itu dibangun sarana umum , seperti Masjd, jalan dan saluran irigasi.
     Dibidang hukum, warga negara mendapat hak perlindungan hukum dari pemerintah. hal itu dilaksanakan oleh lembaga Kehakiman Negara (an Nizam al Qada'i ). Lembaga ini dipimpin oleh seorang hakim yang bertugas memutuskan suatu perkara dengan ijtihad berdasarkan al-Qur'an dan Hadits. Adanya perlindungan hukum ini memberikan pengaruh terhadap perkembangan dibidang -bidang yang lain, seperti bahasa seni dan budaya.





Daftar Pustaka

Dewan Redaksi  Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Esposto John.L.1999. The Osford History of Islam.Oxford:Oxford History Press
Khalid Muhammad.1992. 60 Sahabat Rasulullah. Bandung .CV Diponegoro
Lapidus,Ira M.2000. Sejarah Sosial Umat Islam. jakarta :Raja Grafindo Persada
Nasution,Harun.1992.Ensiklopedi Islam Indoensia.Jakarta: PT Djambatan
Syalabi,Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna
Syed mahmuddunnasir.1994.Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.Penerjemah:Drs Dadang Affandi .Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset.
al-Usairy,Ahmad.2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman nabi Muhammad hingga Abad XX Penerjemah; H.Samson rahman .jakarta: Akbar Media Sarana .
Yatim badri.1993. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: raja Grafindo Persada.



Minggu, 04 November 2012

Sejarah Berdirinya Dinasti Umayah

     Pengertian kata Bani,Dinasti dan Daulah. ketiga kata tersebut memiliki arti yang berbeda ,tetapi sangat terkait erat. Kata bani berarti anak,anak cucu, atau keturunan. Dengan demikian , yang dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu atau keturunan Umayah bin Abdu Syams.
Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari keluarga. Dengan demikian Dinasti Umayah adalah keturunan raja -raja yang memerintah yang berasal dari Bani Umayah. Adapun kata Daulah berarti kekuasaan, pemerintahan, atau negara. Dengan kata lain, Daulah Umayah adalah negara yang diperintah oleh  Dinasti Umayah yang raja-rajanya dari Bani Umayah.
     Muawiyah bin Abi Sufyan adalah putra dari Abu Sufyan bin Harb, seorang tokoh berpengaruh dari Bani Umayah. Ia masuk Islam bersama ayahnya pada saat terjadi Fathu Makkah. Pada masa Nabi Muhammad saw, ia menjadi salah satu perawi hadits yang baik. Pada masa Kholifah Abu Bakar as Shiddiq, Muawiyah bin Abu Sufyan memimpin tentara Islam dalam perang Riddah untuk menumpas kaum murtad.
   Peran Muawiyah bin Abu Sufyan bertambah besar pada masa Kholifah Usman bin Affan. Salah satu sebabnya adalah Usman bin Affan juga anggota Bani Umayah. Pada waktu itu , Muawiyah bin Abu Sufyan menjabat sebagai Gubernur di Damaskus ( Suriah ).
Wafatnya Khalifah Usman bin Affan menjadi momentum perpecahan dikalangan umat Islam , yaitu :
  1. Kelompok Mu'awiyah menuntut bela atas terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga ikut bertanggung jawab.
  2. Kelompok Aisyah, Zubair dan Talhah menyatkan tidak setuju atas tuntutan bela wafatnya Usman bin Affan, begitu pula tidak setuju atas pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah
  3. Kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib
     Peristiwa terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan menyebabkan perpecahan antara Muawiayh bin Abu Sufyan dengan Ali bin Abi Thalib yang menggantikan Usman bin Affan sebagai Khalifah. Kelompok Bani Umayah merasa tidak puas terhadap kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam menangani kasus terbunuhnya Usman bi Affan.
Perselisihan antara Ali bin Abi Tahlib dan Muawiyah bin Abi Sufyan akhirnya pecah menjadi Perang Shiffin. Perang diakhiri dengan peristiwa Tahkim yang menyebabkan munculnya 2 kelompok
  1. Kelompok Syi'ah , yaitu kelompok yang setuju dan mendukung keputusan Khalifah Ali bin Abi Thalib
  2. Khawarij, yaitu kelompok di pihak Ali bin Abi Thalib yang tidak mau menerima hasil Tahkim. Perselisihan tersebut berakhir dengan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam dari kelompok Khawarij.
     Sepeninggal Ali bin Abi Thalib pemerintahan  dilanjutkan oleh Putranya Hasan bin Ali, akan tetapi pemerintahan Hasan hanya bertahan beberapa bulan. Posisinya yang makin lemah dan keinginannya untuk mempersatukan umat islam membuat Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Hasan bin Ali tidak menginginkan peperangan berkepanjangan yang menyebabkan banyak korban jiwa dikalangan umat Islam. Penyerahan Dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abi Sufyan dengan 3 perjanjian yaitu :
  1. Mu'awiyah harus memberi jaminan akan keselamatan Hasan dan keluarganya.
  2. Mu'awiyah harus menjaga nama baik Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk menghentikan caci maki didalam kutbah maupun dalam pidato-pidatonya
  3. Setelah Mu'awiyah wafat jabatan khalifah harus diserahkan kepada musyawarah kaum muslimin
     Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan itu terkenal dengan sebutan Amul Jama'ah atau tahun penyatuan . Peristiwa itu terjadi pada tahun 661 M. Sejak itu, secara resmi pemerintahan Islam dipegang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia kemudian memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus ( Suriah ).
     Keturunan Umayah memegang kekuasaan Islam selama 90 tahun, kemudian dikenal dengan Dinasti Umayah. Selama kurun waktu tersebut pemerintahan dipegang oleh 14 orang. Khalifah-Khalifah itu adalah sebagai berikut :
  1. Muawiyah bin Abu Sufyan ( Muawiyah I )           661-680 M
  2. Yazid bin Muawiyah ( Yazid II )                          680-683 M
  3. Muawiyah bin Yazid                                            683-684 M
  4. Marwan bin Hakam (Marwan I)                          684-685 M
  5. Abdul Malik bin Marwan                                     685-705 M
  6. Al Walid bin Abdul Malik ( Al Walid II )             705-715 M
  7. Sulaiman bin Abdul Malik                                    715-717 M
  8. Umar bin Abdul Aziz ( Umar II )                          717-720 M
  9. Yazid bin Abdul Malik ( Yazid II )                       720-724 M                                     
  10. Hisyam bin Abdul Malik                                      724-743 M
  11. Al-Walid bi Yazid ( Al Walid II )                         743-744 M
  12. Yazid bin al Walid ( Yazid III )                            744 M
  13. Ibrahim bin al Walid                                            744 M
  14. Marwan bin Muhammad ( Marwan III )              744-750 M
Pada masa awal , kebijakan pemerintah Dinasti Umayah lebih banyak ditujukan untuk memperluas wilayah Islam dengan kekuatan militer. Namun pada periode berikutnya, dinasti ini berhasil menata pemerintahannya diberbagai bidang. Hal ini  tercapai berkat jasa dari empat orang Khalifah , yaitu :
  1. Abdul Malik bin Marwan
  2. Walid bin Abdul Malik
  3. Umar bin Abdul Aziz
  4. Hisyam bin Abdul Malik
Pada masa pemerintahan merekalah tercapai kemakmuran dan kemajuan yang tidak hanya dinikmati oleh rakyat yang beragama Islam saja, namun kemajuan dan kemakmuran tersebut dapat dinikmati oleh kalangan non muslim. karena pada saat itu kas negara sangat banyak dan melimpah bahkan sulit untuk mencari seseorang yang mau menerima zakat.





