Hal yang perlu diperhatiakn agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat :
1. Nilai C/N bahan
Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pengomposan semakin singkat
2. Ukuran bahan
1. Nilai C/N bahan
Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pengomposan semakin singkat
2. Ukuran bahan
Bahan yang berukuran lebih kecil akan lebih cepat proses pengomposan karena semakin luas bahan yang tersentuh dengan bahan bakteri. bahan organik perlu di cacah hingga ukuran kecil . B 5 cm. ahan yang keras sebaiknya di cacah hingga berukuran 0,5 - 1 cm , sedangkan bahan yang tidak eras dicacah dengan ukuran agak besar , sekitar 5 cm. Pencacahan bahan yang tidak keras sebaiknya tidak terlalu kecil karena bahan yang terlalu hancul ( banyak air ) kurang baik karena kelembapannya terlalu tinggi.
3. Komposisi bahan
Pengomposan dari beberapa macam bahan akan lebih baik dan cepat. Pengomosan bahan organik dari tanaman akan lebih cepat bila di tambah dengan kotoran hewan. Ada juga yang menmbah bahan makanan dari zat pertumbuhan yang dibutuhkan meikroorganisme. dengan demikian, mikroorganisme juga akan mendapatkan bahan makanan lain selain dari bahan organik.
4. Kelembapan mikroorganisme
Dalam proses pengomposan , yang akan berperan adalah bakteri , fungsi. Actiomycetes dan protozoa. Selain itu harus sering ditambahkan pula mikroorganisme ke dalam bahan yang akan dikomposkan. Dengan bertambahnya jumlah mikroorganisme diharapkan proses pengomposan akan lebih cepat.
5. Kelembapan dan aerasi
Pada umumnya mikroorganisme dapat bekerja dengan kelembapan sekitar 40-60%. Kondisi tersebut perlu dijaga agar mikroorganisme dapat bekerja secara optimal. Kelembapan yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat menyebabkan mikroorganisme tidak berkembang atau mati.
6. Suhu
Suhu optimal untuk pengomposan sekitar 30-50% . Suhuh yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kematian organisme. Bila suhu relatif rendah, mikroorganisme belum dapat bekerja atau berada dalam keadaan dorman. Aktivitas mikroorganisme dalam proses pengomposan tersebut menghasilkan panas sehingga untuk menjaga suhu tetap optimal sering dilakukan pembalikan. Namun , ada mikroba yang bekerja pada suhu yang relatif tinggi , yaitu 80 derajat celcius.
7. Keasaman ( pH)
Proses pengomposan dapat dipercapat dengan bantuan aktivator . beberapa aktivator tersedia dipasaran Orgadec,Stardec,EMA,FIX Up Plus. Proses pengomposan juga dapat melibatkan hewan lain seperti cacing tanah yang bekerja sama dengan mikroba dalam proses penguraian. Dalam hal ini cacing memakan bahan yang tidak terurai, mencampur bahan organik dan membuat rongga udara sebagai aerasi. Kehadiran caning tanah dapat mempercepat pengancuran bahan organik oleh mikroorganisme. Penguraian mikroorganisme disebut pengomposan atau compotiing, sedangkan keterlibatan cacing dalam proses pengomposan disebut Vermicomposting dan hasil disebut casting atau kascing.
Yovita Hrety Indriani " Membuat kompos secara kilat"
Posting Komentar