Pada masa dinasti Abbasiyah , kelas kaum muslim Arab yang tinggal di Suriah menempati tingkatan yang tinggi. Hal itu menimbulkan kecemburuan masyarakat Islam lainya. Akhirnya, hal itu menjadi penyebab utama runtuhnya Dinasti Umayah. kekecewaan yang terus menerus membuat mereka membrontak.
Berdirinya Dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari bantuan masyarakat muslim lainya . Kaum muslim Arab yang mendukung Dinasti Abbasiyah terdiri dari penduduk Mekkah, Madinah, Irak dan kum Syi'ah ( keturunan Ali ). Dinasti Abbasiyah berhasil mendapatkan dukungan tersebut dengan seruan sebagai sesama kaum yang tertindas dan sesama keturunan Hasyim. Dukungan kaum muslim non arab yang terbesar datang dari orang-orang Persia. Mereka merasa hak-haknya sebagai warga negara terabaikan . Dukungan-dukungan tersebut membuat dinasti Abbasiyah memiliki kekuatan yang besar hingga mampu menumbangkan Dinasti Umayah.
Oleh karena itu pada masa Dinasti Abbasiyah yang hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode,masyarakat muslim non arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan. Beberapa golongan non arab yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah keluarga Barmak,Dinasti Buwaihi dan Dinasti Saljuk.
Keluarga Barmak adalah keluarga bangsawan terpandang asal Balk, Persia. Khalid Bin Barmak adalah orang pertama dari keluarga Barmak yang membina hubungan dengan para Khalifah Dinasti Abbasiyah. mereka ikut berjuang dalam gerakan Abbasiyah dan ikut berperan besar dalam proses berdirinya Dinasti ini. Khalid bin Barmak berjasa dalam usaha pembrontakan di Mesopotamia. untuk beberapa saat lamanya, ia menjadi gubernur disana.
Ketika Khalifah Abu ja'far al Mansur memunculkan jabatan wazir, keluarga Barmak mendapat kepercayaaan memegang jabatan ini hingga hampir 5 tahun lamanya.Khalid bin Barmak menjabat sebagai wazir pertama. jabatan itu kemudian dipegang oleh anaknya , Yahya bin Khalid . Kedudukan itu kemudian diwariskan lagi kepada anaknya, Ja'far bin Yahya. Adapun anaknya yang lain ,Fadl bin Yahya , menjadui gubernur Persia Barat dan Khurasan.
Golongan lain yang berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Dinasti Buwaihiyah. Mereka berasal dari golongan Syi'ah dan memegang peranan penting selama hampir satu abad (945-1055 M ). Pada masa tersebut, Khalifah hanya dianggap sebagai simbol, sedangkan kekuasaan dipegang oleh dinasti Buwaihiyah.
Dinasti Buwaihiyah merupakan putra-putra Buwaih yang berasal dari suku Dailami yang menempati daerah pegunungan di sebelah Barat daya laut Kaspia. Mereka terdiri dari Ali bin Buwaih yang berkuasa di Isfahan, hasan bin Buwaih yang berkuasa di Ray dan Jabal dan ahmad Buwaih yang berkuasa di al Ahwaz dan Khuziztan,mereka juga menagkui kedudukan khlaifah Dinasti Abbasiyah.
Keberadaan Dinasti Saljuk dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah hampir sama dengan Dinasti Biwaihiyah. Mereka menjadi penguasa yang sesungguhnya, sementara khalifah Dinasti Abbasiyah hanya menjadi simbol di Istana Bagdad. Berbeda dengan Dinasti Buwaihiyah yang beraliran Syiah , Dinasti Saljuk adalah golongan Islam Sunni,sama dengan Dinasti Abbasiyah. Interaksi bangsa Arab dengan bangsa-bangsa non Arab itu memberikan Khazanah baru dalam bidang sosial budaya . Selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak ada perbedaan kelas antara penduduk Arab non Arab . Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Oleh karena itu pada masa Dinasti Abbasiyah yang hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa periode,masyarakat muslim non arab memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan. Beberapa golongan non arab yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah keluarga Barmak,Dinasti Buwaihi dan Dinasti Saljuk.
Keluarga Barmak adalah keluarga bangsawan terpandang asal Balk, Persia. Khalid Bin Barmak adalah orang pertama dari keluarga Barmak yang membina hubungan dengan para Khalifah Dinasti Abbasiyah. mereka ikut berjuang dalam gerakan Abbasiyah dan ikut berperan besar dalam proses berdirinya Dinasti ini. Khalid bin Barmak berjasa dalam usaha pembrontakan di Mesopotamia. untuk beberapa saat lamanya, ia menjadi gubernur disana.
Ketika Khalifah Abu ja'far al Mansur memunculkan jabatan wazir, keluarga Barmak mendapat kepercayaaan memegang jabatan ini hingga hampir 5 tahun lamanya.Khalid bin Barmak menjabat sebagai wazir pertama. jabatan itu kemudian dipegang oleh anaknya , Yahya bin Khalid . Kedudukan itu kemudian diwariskan lagi kepada anaknya, Ja'far bin Yahya. Adapun anaknya yang lain ,Fadl bin Yahya , menjadui gubernur Persia Barat dan Khurasan.
Golongan lain yang berpengaruh pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Dinasti Buwaihiyah. Mereka berasal dari golongan Syi'ah dan memegang peranan penting selama hampir satu abad (945-1055 M ). Pada masa tersebut, Khalifah hanya dianggap sebagai simbol, sedangkan kekuasaan dipegang oleh dinasti Buwaihiyah.
Dinasti Buwaihiyah merupakan putra-putra Buwaih yang berasal dari suku Dailami yang menempati daerah pegunungan di sebelah Barat daya laut Kaspia. Mereka terdiri dari Ali bin Buwaih yang berkuasa di Isfahan, hasan bin Buwaih yang berkuasa di Ray dan Jabal dan ahmad Buwaih yang berkuasa di al Ahwaz dan Khuziztan,mereka juga menagkui kedudukan khlaifah Dinasti Abbasiyah.
Keberadaan Dinasti Saljuk dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah hampir sama dengan Dinasti Biwaihiyah. Mereka menjadi penguasa yang sesungguhnya, sementara khalifah Dinasti Abbasiyah hanya menjadi simbol di Istana Bagdad. Berbeda dengan Dinasti Buwaihiyah yang beraliran Syiah , Dinasti Saljuk adalah golongan Islam Sunni,sama dengan Dinasti Abbasiyah. Interaksi bangsa Arab dengan bangsa-bangsa non Arab itu memberikan Khazanah baru dalam bidang sosial budaya . Selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak ada perbedaan kelas antara penduduk Arab non Arab . Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.