Daftara Pustaka

Dewan Redaksi  Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Esposto John.L.1999. The Osford History of Islam.Oxford:Oxford History Press
Khalid Muhammad.1992. 60 Sahabat Rasulullah. Bandung .CV Diponegoro
Lapidus,Ira M.2000. Sejarah Sosial Umat Islam. jakarta :Raja Grafindo Persada
Nasution,Harun.1992.Ensiklopedi Islam Indoensia.Jakarta: PT Djambatan
Syalabi,Ahmad.1987.Sejarah Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka Al-Husna
Syed mahmuddunnasir.1994.Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.Penerjemah:Drs Dadang Affandi .Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset.
al-Usairy,Ahmad.2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman nabi Muhammad hingga Abad XX Penerjemah; H.Samson rahman .jakarta: Akbar Media Sarana .
Yatim badri.1993. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: raja Grafindo Persada.

Kamis, 01 November 2012

Gaya Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

   Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat sahabat Nabi Muhammad , mempunyai karakter yang berbeda-beda.
  • Kholifah Abi Bakar as Shidiq mempunyai karakter yang lemah lembut dan tegas. Dalam suasana yang kacau pemimpin yang berkarakter seperti Kholifah Abu Bakar as Shidiq sangat diperlukan. Dengan kelembutannya, dapat menginsafkan orang-orang terbujuk berbuat makar. Sementara orang-orang yang bersikap merongrong dihadapi secara tegas oleh Abu Bakar as Shidiq.
  • Kholifah Umar bin Khattab ,mempunyai karakter : Cerdas,tegas dan mengutamakan kepentingan rakyat. Kecerdasannya Umar bin Khattab sangat diperlukan untuk membangun dasar-dasar kemasyarakatan yang islami.
  • Usman bin Affan . Masa Usman bin Affan situasi sudah aman. Kemakmuran sudah tercapai di segenap lapisan masyarakat. Dalam kondisi seperti itu, karakter pemimpin yang shaleh, penyantun dan sabar sangat diperlukan. Dengan karakter seperti  Kholifah Usman bin Affan  kemakmuran rakyat tercapai, baik jasmani maupun rohani.
  • Ali bin Abi Thalib. Sebagai masa peralihan dari Kholifah Usman bin Affan ke Kholifah Ali bin Abi Thalib , kekacauan kembali terjadi. Dalam kondisi negara seperti itu, karakter pemimpin yang tegas dan mengutamakan kebenaran sangat diperlukan. Khalifah Ali bin Abi Thalib mempunyai karakter yang tepat. Ketegasan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam membela kebenaran mirip dengan Khalifah Umar bin Khattab.




Darsono. T.Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam/ VII

Rabu, 31 Oktober 2012

Ibrah Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

       Ibrah atau keteladanan yang dapat diambil dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin adalah meneladani prestasi yang dicapai. 
  • Khalifah Abu Bakar as Shidiq merupakan satu sosok pemimpin yang tegas dan teguh memegang kebenaran. Kholifah Abu Bakar as Shidiq segera membrantas suatu gerakan yang dinilai menyalahi Islam, tanpa memberi kesempatan gerakan tersebut berkembang .
  • Khalifah Umar bin Khattab merupakan salah satu pemimpin yang meletakkan dasar-dasar demokrasi Islam. Beliau benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Dalam pemerintahan beliau memilih pejabat yang benar-benar dapat dipercaya. Khalifah Umar bin Khattab  juga selalu membuka diri untuk  menerima suara langsung dari rakyatnya.
  • Khalifah Usman bin Affan merupakan salah satu pemimpin yang lemah lembut dan sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya. Beliau lebih suka mengadakan pendekatan persuasif jika terjadi gejolak.
  • Kholifah Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang disiplin, tegas,keras dalam membela kebenaran. Dalam kondisi tertentu, Khalifah Ali bin Abi Thalib lebih mengutamakan kebenaran yang diyakininya, dari pada persatuan. Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat menjunjung tinggi keputusan yang sudah menjadi kesepakatan.



Darsono. T . Ibrahim/ Sejarah Kebudayaan Islam/ VII



Senin, 29 Oktober 2012

Masa Kholifah Ali bin Abi Thalib

     Pada masa kepeminpinan Kholifah Usman bin Affan , terjadi fitnah yang besar di kalangan kaum muslimin di beberapa daerah, terutama di Basrah,Mesir dan Kufah. Fitnah-fitnah tersebut sengaja disebarkan oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Saba.  Fitnah tersebut berhasil menghasut beberapa pihak untuk membrontak dan menuntut mundurnya Khalifah Usman bin Affan.
Basrah
     Dalam masa krisis tersebut , beliau tetap tidak mau menggunakan pengawalan khusus yang ditawarkan para sahabatnya. Suatu ketika , para pembrontak berhasil berhasil menyerbu rumah Kholifah Usman bin Affan dan membunuhnya. 

Saat kejadian itu, Kholifah Usman bin Affan sedang menjalankan puasa sunah dan membaca Al-Qur'an. Malam harinya sebelum terbunuh beliau mimpi bertemu Rasulullah saw. Dalam mimpinya, Rasulullah saw meminta untuk berpuasa dan besuknya akan berbuka dengan Rasulullah saw. Mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan.
Mesir

     
Sepeninggal Kholifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Kholifah . Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak usulan tersebut diantaranya Muawiyah bin Abi Sufyan. Mereka menolak Ali bin Abi Thalib pada umumnya adalah para gubernur atau pejabat yang berasal dari keluarga besar Kholifah Usman bin Affan . Mereka menuntut pembunuh Kholifah Usman bin Affan ditangkap

Kufah
terlebih dahulu. Setelah itu barulah masalah pergantian pemimpin dibicarakan . Sebaliknya , pihak Ali bin Abi Tahlib  berpendapat bahwa masalah kepemimpinan sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu. Seteleh itu , barulah pembunuh  Kholifah Usman bin Affan dicari bersama-sama. Perbedaan pendapat tersebut awal pecahnya persatuan kaum muslimin saat itu. Akhirnya Ali bin Abi Thalib tetap diangkat sebagai  kholifah meskipun ada beberapa kalangan yang tidak tersedia mengakuinya.



 Kholifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai .
a.   Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap.
     Kholifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Kholifah Usman bin Affan ( Bani Umayah ). Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayah yang tidak  menyukai Kholifah Ali bin Abi Thalib.

b.  Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal ).
     Setelah mengganti para pejabat yang kurang cakap, Khalifah Ali bin Abi Tahlib kemudian menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak  benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

c.  Memajukan Bidang Ilmu Bahasa.
    Pada saat Kholifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu , penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
    Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Kholifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non  Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits.

d.   Bidang Pembangunan
     Salah satu pembangunan yang mendapat perhatian khusus dari Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah pembangunan Kota Kuffah. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi , Kota Kufah kemudian berkembang  menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.
     Pada waktu itu , perselisihan antara pendukung Kholifah Ali bin Abi Thalib dan Mua'wiyah bin Abu Sufyan makin membesar. Perselisihan itulah yang menjadi awal berakhirnya pemerintahan Islam dibawah Khulafaur Rasyidin. meskipun memiliki kelemahan-kelemahan, para ahli sejarah menyatakan bahwa pemerintahan Islam masa Khulafaur Rasyidin merupakan masa pemerintahan Islam yang paling mendekati masa pemerintahan Rasulullah saw.


Darsono. T Ibrahim .Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam/VII



Masa Kholifah Utsman bin Affan

   Utsman bin Affan bin Affan dipilih sebagai Kholifah menggantikan Kholifah Umar bin Khattab  yang meninggal karena di tikam oleh Abu Lu'luah saat beliau menjadi imam sholat subuh.
Saat menjelang wafatnya , Kholifah telah membentuk sebuah dewan yang akan menggantinya.Dewan tersebut beranggotakan enam orang sahabat yang saat itu dianggap paling tinggi derajatnya.
Keenam anggota dewan tersebut adalah :
  • Usman bin Affan.
  • Ali bin Abi Thalib
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Zubair bin Awwam
  • Abdurrahman bin Auf
  • Sa'ad bin Abi Waqas
Dewan tersebut bertugas  memilih salah satu dari mereka untuk menjadi Kholifah . Ketua Dewan dipegang oleh Abdurrahman bin Auf . Pemilihan di lakukan dengan cara musyawarah dan mufakat dan untuk mencari suara terbanyak.
Pada akhirnya Usman bin Affan terpilih sebagai kholifah pengganti Umar bin Khattab. Saat terpilih menjadi khalifah Usman bin Affan telah berusia 70 tahun. Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun.
Prestasi yang dicapai Utsman bin Affan :

a.    Kodifikasi Mushaf al Qur'an
       Usaha kodifikasi ( pembukuan ) ayata-ayat Al-Qur'an  sudah dimulai sejak masa kholifah Abu Bakar As Shidiq . Ayat-ayat Al- Qur'an yang terkumpul  pada masa itu disimpan oleh Hafsah binti Umar , salah satu istri Rasulullah saw.
Pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, wilayah islam sudah sangat luas.Hal ini menimbulkan kekhatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur'an di beberapa pelosok wilayah . Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal ( dialiknya.)
Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman  melihat perselisihan antara tentara islam ketika menaklukkan Armenia  dan Azerbeijan . Masing-masing pihak menganggap cara membaca Al- Qur'an yang dilakukan adalah paling baik.
     Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada Kholifah Usman bin Affan selanjutnya Kholifah Usman bin Affan membentuk sebuah panitia penyusunan Al- Qur'an . Panitia ini di ketuai oleh Zaid bin Tsabit anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Harits.  Tugas yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
     Salinan kumpulan Al-Qur'an itu disebut mushaf oleh Panitia Mushaf diperbanyak sejumlah empat buah. Salah.  Salah satunya tetap berada di Madinah , sedangkan empat lainya dikirim ke Madinah,Suriah,Basrah, dan Kufah . Semua naskah Al-Qur'an yang dikirim ke daerah -daerah itu dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing. Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.

b.   Renovasi Masjid Nabawi
      Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama   kali didirikan oleh Nabi Muhammad saw. pada saat pertama kali tiba di Madinah dari perjalanan hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan masih sangat sederhana . Dengan semakin banyaknya jumlah umat islam , maka Kholifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid ini. Majid Nabawi telah mulai dibangun sejak masa Kholifah Umar bin Khattab yang kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh Kholifah Usman bin Affan. selain diperluas ,masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.

c.   Pembentukan Angkatan Laut
      Pada masa Kholifah Usman bin Affan , wilayah islam sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga konstantinopel . Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut . Usul itu disambut dengan baik oleh Kholifah Usman bin Affan .

Cyprus

Konstantinopel




d.    Perluasan Wilayah Islam
       Serangkain penaklukan bangsa Arab dimotivasi oleh semangat keagamaan untuk menjadikan dunia memeluk dan mengakui islam. Pada masa pemerintahan Kholifah Usman bin Affan wilayah Islam semakin meluas. Wilayah Azer Baijan berhasil di taklukkan pasukan muslim dibawah pimpinan Said bin As dan Huzaifah bin Yaman






Darsono.T Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam/ VII





Kamis, 25 Oktober 2012

Masa Kholifah Umar bin Khattab

    Umar bin Khattab merupakan musuh utama Islam sebelum menyatakan masuk Islam., ada dua Umar dikalangan pembesar Quraisy  yang sangat ditakuti umat Islam. Pertama adalah Umar bin Khattab , kedua Umar bin Hisyam dikenal dengan Abu Jahal. keduanya merupakan tokoh yang memusuhi Islam dan jago berperang.
Setelah Umar bin Khattab masuk Islam, kaum muslimin tidak perlu dakwah dengan sembunyi-sembunyi . Umar bin Khattab adalah orang yang cerdas. Umar adalah salah satunya sahabat Nabi Muhammad saw, yang tidak serta merta menerima keputusan Nabi Muhammad saw terhadap satu masalah,jika keputusan itu berdasarkan wahyu dari Allah swt dan bukan pemikiran nabi Muhammad, Umar bin Khattab akan langsung mentaatinya. Umar bin Khattab juga sangat tegas dalam membedakan kebenaran dan kebathilan. karena ketegasannya tersebut , Rasulullah saw menyematkan gelar Al Faruq yang artinya Pemisah / pembeda .
Prestasi yang diraih Umar bin Khattab saat menjabat Khalifah adalah :
a.   Perluasan Wilayah
Pada masa itu , perluasan wilayah Islam terjadi besar-besaran dan dikenal sebagai periode Futuhat al Islamiyah. Secara berturut-turut , pasukan Islam berhasil  menguasai Suriah, Persia dan Mesir.
Persia
Mesir
      Pada masa itu , Suriah merupakan pusat perdagangan yang sangat penting . Oleh karena itu, Umar bin Khattab berusaha merebutnya mati-matian. Wilayah Suriah memiliki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi Timur          ( Bizantium ) yang beragama Kristen. beberapa Kota tersebut adalah Damaskus, Yordania, Yerussalem, Hims dan Antiokia.
Pengepungan Kota Damaskus telah dimulai sejak zaman Kholifah Abu Bakar As Shidiq. Pasukan Islam dipimpin oleh Khalid bin Walid . Penduduk Damaskus bertahan dalam benteng mengharapkan bantuan dari Heraklius dari Hims,akan tetapi bantuan tidak datang. Kota Damaskus dapat di Taklukkan dengan mudah.
    Selama masa kekhalifahan Abu Bakar as Shidiq telah terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan tentara Persia . Ketika itu,Kekaisaran Persia merupakan kekuatan besar di dunia selain Kekaisaran Bizantium . Mereka juga dikenal sebagai Dinasti Sasania . Kekaisaran ini memiliki beberapa kerajaan bawahan . Diantaranya adalah kerajaan Gassan dan Kerajaan Hirah di wilayah Irak . Pada masa Kholifah Abu Bakar juga terjadi Perang Hafar yang menyebabkan Kerajaan Gassan dan Kerajaan Hirah jatuh ketangan kaum muslimin.
    Ketika pasukan dipimpin oleh Khalid bin Walid . Karena ada sesuatu yang mendesak ,Khalid bin Walid diperintahkan berangkat menuju Suriah oleh Abu Bakar as Shidiq sehingga kepemimpinan di     Irak dipegang oleh Musanna bin Haritsah.

    Namun ,kepergian Khalid bin Walid dimanfaatkan oleh orang-orang Persia .Mereka menyerang pasukan Musanna bin Haritsah . Terjadilah Perang Jembatan yang terjadi pada tanggal 26 November 634 M. Dari 9.000 orang pasukan  muslim hanya tersisa 3.000 orang . keadaan demikian sangat  menggusarkan Kholifah Umar bin Khattab. Beliau memerintahkan serangan balasan dan mengoordinasi pasukan muslim. Bantuan didatangkan untuk membantu Musanna bin Harisah. Pasukan Persia dipimpin oleh Mehran. Musanna bin Harisah gugur, tetapi kaum muslimin berhasil memenangkan  pertempuran ini.
   Perluasan wilayah Mesir dilakukan kaum muslimin di bawah pimpinan Amru bin Ash . Atas perintah Umar bin Khattab berangkatlah 4.000 pasukan Islam ke Mesir. Amru bin Ash mencapai perbatasan Mesir pada bulan Desember 639 M. Mula-mula ia merebut Kota al farama di Mesir Timur, Ia kemudian sampai ke benteng Babilon yang termashur . tempat ini merupakan pusat kekuatan Kekaisaran Bizantium  yang besar.Kaum Muslimin dapat menguasai benteng ini serta wilayah mesir lainya.
   Kemenangan umat Islam menjadikan wilayah Islam pada masa Kholifah Umar bin Khattab meluas hingga Afrika Utara, Armenia dan sebagian wilayah Eropa Timur.Umar bin Khattab membagi wilayah Islam menjadi  beberapa propinsi serta menugaskan seorang gubernur untuk memerintah wilayah tersebut.
  • Sa'ad bin Abi Waqqas memerintah wilayah di Kufah
  • Amru bin Ash di Mesir
  • Muawiyah bin Abi Sufyan di Damaskus.

b. Menata Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
  Pada masa pemerintahanya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara. Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan .
Kholifah Umar bin Khattab adalah Kholifah pertama kali yang memperkenalkan sistim penggajian bagi pegawai pemerintah.
      Kholifah Umar bin Khattab juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya. Besarnya santunan di sesuaikan lamanya memeluk Islam. pada masa Kholifah Umar bin Khattab,kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri.

c. Penetapan Kalender Hijrah
      Kalender Hijriah di cetuskan oleh Khalifah Umar bin Khattab . Sebelum sistim kalender hijriah , orang-orang menggunakan sistim kalender Masehi. Sistim kalender Masehi  ini banyak digunakan oleh orang-orang Nasrani .
     Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam adalah pada saat Nabi Muhammad saw Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Hal ini disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangnan Islam. Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam . periode dakwah sebelum Nabi Muhammad saw hijrah di sebut Peiode Mekah. Sedangkan periode dakwah Nabi Muhammad saw setelah hijrah dikenal sebagi Periode Madinah. Demikian pula  pembagian surah Al- Qur'an . Surah Al-Qur'an yang turun sebelum hijrah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang turun setelah hijrah disebut surah Madaniyah..





Darsono.T Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam/ VII


















   

Kamis, 10 Mei 2012

Masa Kholifah Abu Bakar as- Shidiq

      Masa kepemimpinannya ,Khalifah Abu Bakar  as-Siddiq melakukan beberapa usaha dan mencapai beberapa prestasi :
a.   Memerangi Kaum Murtad
      Segera setelah suksesi Abu Bakar as Shidiq , beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas muncul. Beberapa suku  Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed menyatakan murtad atau membangkang kepada Kholifah baru dan sistim yang ada. Beberapa diantaranya menolak membayara zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala . Suku-suku tersebut menyatakan bahwa hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu , kematian Nabi Muhammad saw menjadi alasan sehingga perjanjian tersebut tidak berlaku lagi.
      Rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu tunduk secara membabi buta kepada pemimpinnya,juga menjadi penyebab timbulnya gerakan murtad ( Riddah ). Bangsa arab mempunyai rasa kesukuan yang sangat tinggi. masing-masing suku menganggap dirinyalah yang paling baik.
Nabi-nabi palsu yang ingin menghancurkan Islam diantaranya.
  1. Al -Aswad al Ansi
  2. Thulaihah bin Khuwalid al Asadi
  3. Malik bin Nuwairah
  4. Musailamah al Kazab
       Al- Anwad al Ansi memimpin  pasukan suku Badui di Yaman. mereka berhasil merebut Najran dan San'a. akan tetapi Al  Aswad al Ansi terbunuh oleh saudara gubernur Yaman.Ketika Zubair bin Awwam datang di Yaman Al Ansi telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil menguasi Yaman.
       Thulaihah bin Thuwailid al Asadi mengangap dirinya sebagai nabi. pengikutnya berasal dari Bani Asad, Gatafan  dan Bani Amir. Abu Bakar as Siddiq mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid . pertempuran teradi  di dekat sumur Buzakhah. Pasukan muslim berhasil mengalahkakn mereka.
        Malik bin Nuwairah merupakan pemimpin Bani Yarbu' dan Bani Tamim . Sepeninggal Nabi Muhammad saw,mereka tidak mengakui Islam .Pasukan Khalid bin Walid kemudian bergerak menuju perkampungan mereka . Dalam pertempuran yang sengit .Malik bin Nuwairah mati terbunuh.
        Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai Nabi . Ia didukung oleh Bani Hanifah di Yamamah. Ia mengawini Sajah yang mengaku sebagai nabi di kalangan Kristen. mereka berhasil menyusun Pasukan dengan kekuatan 40.000 orang. Khalifah Abu Bakar as Siddiq  mengirimkan Ikrimah bin Abu Jahal dan Syurahbil bin Hasanah . pada mulanya pasukan Islam terdesak. Akan tetapi , pasukan bantuan mereka datang dipimpin Khalid  bin Walid. Pasukan Musailamah berhasil dikalahkan .10.000 orang kaum murtad mati terbunuh, Ribuan kaum muslimin gugur dalam perang ini , termasuk penghafal Al-Qur'an. Perang ini dinamakan Perang Yamamah dan merupakan yang paling besar diantara perang melawan kaum murtad lainya. 
        Setelah berhasil mengalahkan pasukan kaum murtad, pasukan muslim bergerak menuju Bahrain, Oman dan Yaman. Serangkain perang melawan kaum murtad tersebut dinamakan Perang Riddah. Kemenangan dipihak kaum muslimin.

b.    Kodifikasi Al-Qur'an
      Hasil karya masa Kholifah Abu Bakar as Shiddiq yang masih dapat kita rasakan hingga sekarang adalah adanya Mushaf Al-Qur'an. Ketika itu , Al-Qur'an tertulis dalam berbagai benda yang berserakan di berbagai tempat. Usaha ini dilaksanakan atas saran Umar bin Khattab yang saat itu menjadi penasehat utama Kholifah Abu Bakar as Siddiq.
   Alasan Umar bin Khattab mengusulkan pengumpulan Al-Qur'an tertulis diberbagai tempat adalah Banyaknya para penghafal Al-Qur'an yang meninggal dalam perang Yamamah.
Abu Bakar as Siddiq bersedia mewujudkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an  dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.
     Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an selesai,mushaf disimpan Kholifah Abu Bakar as Shiddiq. Setelah Abu Bakar as Siddiq meninggal dunia , mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar , putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah.

c.   Perluasan Wilayah Islam
     Tiga hal yang menjadi pegangan utama para da'i atau tentara Islam saat memasuki daerah baru adalah :
  1. Dianjurkan masuk Islam, maka jiwa serta hartanya akan dilindungi.
  2. Boleh tidak masuk Islam, tetapi membayar Jizyah ( pajak perlindungan yang sangat ringan ) maka jiwa dan hartanya dilindungi.
  3. Jika menentang , mereka akan diperangi.
Ketiga itulah membuat para da'i atau tentara Islam disambut dengan penuh sukacita ketika memasuki suatu wilayah baru. Bahkan rakyat suatu daerah sangat mengharapkan kedatangan da'i atau tentara Islam. Hal itu menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
    Beberapa wilayah yang menjadi penyebaran Islam adalah wilayah yang dikuasai Kekaisaran Persia da Bizantium.Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan dua panglima yaitu Khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka mampu menguasai Hirah dan beberapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars. Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar as Siddiq memeerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk membantu pasukan  muslim yang mengalami kesulitan menghadapi pasukan Bizantium yang sangat besar.Komando pasukan dikemudian dipegang oelh Musanna bin Haritsah.
    Kekaisaran Bizantium dujaidkan Kota Damaskus, suriah sebagai pusat pemerintahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi mereka. Khlaifah Abu Bkaar as Siddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu :

  1. Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus 
  2. Pasukan Amru bin As ke Palestina
  3. Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
  4. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims.
Sungai Yarmuk
Ketiak itu pasukan Islam berjumlah 18.000. Pasukan Romawi 240.000 orang. Menghadapi  jumlah pasukan yang sangat besar , pasukan muslim mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Berjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum pernah dilewatinya.
Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk , sehingga dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang sedang terjadi ada kabar bahwa Abu Bakar meninggal . Beliau digantikan  Umar bin Khattab . Khalid bin Walid kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab.


        





Rabu, 25 April 2012

Khulafaur Rasyidin

     Nabi Muhammad saw wafat pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H atau tanggal 8 Juni 632 M. Saat itu beliau berumur 63 tahun. Sesaat beliau wafat ,situasi di kalangan umat Islam sangat kacau. Hal itu disebabkan Nabi Muhammad saw. tidak menunjuk calon penggantinya secara pasti. Dua kelompok yang merasa paling berhak untuk dicalonkan sebagai pengganti Nabi Muhammad saw adalah kaum Muhajirin dan kaum Anshor.
      Kaum Muhajirin berpendapat bahwa merekalah yang paling tepat menggantikan posisi kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Mereka mengemukakkan alasan bahwa kaum Muhajirin adalah orang pertama yang menerima Islam  dan berjuang bersama Nabi Muhammad saw. Untuk itu, kaum Muhajirin mengusulkan Abu Bakar as-Shidiq sebagai pengganti Nabi Muhammad saw. Mereka memperkuat usul itu dengan kenyataan bahwa Abu Bakar as- Shidiq adalah orang yang menggantikan Nabi Muhammad saw,menjadi imam sholat ketika beliau sakit.
      Di pihak lain,kaum Anshor berpendapat bahwa mereka adalah yang paling tepat menggantikan posisi kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Mereka mengemukakan alasan bahwa Islam dapat berkembang dan mengalami masa kejayaan setelah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah dan  mendapat pertolongan kaum Anshor. Kaum Anshor kemudian mengusulkan Sa'ad bin Ubaidah sebagai pengganti Nabi Muhammad saw.
       Perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut akhirnya dapat diselesaikan secara damai  setelah Umar bin Khattab mengemukakan pendapatnya. Selanjutnya Umar menegaskan bahwa yang paling berhak memegang pemimpin sepeninggal Rasulullah adalah orang-orang Quraisy . Alasan tersebut dapat diterima kedua belah pihak. Akhinya Umar bin Khattab membaiat Abu Bakar as Shidiq menjadi kholifah dan diikuti oleh  Sa'ad bin Ubadah.
A.    Prestasi Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Ar Rasyidin. Kata Khulafa merupakan jamak dari Khalifah yang berarti pengganti. Adapun kata Ar- Rasyidin mendapat petunjuk. Dengan demikian, Khulafurrasyidin memiliki arti Pengganti  yang mendapat petujuk. Khulafaurrasyidin terdiri dari empat sahabat utama Nabi Muhammad, Yaitu

  1. Abu Bakar as Shidiq 
  2. Umar bin Khattab
  3. Usman bin Affan 
  4. Ali bin Abi Thalib.
         Setelah Nabi Muhammad saw wafat, mereka menjadi contoh utama  dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Mereka melaksanakan prinsip-prinsip pemerintahan Islam dengan baik. Masa  dan pemerintahan Islam pemerintahan mereka  merupakan gambaran yang paling tepat bagi pelaksanaan hukum dan pemerintahan.



Darsono-T.Ibrahim   Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam/VII/1

Senin, 23 April 2012

Perjuangan Nabi Muhammad saw dan Para Sahabat di Madinah

     Sejak hijrah ke Madinah,Nabi Muhammad saw dan Para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk. tanpa mengenal lelah dan putus asa. Mereka terus berusaha menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-orang Yahudi,Nasrani dan Kaum Pagan. Mayoritas penduduk Madinah , terutama suku Aus dan suku Khazraj , menyambut baik ajakan  Nabi Muhammad saw, menyatakan kesetiannya kepada Nabi Muhammad saw dan bersedia membantu beliau menyebarkan ajaran Islam. Padahal  sebelum menerima ajaran Islam,kedua suku ini selalu berperang. Hal ini menambah semangat Nabi Muhammad saw dalam berdakwah.
    Sementara , orang-orang Yahudi merasa tidak senang kepada Nabi Muhammad saw dan para sahabat mereka. Mereka merasa tersingkir sejak   kehadiran suku Aus dan Khazraj untuk kembali ke Agama lama mereka. Bahkan mereka mulai menyusun kekuatan untuk melemahkan umat Islam.
      Dalam perjalanan dakwahnya , Nabi Muhammad saw banyak menemui rintangan. Rintangan itu muncul sebagai akibat adanya masyarakat Madinah yang tidak dapat menerima kepemimpinan Nabi Muhammad saw.
Dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul, mereka menjalin hubungan rahasia dengan kaum kafir Qurasiy di Mekkah. Mereka selalu melaporkan perkembangan umat Islam di Madinah dengan Maksud menekankan kekuasaan Nabi Muhammad saw. Hal ini merupakan awal terjadinya peperangan dengan kaum kafir quraisy. Peperangan yang kemudian terjadi adalah Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandak.
        Terjadinya Perang Badar dipicu oleh  rasa iri  orang-orang kafir Quraisy terhadap keberhasilan Nabi Muhammad saw, menguasai dan mempersatukan masyarakat Madinah. Peperangan ini terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke -2 H atau 8 Januari 623 M disalah satu sumber mata air  yaitu Badar.
Ilustrasi Perang Badar

Dalam Perang Badar kaum muslimin hanya berjumlah 313 orang yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw, sedangkan pasukan kafir Quraisy berjumlah 1.000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Sebelum perang dimulai , terjadi perang tanding antara kedua belah pihak. Pihak umat Islam diwakili Ubaidah bin Harits,Hamzah bin Abdul Muttalib dan Ali bin Abi Thalib.  Pasukan Quraisy diwakili Syaibah bin Rabi'ah dan Utbah bin Rabi'ah dan Walid bin Utbah. Dalam perang ini pasukan kaum muslimin mengalami kemenangan dengan gemilang. Abu Jahal terbunuh dan 14 muslimin gugur sebagai syahid.
Bukit Uhud
Peta Pertempuran Uhud

        Setelah mengalami kekalahan dalam perang Badar , Abu Sufyan menyiapkan pasukan dengan persenjataan lengkap. Bahkan mengundang pasukan Badui untuk bergabung. Terbentuklah pasukan kafir Quraisy dengan rincian  3.000 pasukan tempur yang didalamnya terdapat 700 pasukan bertameng dan 200 pasukan berkuda. Pada tahun 3 H, dibawah komando Abu Sufyan,pasukan itu bergerak menuju Madinah. Pada hari  Kamis 21 Maret 625 M,mereka berada dihilir Lembah Uhud. Pasukan Islam berjumlah 1.000 orang, akan tetapi ditengah perjalanan, 300 orang membelot dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul. Kedua pasukan bertemu di Bukit Uhud , pada awal peperangan, tentara muslim memperoleh kemenangan . Akan tetapi , ketika perang hampir selesai pasukan Pemanah umat islam meninggalkan posisinya untuk mengambil harta rampasan. Akibatnya pasukan Islam mendapat serangan dari pasukan kafir yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dari belakang. Akhirnya , pasukan Islam tidak mampu bertahan dan mengundurkan diri dari medan perang. Akibat perang ini , 70 orang pasukan Islam gugur, sedangkan 23 pasukan kafir tewas. Seusai perang , Hindun istri Abu Sufyan mengoyak-koyak isi perut Hamzah , paman Nabi Muhammad saw, yang gugur dalam pertempuran itu. Ia melampiaskan dendam atas terbunuhnya ayahnya, Utbah bin rabi'ah, oleh Hamzah bin Abdul Muttalib dalam perang Badar.
Gambaran Pertempuran
       Perang yang terjadi berikutnya adalah Perang Khandak. Setelah mengalami kekalahan dalam perang Uhud , pasukan Islam sekarang lebih kuat . Pada tahun 327 M, orang-orang kafir Quraisy, Yahudi dan Suku Badui mampu membentuk pasukan yang berkekuatan 10.000 personil. Diantaranya 600 pasukan berkuda yang dipimpin Abu Sufyan. Untuk menghadapi musuh, Nabi Muhammad saw mengerahkan 3.000 pasukan tempur. Berdasarkan saran dari Salman Al Farisi, kaum muslimin membuat sistim pertahanan berupa parit yang mengitari perbatasan Kota Madinah. Penggalian dilakukan oleh pasukan Islam sendiri . Abu Sofyan sebagai pemimpin pasukan Quraisy memutuskan mundur karena tidak sanggup lagi menghadapi perang. Peperangan dimenangkan oleh Kaum muslimin. Kemenangan ini membuat nama umat Islam dan Kota Madinah makin harum. Hali in menyebabkan para pembesar negara tetangga tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah Kota Madinah.
       Setelah 6 tahun menetap di Kota Madinah, timbul keinginan kaum Muhajirin untuk menunaikan ibadah haji sekaligus mengunjungi tanah kelahiran mereka. Nabi Muhammad saw mengunjungi Mekkah bersama para sahabat pada bulan Zulkaidah tahun ke-6 H atau 628 M untuk menunaikan ibadah haji. Para pemuka kafir quraisy berusha menghadang rombongan umat Islam ,ketika mengetahui keberangkatan tersebut.Dalam tradisi Arab, bulan Zulkaidah diharamkan untuk mengadakan peperangan,kebencian telah membuat mereka mengabaikan tradisi itu.
       Ketika rombongan umat Islam sampai di sebuah tempat bernama Hudaibiyah yang berjarak sekitar 6 mil dari kota Mekkah ,mereka berhenti . Nabi Muhammad saw mengutus Usman bin Affan untuk mengabarkan kepada kaum kafir Quraisy maksud dan tujuan mereka. Kaum kafir quraisy bersikeras tidak mengizinkan rombongan umat Islam memasuki Mekkah,Perundingan sangat alot . Walaupuun demikian ,mereka berhasil membuat kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Hudaibiyah . Diantaranya isinya sebagai berikut :
 Hudaibiyah
  1. Kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun.
  2. Setiap orang diberi kebebasan untuk memilih menjadi pengikut Nabi Muhammad saw atau kaum kafir quraisy.
  3. Kaum muslimin wajib mengembalikan orang Mekkah yang menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. di Madinah tanpa alasan yang benar kepada walinya,sedangkan kaum kafir qurasiy tidak wajib mengembalikan orang Madinah yang menjadi pengikut mereka.
  4. Kunjungan rombongan umat Islam untuk menunaikan ibadah haji ditangguhkan pada tahun berikutnya. Lama kunjungan paling lama adalah 3 hari dan tidak boleh membawa senjata.
     Setelah perjanjian Hudaibiyah situasi menjadi aman dan tidak ada peperangan. Pengikut Nabi Muhammad saw yang semula hanya berjumlah sekitar 1.400 orang bertambah menjadi hampir 10.000 orang. Hal ini disebabkan orang-orang Qurasisy banyak bersimpati terhadap Nabi Muhammad saw. Sebelumnya,para sahabat tidak menyetujui isi perjanjian Hudaibiyah. Mereka menganggap perjanjian itu hanya merugikan umat Islam. Akan tetapi , Nabi Muhammad saw, menyikapi Perjanjian Hudaibiyah secara arif . Nabi Muhammad saw memanfaatkan situasi aman dan damai setelah Perjanjian Hudaibiyah. Beliau mengirimkan duta-dutanya ke negara tetangga untuk mengajak mereka memeluk agama Islam. Ajakan itu diterima oleh beberapa penguasa negeri tetangga dan ditolak oleh beberapa  negeri tetangga lainnya, Sebagian menolak ajaran itu adalah raja Persia. Penolakan itu menyebabkan munculnya permusuhan dan peperangan yang besar antar kedua belah pihak di kemudian hari.



Darsono - T. Ibrahim
Tonggak Sejarah kebudayaan Islam/VII/ 1

 
Copyright © 2014 Serba Serbi Shared By by Themes24x7.